Lingkungan eksternal Lingkungan usaha

38 f ? Hambatan keluar yang tinggi. g ? Taruhan strategis yang besar. Dengan menyesuaikan kondisi di sektor perikanan, maka indikator yang masuk dalam kelompok industri INDUS, antara lain : perijinan sesuai potensi X5, Tersedianya logistik X6, dan penguasaanadanya akses ke pasar yang kompetitif X7.

2.3.3 Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal disebut juga lingkungan sosial Wheelen 2000, lingkungan jauh Pearce et.al 2000, lingkungan makro Hill et al. 1997. Lingkungan sosial termasuk kekuatan umum yang secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitas organisasi jangka pendek tetapi dapat dan sering kali mempengaruhi keputusan jangka panjang. Lingkungan sosial yang dimaksud yaitu Wheelen 2000: 1. Kekuatan ekonomi 2. Kekuatan teknologi 3. Kekuatan hukum-politik 4. Kekuatan sosial budaya Penulis lain seperti Pearce et.al 2000 membagi lingkungan sosial jauh atas 5 yaitu; 1 ekonomi, 2 sosial , 3 politik, 4 teknologi, dan 5 faktor ekologi. Istilah ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air yang mendukung kehidupan mereka. Wheelen 2003 memasukkan faktor ekologi dari Pearce sebagai bagian dari kekuatan sosial dan budaya. Hill 1998 membagi lingkungan makro atas 1 lingkungan politik dan hukum political and legal environment, 2 lingkungan ekonomi makro macroeconomic , 3 lingkungan teknologi technological environment, 4 lingkungan kependudukan demographic environment, 5 lingkungan sosial social environment. Ada enam kecenderungan sosial budaya yang dapat membantu menentukan masa yang akan datang. 1 Kepedulian terhadap lingkungan yang semakin meningkat, 2 Pertumbuhan pasar senior, 3 Ledakan kecil bayi baru, 4 Penurunan pasar massal, 5 Jarak dan lokasi tempat hidup, 6 Perubahan pada rumah tangga. 39 Sementara itu Hitt dan Ireland 1997 membagi unsur-unsur lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri. Lingkungan umum dibagi atas kekuatan ekonomi, sosial budaya, teknologi, politik hukum dan demografis. Saat ini pengenalan lingkungan eksternal secara tepat semakin penting karena Siagian 2001: 1. Jumlah faktor yang berpengaruh tidak pernah konstan melainkan selalu berubah, 2. Intensitas dampaknya beraneka ragam, 3. Adanya faktor eksternal yang merupakan “kejutan” yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya betapapun cermatnya analisis “SWOT” dilakukan, 4. Kondisi eksternal berada diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. INDUSTRI PEMASOK MESIN TEKNOLOGI, BAHAN BAKU BAHAN BAKU BAHAN PROCESSING MESIN PERLENGKAPAN INDUSTRI PENDUKUNG HULU INDUSTRI FOKAL INDUSTRI HILIR RD MARKET RD MARKET RD MARKET VALUE ADDED PRODUKSI BAHAN BAKU PROCESSING PRIMAIR PROCESSING SEKUNDER TERTIER KONDISI EKONOMI FAKTOR- FAKTOR - TEKNOLOGI - R D - INFORMASI GLOBAL - LINGKUNGAN - ENERGI - SDM - MODAL - PEMBIAYAN - SUMBER AIR - DLL NILAI TAMBAH PERTENAGA KERJA PRODUKTIVITAS PER UNIT INDUSTRI JASA , INDUSTRI TERKAIT, MODAL PELAYANAN BANK PELAYANAN R D PELAYANAN TRAINING PELAYANAN PEMELIHARAAN PELAYANAN TRANSPORT PELAYANAN DISTRIBUSI PELAYANAN EKSPOR PASAR EKSPOR DOMESTIK Gambar 2 Modifikasi agro based industry cluster ABIC Porter 1990 dan Kotler 1997 Faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi industri dapat didekati dengan melihat kondisi ketersediaan pemasok infrastruktur berupa mesin dan teknologi, ketersediaan jasa-jasa antara lain jasa pelatihan pegawai, keuangan bank, dan pelayanan pemerintah. Disamping itu, terdapat faktor lingkungan ekonomi industri yang diduga ada hubungan kuat pengaruhnya bersama faktor eksternal industri terhadap lingkungan 40 industri adalah perkembangan teknologi perikanan yaitu informasi dan transportasi, situasi perdagangan dunia, serta ketersediaan sumberdaya alam dan energi Gambar 2.Untuk kepentingan penelitian ini, indikator yang masuk dalam kelompok eksternal EKSTER antara lain: interesttingkat suku bunga yang murah X8, kredit yang dapat di akses X9, dan regulasiperijinanaturan yang cepat dan biaya yang murah X10.

2.4 Kebijakan Pemerintah

Kebijakan adalah kebutuhan, nilai atau kesempatan yang tidak terealisir namun dapat diatasi melalui tindakan publik. Dan tindakan publik dipacu, didorong, dan dikondisikan oleh aksi kebijakan pemerintah. Namun secara substansial, masalah kebijakan itu sendiri pada dasarnya merupakan serangkaian konstruksi mental atau konseptual yang diabstraksikan dari situasi masalah oleh para pelaku kebijakan. Kebijakan dapat dibedakan menjadi kebijakan publik dan kebijakan privat. Kebijakan publik adalah tindakan kolektif yang diwujudkan melalui kewenangan pemerintah yang legitimate untuk mendorong, menghambat, melarang atau mengatur tindakan private individu atau lembaga swasta. Kebijakan publik memiliki dua ciri pokok. Pertama, dibuat atau diproses oleh lembaga pemerintahan atau berdasarkan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah. Kedua, bersifat memaksa atau berpengaruh terhadap tindakan privat masyarakat luas publik Dunn 2000. Sebagai contoh, kebijakan harga BBM adalah kebijakan publik karena dibuat oleh pemerintah bersifat memaksa dan dapat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi penduduk, konsumen maupun pengusaha. Kebijakan privat adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga swasta dan tidak bersifat memaksa kepada orang atau lembaga lain. Misalnya, keputusan suatu perusahaan swasta untuk menetapkan harga jual produk yang dihasilkannya merupakan contoh kebijakan privat. Perusahaan swasta adalah lembaga privat dan keputusannya tidak mengikat atau bersifat memaksa bagi perusahaan lain atau masyarakat luas. Kebijakan privat hanya berlaku internal, bagi lembaga atau individu itu saja. Kebijakan pembangunan perikanan ialah keputusan dan tindakan pemerintah untuk mengarahkan, mendorong, mengendalikan dan mengatur pembangunan perikanan guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Kebijakan pembangunan perikanan haruslah dipandang dalam konteks