Perekonomian Kondisi Umum Jawa Tengah

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Umum Jawa Tengah

Jawa Tengah terletak di antara tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur. Letak Geografisnya berada antara 5 40 1 dan 8 30 1 Lintang Selatan dan antara 108 o 30’ dan 111 o 30’ Bujur Timur. Jarak terjauh dari Barat ke Timur 263 km dan dari Utara ke Selatan sejauh 226 km. Secara administratif Jawa Tengah terbagi atas 29 Kabupaten dan 6 kota dengan luas wilayah sebesar 3,25 juta hektar. Wilayah tersebut terdiri dari 553 kecamatan dan 8.550 desakelurahan. Jumlah penduduk Jawa Tengah tercatat sebanyak 31.06 juta jiwa atau sekitar 15 dari penduduk Indonesia dengan kepadatan sekitar 11 ribu orang per kilometer persegi.

4.1.1 Perekonomian

Perekonomian nasional secara umum telah mengarah pada kondisi yang lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa berbagai kebijakan pemerintah khususnya di bidang ekonomi telah mulai membuahkan hasil, walaupun diakui belum sebagaimana yang diharapkan. Sejalan dengan kondisi ekonomi nasional, kinerja ekonomi Jawa Tengah tahun 2005 mengalami peningkatan yaitu sebesar 5,35 persen, lebih baik dibandingkan tahun 2004 5,13. Bagaimana kondisi sektor perikanan di Jawa Tengah dapat dilihat dari data Produk Domestik Regional Bruto PDRB, pertumbuhan ekonomi, dukungan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia serta prospek pengembangan sektor tersebut. Dengan diketahui potensi yang ada, akan dapat diketahui sejauh mana pengembangan sektor tersebut akan dilakukan, dan langkah apa yang dilakukan, agar pengembangan lebih optimal.

4.1.1.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Perbandingan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan tahun 1993 selama tahun 2001- 2004, terlihat bahwa nilai PDRB atas dasar harga berlaku lebih besar dibandingkan dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993, dengan perkembangan nilai atas dasar harga berlaku mengalami 75 peningkatan rata-rata 154,30 tiap tahun, dari Rp. 113 227 558,11 juta pada tahun 2001 menjadi Rp. 334 435 323,31 juta pada tahun 2005. Untuk PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993 mengalami penurunan sebesar 113,32, dari sebesar Rp. 118 816 400,29 juta pada tahun 2001 menjadi Rp. 143 051 213,88 juta pada tahun 2005. Peningkatan tertinggi 204,38 PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993 maupun pada harga berlaku terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 131,37. Tabel 7. PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan tahun 1993 serta perkembangannya di Jawa Tengah, tahun 2001-2006 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan No. Tahun Jumlah Juta Rp Perkembangan Jumlah Juta Rp Perkembangan 1 2001 113 227 558,11 116,15 118 816 400,29 103,59 2 2002 151 968 852,74 132,49 123 038 541,13 107,27 3 2003 171 881 877,04 149,85 129 166 462,45 112,61 4 2004 193 435 263,05 168,64 135 789 872,31 118,39 5 2005 234 435 323,31 204,38 143 051 213,88 124,72 6 2006 281 996 709,11 245,85 150 682 654,74 131,37 Sumber : Jawa Tengah dalam Angka, 2006 PDRB Jawa Tengah pada tahun 2006 atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 281 996,71 milyar rupiah dan atas dasar harga konstan sebesar Rp. 150 682,65 milyar rupiah, sehingga pada tahun 2006 besaran PDRB Jawa Tengah atas dasar harga berlaku menjadi 2,49 kali dari tahun 2001 dan PDRB atas dasar harga konstan meningkat 1,27 kali. Sementara itu dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, PDRB berdasarkan share per sektor, dari 9 sektor perekonomian, sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan sumbangan terbesar yaitu 30 bagi perekonomian Jawa Tengah, kemudian sektor pertanian termasuk sektor perikanan sebesar 20,34 dan sektor perdagangan hotel dan pengolahan sebesar 19,63. Sementara itu kontribusi sektor perikanan pada PDRB Jawa Tengah berturut-turut tahun 2002 1,42, 2003 1,33, 2004 1,29, 2005 1,18 dan 20061,22.

4.1.1.2 Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2006 secara agragat cukup dinamis yaitu diatas 5 persen. Selama periode 2002 sampai 2006, perekonomian Jawa Tengah menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 76 ke tahun tumbuh 3,5 – 5,5 persen, dengan pertumbuhan terbesar pada tahun 2005 sebesar 5,35 persen Tabel 8. Tabel 8. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, tahun 2002-2006 No. Tahun Pertumbuhan ekonomi 1 2002 3,55 2 2003 4,98 3 2004 5,13 4 2005 5,35 5 2006 5,33 Sumber : Jawa Tengah dalam Angka, 2006 Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi jumlah pengangguran, sehingga diharapkan perekonomian semakin bergairah akan meningkat kesejahteraan kesejahteraan masyarakat.

4.1.1.3 Pendapatan per kapita

Pendapatan perkapita dapat dijadikan sebagai salah satu indikator guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah. Perkembangan pendapatan perkapita di Jawa Tengah atas dasar harga berlaku, menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 pendapatan perkapita Jawa Tengah sebesar Rp. 7 527 487,12 juta rupiah atau naik sebesar 20,03 persen dari tahun 2005. Demikian juga pendapatan perkapita atas dasar harga konstan, dalam kurun waktu empat tahun terakhir selalu mengalami kenaikan, meskipun kenaikannya tidak sebesar berdasarkan harga konstan. Tabel 9. Pendapatan per kapita Jawa Tengah, tahun 2002-2006 Pendapatan per kapita Rp Pertumbuhan No. Tahun Harga berlaku Harga konstan Harga berlaku Harga konstan 1 2002 4 154 163,03 3 365 590,06 13,10 2,52 2 2003 4 669 568,92 3 517 661,94 12,41 4,52 3 2004 5 217 344,20 3 683 196,94 11,73 4,71 4 2005 6 271 193,36 3 853 012,68 20,20 4,61 5 2006 7 527 487,12 4 030 376,58 20,03 4,60 Sumber : PDRB Jawa Tengah, tahun 2006

4.1.2 Perikanan