Tujuan Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

10

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan dan kinerja sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah, sedangkan secara khusus, tujuan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Menganalisis peranan sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah. 2. Menganalisis pengaruh antara lingkungan usaha perikanan, kebijakan pemerintah pusat, kebijakan pemerintah daerah, kinerja usaha perikanan tangkap, kinerja industri pengolahan dan tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah. 3. Menganalisis faktor-faktor dominan yang berpengaruh pada hubungan antara lingkungan usaha perikanan, kebijakan pemerintah pusat, kebijakan pemerintah daerah, kinerja usaha perikanan tangkap dan kinerja industri pengolahan dan tujuan pembangunan perikanan Jawa Tengah. 4. Merumuskan kebijakan yang tepat dalam usaha untuk meningkatkan pembangunan perikanan di Jawa Tengah.

1.4 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi wilayah Provinsi Jawa Tengah secara agregat dengan fokus penelitian pada peranan sektor perikanan dan menganalisis hubungan yang terbentuk antara lingkungan usaha perikanan internal, industri dan eksternal, kebijakan pemerintah pusat dan daerah, kinerja sektor perikanan kinerja usaha perikanan tangkap, dan kinerja industri pengolahan dan tujuan pembangunan perikanan, serta faktor-faktor yang dominan dalam pembentukan hubungan tersebut. Untuk menjawab bagaimana peranan sektor perikanan digunakan Model Input Output yang mendasarkan analisisnya pada Tabel Input Output Jawa Tengah hasil up dating tahun 2007, sedangkan model Structural Equation Model SEM, digunakan untuk mengetahui hubungan yang rumit serta faktor yang dominan antara lain pada kinerja usaha perikanan tangkap, kinerja industri pengolahan, lingkungan usaha perikanan, kebijakan pemerintah, kebijakan pemerintah pusat dan tujuan pembangunan perikanan. Untuk kebutuhan analisis Input Output dengan memasukkan unsur distribusi pendapatan yang selama ini Model dasar IO tidak mampu menjawab bagaimana distribusi pendapatan terjadi, maka digunakan Tabel Input Output hasil modifikasi dari Miyazawa Sonis dan Hewing 2003 . Adapun Tabel Input 11 Output yang digunakan adalah 19x19 sektor tahun 2007 yang merupakan tabel IO hasil up dating dengan metode RAS dengan dasar Tabel IO tahun 2004. Model Input output ini memiliki keterbatasan dalam analisis, antara lain 1 mengabaikan adanya substitusi input, 2 adanya anggapan hubungan input- output yang linear, 3 perekonomian dianggap statis, dan 3 harga dianggap konstan dan 4 Model IO Jawa Tengah tahun 2004 merupakan IO wilayah tunggal, sehingga tidak dapat memotret bagaimana terjadinya keterkaitan antara wilayah Jawa Tengah dan wilayah yang lain. Walaupun tabel IO memiliki keterbatasan, nilai kelebihan dari model IO yang menjadi pertimbangan utama mengapa model tersebut di pilih dalam studi ini, yakni : 1 model IO mampu menggambarkan secara komperhensif perekonomian suatu daerah, 2 Model IO memberikan suatu kerangka kerja yang dapat menyatukan dan menyajikan seluruh data perekonomian wilayah, dan 3 IO dapat menjelaskan keterkaitan ekonomi diantara seluruh kegiatan pembangunan hanya dalam satu kesatuan model matriks yang terintegrasi. Penggunaan Model Persamaan Struktural Structural Equation Model SEM, digunakan untuk menganalisis hubungan antar Faktor yang dominan yang mempengaruhi tujuan pembangunan sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah. Adapun faktor-faktor dominan tersebut didasarkan pada modifikasi dari pendapat Soemokaryo 2006, yang menyebutkan bahwa dalam path diagram sistem pembangunan perikanan Indonesia terdapat faktor- faktor yang saling terkait antar lingkungan usaha perikanan internal, industri dan eksternal, kebijakan pemerintah pusat dan daerah, kinerja sektor perikanan kinerja usaha perikanan tangkap, dan kinerja industri pengolahan dan tujuan pembangunan perikanan. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Input Output