27
terhadap variabel tidak bebas Hair et.al 2006. Selanjutnya, Joreskog dan Sorbom 1993 menjelaskan bahwa model pengukuran menjelaskan sifat
pengukuran reliability dan validity. Model pengukuran menjelaskan tentang variabel laten yang dipengaruhi oleh variabel yang bisa diukur. Model persamaan
struktural menjelaskan hubungan kausal diantara variabel laten, menjelaskan efek hubungan, dan menentukan keragaman.
Dalam kaitannya dengan pembuktian hipotesis penelitian, SEM merupakan salah satu metode analisis yang berkenaan dengan model struktural dan analisis
jalur. Di dalam pengumpulan data, SEM berkenaan dengan pemeriksaan seberapa valid dan reliabel instrumen penelitian diantaranya berupa kuesioner
yang dipakai untuk koleksi data. Pendekatan yang digunakan untuk memeriksa hal tersebut adalah faktor analisis konfirmatori, sehingga di dalamnya juga
tercakup measurement model Solimun 2002. Agar interpretasi hubungan struktural variabel-variabel yang dibangun
dalam sebuah model SEM dapat dilakukan dengan sistematis dan dapat dipahami secara sederhana, maka ada beberapa tahapan yang mendasari
pembentukan permodalan SEM tersebut, yaitu : spesifikasi model, identifikasi, matriks input, estimasi, dan evaluasi model Joreskog dan Sorborn 1993;
Bachrudin dan Tobing 2003; Ghozali 2004; Ferdinand 2006.
2.2.1 Spesifikasi model
Model persamaan struktural mendasarkan pada hubungan kausalitas, yaitu hubungan sebab-akibat dua atau lebih variabel dan sekurang-
kurangnya terdapat satu variabel kriteria dependent dan satu variabel bebas independent. Kuat atau lemahnya hubungan kausalitas antara dua
variabel tersebut bukan terletak pada metode analisis yang dipilih, melainkan pada pertimbangan teoritis untuk mendukung analisis Ghozali
2004; Joreskog dan Sorbom 1993. Langkah pertama dalam pengembangan SEM adalah pencarian
sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis. Untuk pengembangan model teoritis, harus dilakukan kajian deduksi teori dan eksplorasi ilmiah
dari telaah sejumlah pustaka maupun hasil penelitian empiris terdahulu untuk memperkuat pembenaran hubungan kausalitas variabel yang
diasumsikan dalam model. Tanpa pertimbangan teori yang kuat maka SEM tidak dapat digunakan. Hal ini disebabkan karena SEM tidak digunakan
28
untuk menghasilkan sebuah model, melainkan digunakan untuk mengkomfirmasi model teoritis tersebut melalui data empirik Ferdinand
2006. Keyakinan untuk mengajukan sebuah model kausalitas dengan menganggap adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel atau
lebih, bukan didasarkan pada metode analisis yang digunakan, tetapi haruslah berdasarkan pada pertimbangan teoritis yang mapan Hair et.al
2006. Dengan terbangunnya dasar teori yang menjelaskan hubungan-
hubungan variabel, selanjutnya dibuat hubungan kausalitas antar variabel tersebut ke dalam diagram jalur path diagram dan persamaan
strukturalnya, sehingga lebih menarik dan mudah dipahami. Dalam hal ini, ada dua hal yang perlu dilakukan, yaitu : pertama, menyusun model
struktural yang menghubungkan antar konstruk latent baik endogen maupun eksogen, dan kedua menyusun model pengukuran yaitu
menghubungkan konstruk latent endogen atau eksogen dengan variabel indikator atau manifest Ghozali 2004. Apabila pengembangan diagram
dirasakan cukup maka dilakukan perumusan diagram ke dalam simbol dan persamaan matematika.
2.2.2 Identifikasi