direncanakan serta menunjukkan perbedaan yang signifikan dan prosedur untuk menyelidiki perbedaan yang signifikan dan
mengambil tindakan tepat pada waktunya untuk mengoreksi kondisi-kondisi yang mengarah pada perbedaan tersebut.
3 Audit internal Audit internal mencakup peninjauan ulang keandalan dan integritas
informasi keuangan dan operasional serta menyediakan penilaian kesadaran pegawai terhadap prosedur dan kebijakan manajemen,
hukum, dan peraturan yang berlaku serta mengevaluasi efisiensi dan keefektifan manajemen.
5. Ciri-ciri Pengendalian Intern yang Efektif dan Memadai
Pengendalian intern yang baik pada suatu perusahaan belum tentu bisa dianggap baik bagi perusahaan lain. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan pandangan dan keahlian pimpinan perusahaan, juga perbedaan keahlian dan tingkat kepercayaan orang-orang yang ada dalam perusahaan
tersebut. Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian intern yang memadai adalah apabila tidak ada seseorangpun yang
memungkinkan baginya untuk membuat kecurangan dan melakukan kecurangan terus menerus tanpa diketahui dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Mulyadi dalam bukunya “Sistem Akuntansi”, 2006: 164 menyebutkan bahwa ciri pengendalian intern yang memadai adalah:
a. Adanya struktur oganisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas;
b. Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap karyawan, utang, pendapatan dan
biaya; c. Adanya praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi; d. Adanya karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
E. Ruang Lingkup Sistem Pengendalian Intern Bank 1. Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern Bank
a. Pengertian Pengendalian intern merupakan suatu mekanisme pengawasan
yang ditetapkan oleh manajemen bank secara berkesinambungan on going basis
, guna Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, 2003:2:
1 Menjaga dan mengamankan harta kekayaan bank; 2 Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat;
3 Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku; 4 Mengurangi dampak keuangankerugian, penyimpangan termasuk
kecuranganfraud, dan pelanggaran aspek kehati-hatian; 5 Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi
biaya.
b. Tujuan 1 Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku Tujuan Kepatuhan Tujuan kepatuhan adalah untuk menjamin bahwa semua
kegiatan usaha bank telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik ketentuan
yang dikeluarkan oleh pemerintah, otoritas pengawasan bank maupun kebijakan, ketentuan, dan prosedur intern yang ditetapkan
oleh bank. 2 Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar,
lengkap, dan tepat waktu Tujuan Informasi Tujuan informasi adalah untuk menyediakan laporan yang
benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka
pengambilan keputusan
yang tepat
dan dapat
dipertanggungjawabkan. 3 Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha bank Tujuan
Operasional Tujuan
operasional dimaksudkan
untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi bank dari resiko kerugian.
4 Meningkatkan efektivitas budaya risiko risk culture pada organisasi secara menyeluruh Tujuan Budaya Risiko
Tujuan budaya risiko dimaksudkan untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini dan menilai
kembali kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di bank secara berkesinambungan
Direktorat Penelitian
dan Pengaturan
Perbankan, 2003:3.
2. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan Sistem Pengendalian Intern Bank