Matriks Sikap Informan terhadap Kasus Penyimpangan Seksual Matriks Sikap Informan terhadap Kasus Kekerasan Seksual Informan

dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.9. Matriks Sikap Informan terhadap Kasus Penyimpangan Seksual

Informan Narasi Informasi 1 Gak lah, gau tau, takut, gak ada,,,,, 2 Gak lah kak,,,,gak ada otaklah yang dewasanya itu,,,,,, jadi ceritanya dia balas dendam gitu,,,,, 3 Gak setuju lah kak, kan bisa merugikan dirinya, lagian kan masih kecil kak,,,,, 4 Gak setuju, jenis sesama sejenis, dan tidak diperbolehkan, rugilah, apa ya, gak tau lah aku alasannya,,,,, 5 Gak lah, namanya generasi gak mungkin lh awak rusakin, gak pantaslah di rusakin generasi penerus kita sama bapak-bapak, apalagi bapak-bapak sama anak kecil, coba bapak itu uda gk ada, siapa yang nerusin, pasti anak-anaknya kak,misalnya keluarga, misalnya bapaknya punya usaha apa, gak pantaslah kek gitu,,,,, 6 Gak lah,,,,,gak setuju,,,,,kalo nampak aku ku duitin orang itu,,,,,ngapain orang itu, kalo gak pada tempatnya, kan banyak hotel-hotel losmen-losmen, ibaratnya karena sudah terpaksa, nafsu sudah tinggi, kalo nampak masyarakat ya ditolong,,,,,jangan sempat terjadi seksual,,,,, 7 Gak lah, ya gak mau aja gitu, kek mana ya, eng.. kalo kita dengar kata-kata kayak gitu rasanya sial awak, uda itu aja,,,,, Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan informan mengatakan tidak setuju terhadap kasus penyimpangan seksual karena bisa merugikan dirinya, sebagai generasi penerus tidak pantas di rusakin.

4.4.3. Sikap Informan terhadap Kasus Kekerasan Seksual

Sikap informan 3 tidak setuju terhadap kasus kekerasan seksual, karena kejadian tersebut pernah dilihat informan, sehingga korban dari kekerasan seksual tersebut menjerit dan menyelamatkan diri ke tempat informan. Hasil dari Universitas Sumatera Utara observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.10. Matriks Sikap Informan terhadap Kasus Kekerasan Seksual Informan

Narasi Informasi 1 Gak lah, nanti kalo misalnya hamil dicampain juga sama orang, kena orang, di kasi, kok pas uda diapain dipegang-pegang, barulah di kasi sama orang,,,,, 2 Tidak setuju, gimana yah,,,,gak pantas ajalah,,,,,,,, tapi insyaalah gak ada yg kayak gitu kak,,,,, 3 Gak lah kak, masak di paksa orang, nanti bisa menjerit dia nya, iya kan,,,,, 4 Gak, karena belum saatnya, di gitukan lah, diraba-raba, baru diperkosa, dipegang-pegang, dicium-cium, karena awak pun ingin meranjak ke masa depan,,,,, 5 Gak lah, iya kan gak bisa juga kecuali uda nikah, emang gak di paksa, gak setujulah kek gitu pencabulan kek gitu, istilah bapak ini yang ngelakuin inipun gak mikir juga coba kalo naknya di kek gituin juga, kek mana perasaannya,,,,, 6 Kalo setau aku kak di jalanan ini ,,,,,tidak ada pemerkosaan kak, pande-pande kita melobi mulut kita,,,,,istilahnya merayu-merayu dia,,,,,ngeri di jalanan ini kak,,,,, 7 Gak lah, ya nggak mau aja, gini yah ibaratnya sama kek mana di bilang kalo awak dengar gitu atau tengok , rasanya sial gitu, ya kek mana,,,,, Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan informan mengatakan tidak setuju terhadap kasus kekerasan seksual karena tidak pantas, belum saatnya, karena mereka masih beranjak dewasa dan masa depan masih panjang.

4.4.4. Sikap Informan tentang Minuman Beralkohol

Sikap informan 4 tidak setuju mengkonsumsi minuman beralkohol, karena kejadian tersebut dialami informan, dimana orangtua informan sering minum tuak di rumah, serta membuat orangtua informan malas untuk bekerja. Hasil dari Universitas Sumatera Utara observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.11. Matriks Sikap Informan tentang Minuman Beralkohol Informan