3. Elemen Utama Sistem Pengendalian Intern Bank
Pengendalian intern bank terdiri dari lima elemen utama yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu Direktorat Penelitian dan Pengaturan
Perbankan, 2003:6: a. Pengawasan oleh Manajemen dan Kultur Pengendalian
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab dalam meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan
suatu kulltur organisasi yang menekankan kepada seluruh pegawai bank mengenai pentingnya pengendalian intern yang berlaku di bank.
b. Identifikasi dan Penilaian Risiko Penilaian resiko merupakan suatu serangkaian tindakan yang
dilaksanakan oleh Direksi dalam rangka identifikasi, analisis dan menilai resiko yang dihadapi bank untuk mencapai sasaran usaha yang
ditetapkan. c. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi
Kegiatan pengendalian harus melibatkan seluruh pegawai bank, termasuk direksi. Oleh karena itu kegiatan pengendalian akan berjalan
efektif apabila direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan risiko yang telah diidentifikasi. Kegiatan pengendalian mencakup pula
penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian serta proses verifikasi lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut
secara konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap fungsi atau kegiatan bank sehari-hari.
d. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi yang memadai
dimaksudkan agar dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan digunakan sebagai sarana tukar-menukar informasi dalam
rangka pelaksanaan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya masing- masing.
e. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan Bank harus memantau secara terus menerus terhadap efektivitas
keseluruhan pelaksanaan pengendalian intern. Apabila terdapat kelemahan dalam pengendalian intern, harus segera melaporkan
kepada pejabat atau direksi yang berwenang. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan bank dalam
rangka memperbaiki kelemahan pengendalian intern: 1 Setiap laporan mengenai kelemahan dalam pengendalian intern
harus segera ditindaklanjuti oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat eksekutif terkait;
2 Satuan Kerja Audit Intern SKAI harus melakukan kaji ulang terhadap kelemahan yang terjadi;
3 Untuk memastikan bahwa seluruh kelemahan telah ditindaklanjuti, maka direksi harus dapat mengambil langkah perbaikan yang tepat;
4 Dewan Komisaris dan Direksi harus menerima laporan secara berkala berupa ikhtisar mengenai hasil identifikasi kelemahan.
F. Motivasi 1. Pengertian Motivasi