Dengan ketentuan, jika r
hitung
≥ r
tabel
dengan tingkat signifikansi r
tabel
sebesar 0.05 dan derajat bebas n-2, maka data kuesioner dapat dikatakan valid. Begitu pula sebaliknya, jika r
hitung
r
tabel
dengan tingkat signifikansi r
tabel
sebesar 0.05 dan derajat bebas n-2, maka data kuesioner dapat dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bawah alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran berbagai keadaan. Rumus
yang akan digunakan oleh peneliti dalam menguji reliabilitas data kuesioner adalah rumus
Croncbach’s Alpha yaitu: r
ii
=
[
� �−
] [
−
∑ �
�
]
di mana rumus � =
∑ −
∑ �
�
Keterangan: r
ii
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan Σσ
2
= jumlah butir pertanyaan σ
1 2
= varians total Ketentuan yang berlaku adalah nilai alpha 0,60; data kuesioner dapat
dikatakan reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk penelitian di mana data yang ada
terdistribusi normal ataupun belum, yang dalam hal ini dilakukan pada variabel kompensasi X, iklim organisasi Y, dengan variabel kinerja
karyawan Z. Metode uji normalitas yang digunakan oleh peneliti adalah Kolmogorov-Smirnov.
Dasar Pengambilan keputusan berdasarkan nilai Sig. : Asymp. Sig. 2-tailed 0,05. ; data berdistribusi normal, maka H
diterima. Asymp. Sig. 2-tailed
≤ 0,05 ; data berdistribusi tidak normal, maka H
ditolak. Selain itu, normal atau tidaknya suatu data, dapat juga terlihat pada
grafik Normal P-P Plot. Suatu data dapat dikatakan normal jika data titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal
pada grafik Normal P-Plot. d.
Uji Heteroskedastisitas Menurut Wijaya dalam Sarjono dan Julianita, 2011:66,
heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Pada penelitian ini, uji
heteroskedastisitas menggunakan uji glejser dan uji scatterplot. Kriteria dari uji glejser adalah suatu variabel dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas atau disebut juga homokedastisitas jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05. Kriteria dalam uji scatterplot adalah :
1 Titik-titik pada scatterplot menyebar secara acak, baik di bagian atas
angka nol ataupun di bagian bawah angka nol dari sumbul vertikal atau
sumbu Y,
maka disimpulkan
bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas.
2 Titik-titik pada scatterplot menyatu secara teratur, baik di bagian
atas angka nol ataupun di bagian bawah angka nol dari sumbul vertikal atau sumbu Y, maka disimpulkan bahwa terjadi
heteroskedastisitas. 2.
Analisis jalur path analysis. Sarwono 2012:17, mengemukakan bahwa:
“Analisis jalur path analysis merupakan kepanjangan dari analisis regresi linier berganda, meski didasarkan sejarah terdapat perbedaan
dasar antara path analysis yang bersifat independen terhadap prosedur statistik dalam menentukan hubungan sebab akibat; sedang regresi
linier memang merupakan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang dikaji.”
Model dalam path analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model gabungan antara model regresi berganda dengan model
mediasi. Model ini adalah penggabungan antara model regresi berganda dengan model mediasi, yaitu variabel X kompensasi mempengaruhi
variabel Z kinerja karyawan secara langsung, dan secara tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI