Matriks Pengetahuan Informan Matriks Pengetahuan Informan tentang Pelecehan Seksual

pekerjaan informan selain pengamen, ada 1 informan bekerja sebagai penyablon, pedagang aksesoris, serta 1 informan bekerja sebagai pedagang koran. Lama menjadi anak jalanan mulai dari 1,5 bulan sampai dengan 8 tahun. Pendapatan perhari mulai dari Rp. 5000-Rp. 40.000 dengan rata-rata pendapat perharinya maksimal Rp. 20.000. Tempat tinggal informan adalah di rumah kosong, kios kosong di pasar bengkok Blok M, emperan toko, warung-warung, dengan status perkawinan orang tua, 3 informan status perkawinan orang tua bercerai, 3 informan status perkawinan orang tua tidak bercerai, serta 1 informan ibunya sudah meninggal. Dan seluruh informan tidak dikoordinasi.

4.3. Matriks Pengetahuan Informan

4.3.1. Pengetahuan Informan tentang Pelecehan Seksual

Hari Sabtu tanggal 9 juni 2012 pukul 12.10 WIB, peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap salah satu anak jalanan yang berada di Simpang Aksara Medan, informan 1 berusia 10 tahun, jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan sampai kelas 4 SD, peneliti harus memakai bahasa yang bisa di mengerti informan untuk menggali pengetahuan informan tentang pelecehan seksual, dengan memberikan tindakan pelecehan seksual itu seperti memegang, menyentuh, meraba dan mencium tanpa diketahui atau disetujui oleh orang yang menjadi korban tersebut. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.2. Matriks Pengetahuan Informan tentang Pelecehan Seksual

Universitas Sumatera Utara Informan Narasi Informasi 1 Tau, sama tingginya, ada abang-abang, di rumah adat teladan, di atas lah, ada disitu rumah-rumah adat, iya, gak lah, woi apa itu ku bilang lah, dilepaskannya lah, ada pun itu pas itu anak punk tidur, rame lah, lebih,,,,, 2 Tau,,,,,kayak,,,,, pelecehan seksual kayak yang itulah artis-artis itu, foto-foto telanjang itu,,,,, 3 Tau,,,ooo, kayak di raba-raba gitu ya, di pegang-pegang waktu tidur, itu aja yang aku tau,,,,, 4 Tau, dicium, dicolek, di raba-raba, dengan pemaksaan,,,,, 5 Tau, sering-seringan kok kebanyak orang kok orang uda mabuk , Kek orang-orang yang di pakter tuak –pakter tuak kek gitu, uda mabuk, keluar nanti kan bisa rusuh dia kan , ada bawak kereta dilihatnya misalnya kalo tengah malam orang itu keluar, ada cewek-cewek nanti mau pulang padahal anak baek-baek anak rumah-rumahan bisa digangguin nya,,,,, 6 Tau,,,, tapi kalo aku sendiri yang nampak di pegangi pernah,,,,,aku gak pernah,,,,,pelecehan hukumnya 3-4 tahun, itu kalo gak dibantu dengan perlindungan anak, perlindungan anak ini kan ada, 17 ke bawah, itu agak ringan hukuman,tapi kalo 20 tahun ke atas itu uda dewasa, aku tau hukum semua, walaupun aku tidak sekolahan, karena ku dapat dari alam, ngeri dari pada di kantoran, dari gak tau menjadi tau,,,,, 7 Ooo…waktu itu ada sih, tau, ya di raba-raba, di ciumin gitu, kadang di peluk, uda itu aja,,,,, Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh informan mengetahui tentang pelecehan seksual dengan mengatakan pelecehan seksual seperti diraba- raba, dicium, dicolek, dipegang-pegang, dipeluk.

4.3.2. Pengetahuan Informan tentang Penyimpangan Seksual

Observasi dan wawancara ke dua dilakukan pada hari sabtu tanggal 16 juni 2012 pukul 14.20 WIB, informan 2 ini berjenis kelamin perempuan, berusia 15 tahun, dengan tingkat pendidikan sampai kelas 2 SMP, di Simpang Aksara Medan sebagai komunitas Anak Punk, dengan beberapa tato dilengan dan jari-jarinya. Universitas Sumatera Utara Disini peneliti juga memberikan contoh-contoh atau kasus-kasus yang sudah pernah terjadi sebelumnya seperti kasus Baekuni atau yang lebih di kenal dengan nama Babe, untuk menggali pengetahuan informan tentang penyimpangan Seksual. Hasil dari observasi dan wawancara peneliti terhadap keseluruhan informan adalah sebagai berikut :

4.3. Matriks Pengetahuan Informan tentang Penyimpangan Seksual Informan