Tujuan Pembangunan Perikanan Peranan dan kinerja sektor perikanan pada perekonomian Jawa Tengah

45 Selain kinerja keuangan, variabel kinerja yang lain adalah dalam pemasaran, antara lain 4 informasi pasar 5 mutu produk, dan 6 harga produk. 7 volume penjualan, 8 Pertumbuhan penjualan; 9 pertumbuhan pelanggan. Disamping kinerja keuangan dan kinerja pemasaran, peranan kinerja sumberdaya manusia untuk menghasilkan nilai tambah yang tinggi, dengan indikator antara lain penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja. Dengan demikian dari penjelasan diatas secara umum untuk mengukur kinerja industri perikanan dan kinerja usaha perikanan tangkap dalam penelitian ini indikator yang digunakan antara lain : 1. Peningkatan kinerja keuangan, dengan indikator antara lain : laba dan rugi, ROI dan ROE. 2. Pemasaran dengan indikator antara lain : informasi pasar, diversifikasi produk, mutu produk, harga produk, peningkatan volume penjualan, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan. 3. Sumberdaya manusia dengan indikator antara lain : penyerapan tenaga kerja, produktivitas kerja, kesejahteraan tenaga kerja. Untuk menyesuaikan kepentingan penelitian, variabel kinerja usaha perikanan tangkap KUP_TANG, diukur dengan indikator antara lain : laba dan rugi RL X25, return on investment ROI X26, informasi Fishing Ground FG X27, peningkatan pendapatan anak buah kapal ABK X28, ikut menciptakan keamananX29, kebersihan lingkunganX30, sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan TPI X31, dan ketersediaan es atau garam X32. Untuk variabel kinerja industri pengolahan KI_PROS indikator yang digunakan antara lain : laba dan rugi RL X33, return on investment ROI X34, peningkatan pendapatan pekerja X35, penyediaan pangan yang bergizi X36, informasi harga ikan X37, dan teknologi dan nilai tambah X38.

2.6 Tujuan Pembangunan Perikanan

Perikanan merupakan salah satu aktivitas ekonomi manusia yang sangat kompleks. Tantangan untuk memelihara sumberdaya yang sehat menjadi isu yang cukup kompleks dalam pembangunan perikanan Fauzi dan Anna 2002. Keberlanjutan merupakan kata kunci dalam pembangunan perikanan yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi sumberdaya dan masyarakat perikanan itu sendiri. Walaupun konsep keberlanjutan dalam perikanan itu sudah mulai 46 dapat dipahami, sampai sekarang kita masih menghadapi kesulitan dalam menganalisis atau mengevaluasi keberlanjutan pembangunan perikanan itu sendiri, khususnya ketika kita dihadapkan pada permasalahan mengintegrasikan informasidata dari keseluruhan komponen secara holistik, baik aspek ekologi, sosial, ekonomi, maupun etik Fauzi dan Anna 2002. Menurut Charles 1994, pandangan pembangunan perikanan yang berkelanjutan haruslah mengakomodasikan ketiga aspek yaitu biologi, ekonomi dan sosial masyarakat. Maka konsep pembangunan perikanan yang berkelanjutan mengandung aspek : 1. Ecological sustainability keberlanjutan ekologi. Dalam pandangan ini memelihara keberlanjutan stokbiomas sehingga tidak melewati daya dukungnya, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas dari ekosistem menjadi perhatian utama. 2. Socioeconomic sustainability keberlanjutan sosial ekonomi. Konsep ini mengandung makna bahwa pembangunan perikanan harus memperhatikan keberlanjutan dari kesejahteraan pelaku perikanan pada tingkat individu. Dengan kata lain, mempertahankan atau mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi merupakan perhatian kerangka keberlanjutan ini. 3. Community sustainability keberlanjutan masyarakat, mengandung makna bahwa keberlanjutan kesejahteraan dari sisi komunitas atau masyarakat haruslah menjadi perhatian pembangunan perikanan yang berkelanjutan. 4. Institusional sustainability keberlanjutan kelembagaan, maka keberlanjutan kelembagaan yang menyangkut pemeliharaan aspek finansial dan administrasi yang sehat merupakan prasyarat ketiga pembangunan keberlanjutan di atas. Sementara itu, menurut Soemokaryo 2006, tujuan pembangunan perikanan dikelompokkan ke dalam tujuan ekonomi, sosial, ekologi dan eksternalitas, dengan indikator antara lain : 1. Pertumbuhan dengan indikator sasarannya antar lain : pertumbuhan produksi yang memiliki daya saing, dan peningkatan input price, 2. Pemerataan dengan indikator sasarannya antara lain : pemerataan pembangunan wilayah, pemerataan kesempatan berusaha antar pelaku 47 bisnis, pemerataan income antar para pelaku, dan pemerataan dalam konsumsi ikan. 3. Kelestarian lingkungan dan bebas isu Hak Asasi Manusia HAM dengan indikator sasarannya antara lain: kelestarian sumberdaya ikan, kelestarian usaha bagi para pelaku bisnis, dan perlindungan tenaga kerja. 4. Eksternality. Menurut Timbergen 1956, yang diacu oleh Soemokaryo 2006, menyatakan bahwa goal dari suatu pembangunan ialah memaksimalkan social welfare dengan variabelnya ialah pertumbuhan, pemerataan, dan kelestarian. Dari penjelasan diatas tujuan pembangunan sektor perikanan, ditentukan keberhasilannya pada : 1. Aspek ekonomi, antara lain ; peningkatan ketahanan pangan Y1, devisa Y2, pendapatan daerah Y3, dan pendapatan masyarakat Y4. 2. Aspek sosial antara lain ; penyerapan tenaga kerja Y5, pemerataan kesempatan usaha antar pelaku bisnis Y6, dan pemerataan konsumsi ikan Y7. 3. Aspek ekologi antara lain; kelestarian lingkungan Y8 dan terpeliharanya plasma nutfah Y9. 4. Aspek eksternalitas antara lain; menumbuhkan bisnis yang lain Y10, dan menurunkan eksternalitas negatif seperti, keadaan yang kumuh limbah logam berat, asam dan basa kuat limbah organik Y11.

2.7 Penelitian Terdahulu yang Terkait