2. Kompensasi mempengaruhi iklim organisasi.
3. Iklim organisasi mempengaruhi kinerja karyawan.
4. Iklim organisasi memediasi pengaruh antara kompensasi dan kinerja
karyawan.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan jawaban sementara berupa alternatif-alternatif jawaban yang dibuat oleh peneliti terhadap masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan peneliti sebelumnya, hipotesis yang telah dirumuskan penulis adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 H
1
: Kompensasi mempengaruhi iklim organisasi secara positif.
Pemberian kompensasi yang adil, layak, dan wajar kepada karyawan dapat membentuk iklim yang menyenangkan bagi karyawan di suatu perusahaan.
Karyawan akan merasa senang dengan kompensasi yang diterimanya dan akan membuat karyawan tersebut melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa
adanya perasaan terpaksa. Oleh karena itu, kompensasi berpengaruh positif terhadap iklim organisasi.
Hipotesis 2 H
2
: Kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan secara
positif. Adanya kompensasi menjadi salah satu tujuan utama karyawan untuk
bekerja di suatu perusahaan. Kompensasi diibaratkan hadiah dari perusahaan sebagai timbal balik atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya.
Kompensasi yang baik akan mempengaruhi kinerja karyawan. Karyawan akan menjadi termotivasi untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin
sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hipotesis 3 H
3
: Iklim organisasi mempengaruhi kinerja karyawan secara
positif. Iklim organisasi yang baik akan membuat karyawan merasa senang dalam
melakukan pekerjaannya. Hal ini akan menyebabkan karyawan dapat meningkatkan
kinerjanya karena
dengan iklim
organisasi yang
menyenangkan, karyawan akan juga melakukan seluruh pekerjaannya dengan senang hati. Oleh karena itu iklim organisasi berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
Hipotesis 4 H
4
: Iklim organisasi memediasi pengaruh positif antara
kompensasi dan kinerja karyawan. Adanya kompensasi yang adil, layak dan wajar dapat membentuk iklim
organisasi yang menyenangkan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kinerja karyawan dimana kompensasi yang adil, layak, dan wajar membentuk
iklim organisasi yang menyenangkan sehingga karyawan menjadi termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam perusahaan tempatnya bekerja. Jadi
bisa dikatakan bahwa iklim organisasi yang menyenangkan memediasi pengaruh positif antara kompensasi dengan kinerja karyawan.
47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Rahardjo dan Gunanto 2011:250, studi kasus adalah
suatu metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integrative dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang
individu tersebut serta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah karyawan tetap atasan langsung dan karyawan non-manajerial dari semua unitbagian
PT. Cement Puger Jaya Raya Sentosa, Jember-Jawa Timur. 2.
Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah persepsi karyawan
terhadap kompensasi, iklim organisasi, dan kinerja karyawan.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian dilaksanakan pada 15 Februari 2016 - 30 Maret 2016.
2. Lokasi penelitian dilakukan di PT. Cement Puger Jaya Raya Sentosa,
Desa Pugerkulon, Kecamatan Puger , Kabupaten Jember, Jawa Timur, Indonesia.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Bebas Independent Variable
Variabel Bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya variabel terikat. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah kompensasi X. b.
Variabel Terikat Dependent Variable Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang
dipengaruhi variabel lainnya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan Z.
c. Variabel Intervening
Variabel intevening adalah variabel antara variabel dependen dan variabel independen atau sering disebut juga variabel mediasi
atau variabel penyela, artinya variabel independen dapat secara langsung mempengaruhi perubahan variabel independen, tetapi
dapat juga secara tidak langsung mempengaruhi variabel independen. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah
iklim organisasi Y. 2.
Definisi Variabel Definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Compensation is what employees receive in exchange for their
contribution to the organization. Kompensasi adalah apa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karyawan terima sebagai pertukaran atas kontribusi mereka kepada organisasi Werther dan Davis, 1993:412.
b. Menurut Tagiuri dan Litwin dalam Wirawan, 2007:121, iklim
organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi;
memengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam satu set karakteristik atau sifat organisasi.
c. Kinerja adalah sesuatu yang ditampilkan oleh seseorang atau suatu
proses yang berkaitan dengan tugas kerja yang telah ditetapkan Amir, 2015:5.
3. Pengukuran Variabel
Pada ketiga variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen X = kompensasi, variabel intervening Y = iklim organisasi, dan variabel
dependen Z = kinerja karyawan menggunakan tipe skala pengukuran skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap , pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Riduwan, 2013:12.
Riduwan 2013:12-13 juga mengemukakan bahwa setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang
diungkapkan dengan kata-kata, salah satunya adalah pernyataan positif. Sangat Setuju
SS = 5
Setuju S
= 4 Netral
N = 3