Ruang Lingkup Penelitian Metode Pemilihan Sampel Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai tujuan penelitian ini adalah perusahaan perbankan, yaitu PT. Bank “X” yang berada di wilayah Jakarta Pusat, untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profesionalisme dan pengalaman kerja internal auditor PT. Bank “X” terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan melalui motivasi sebagai variabel intervening. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah internal auditor PT. Bank “X”.

B. Metode Pemilihan Sampel

Populasi menurut Sugiyono 2008:80 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini mengambil objek pada internal auditor yang terdapat pada PT. Bank “X” di Jakarta Pusat. Metode sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode convenience sampling pemilihan sampel berdasarkan kenyamanan. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh yaitu dengan cara memilih auditor- auditor berdasarkan data yang diperoleh.

C. Metode Pengumpulan Data

Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan tujuan agar bisa memberikan gambaran yang jelas tentang pengaruh profesionalisme dan pengalaman kerja internal auditor terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan melalui motivasi sebagai variabel intervening, sehingga memiliki dasar yang benar. Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

1. Data Primer Primary Data

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tidak melalui perantara, berupa opini subjek orang secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda fisik, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang penulis pakai yaitu: a. Kuesioner Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu internal auditor PT. Bank “X” agar memperoleh data yang relevan. b. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung ke PT. Bank “X” untuk mengadakan pengamatan langsung dan pengambilan data objek penelitian.

2. Data Sekunder Secondary Data

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Adapun data sekunder yang penulis pakai yaitu: a. Riset Kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan memahami buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal, data dari internet. b. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan dilakukan pada objek yang diteliti dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden. Kuesioner-kuesioner disebarkan oleh peneliti ke responden secara langsung dan melalui kolega ke PT. Bank “X” dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. c. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga instansi terkait, yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan. Untuk memahami teori-teori, konsep-konsep yang berkenaan dengan objek penelitian melalui berbagai buku dan literature yang mewakili representatif dan berkaitan relevan dengan objek penelitian. Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca, dan memahami buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal, dan data dari internet.

D. Metode Analisis

Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan Statistical Package for the Social Science SPSS versi 16. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Kualitas Data

Dilakukan pengujian kualitas data yang terkumpul dengan menggunakan pengujian sebagai berikut: a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Kriteria pengambil keputusan untuk menentukan valid yakni jika harga r hitung sama dengan atau lebih besar dari harga r tabel pada taraf signifikan 5 lima persen. Begitu juga sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka data tidak valid Ghozali, 2005.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menghitung besarnya Cronbach Alpha Coeficcient a untuk masing-masing instrument kuesioner yang akan diuji. Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha Coeficcient a lebih dari 0.60 Ghozali, 2005.

2. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis jalur path analysis sebagai uji hipotesisnya. Analisis jalur path analysis dikembangkan sebagai metode untuk mempelajari pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat Riduwan dan Kuncoro, 2007:2. Seluruh pengujian dan analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 Statistical Program for Special Science for windows. Setiap analisis yang dipilih untuk memecahkan permasalahan statistik tidak lepas dari asumsi yang harus ditaati, agar kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Adapun langkah-langkah pengujian analisis jalur path analisis menurut Riduwan dan Kuncoro 2007: 128 adalah sebagai berikut: a. Menggambarkan diagram jalur lengkap, b. Merumuskan persamaan sruktural, c. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah dirumuskan, d. Menghitung koefisien jalur secara individual maupun secara simultan keseluruhan, e. Merangkum ke dalam tabel, kemudian memaknai dan menyimpulkan hasil analisis jalur. Didalam analisis jalur dikenal yang namanya diagram jalur dan koefisien jalur. Dalam menyusun diagram jalur kita dihadapkan dengan masalah menetapkan variabel mana yang di dalam penelitian yang merupakan variabel bebas dan yang merupakan variabel terikat. Dalam diagram jalur variabel dibedakan menjadi variabel eksogenus dan variabel endogenus. Variabel eksogenus adalah variabel yang keragamannya tidak dipengaruhi oleh penyebab di dalam sistem. Sedangkaan variabel endogenus adalah variabel yang keragamannya terjelaskan oleh variabel eksogenus dan variabel endogenus lainnya di dalam penelitian. Teknik analisis jalur path analysis ini akan digunakan dalam pengujian besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X 1 profesionalisme, X 2 pengalaman kerja, dan Y motivasi terhadap Z sistem pengendalian intern. Koefisien jalur adalah rasio simpangan baku akibat semua variabel bebas bersifat konstan. Besarnya koefisien merupakan akibat langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah yaitu: a anak panah satu arah yang menunjukkan pengaruh langsung dari sebuah variabel eksogen variabel penyebab terhadap sebuah variabel endogen variabel akibat dan b anak panah dua arah yang menunjukkan hubungan korelasional antara variabel eksogen. Gambar 3.1 Diagram Jalur Keterangan: X1 = Variabel eksogen profesionalisme X2 = Variabel eksogen pengalaman kerja Y = Variabel intervening motivasi Z = Variabel endogen sistem pengendalian intern Sehingga dari diagram jalur di atas dapat dibuat dua persamaan struktural: b. Sub Struktur 1 Y = yx1 X 1 + yx2 X 2 + y 1 y x2 r 12 y x1 z x1 z y z x2 y x3 Profesiona Lisme X 1 Pengalaman Kerja X 2 Motivasi Y SPI Z 1 2 b. Sub Struktur 2 Z = zx1 X 1 + zx2 X 2 + zy Y + z 2

a. Menguji Sub-Struktur 1 1

Pengujian Hipotesis Secara Individu Parsial Sub Struktur 1. Y = yx1 X 1 + yx2 X 2 + y 1 Gambar 3.2 Diagram Jalur Sub Struktur 1 a Profesionalisme X 1 Berkontribusi Secara Signifikan Terhadap Motivasi Y Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha : YX1 y x2 r 12 y x1 y x3 Profesiona Lisme X 1 Pengalaman Kerja X 2 Motivasi Y 1 Ho : YX1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat dapat dilihat sebagai berikut: Ha : Profesionalisme X 1 berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi Y Ho : Profesionalisme X 1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi Y Kaidah pengujian signifikansi: 1 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, arttinya tidak signifikan Riduwan: 2007 2 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Riduwan: 2007. b Pengalaman kerja X 2 berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi Y Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha : YX2 Ho : YX2 = 0 Hipotesis bentuk kalimat dapat dilihat sebagai berikut: Ha : Pengalaman kerja X 2 berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi Y Ho : Profesionalisme X 2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi Y Kaidah pengujian signifikansi: 1 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan Riduwan: 2007 2 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Riduwan: 2007. 2 Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan Simultan Sub-Struktur 1 Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha : YX1 = YX2 Ho : YX1 = YX2 = 0 Hipotesis bentuk kalimat dapat dilihat sebagai berikut: Ha : Profesionalisme X 1 dan pengalaman kerja X 2 berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi Y Ho : Profesionalisme X 1 dan pengalaman kerja X 2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap motivasi Y Kaidah pengujian signifikansi: Untuk pengujian secara keseluruhan dapat dilihat dari Tabel Anova yang nantinya akan diperoleh nilai F dan didapat nilai probabilitas sig. Jika nilai sig 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.

b. Menguji Sub-Struktur 2 1 Pengujian Hipotesis Secara Individu Parsial Sub Struktur 2

Z = zx1 X 1 + zx2 X 2 + zy Y + z 2 Gambar 3.3 Diagram Jalur Sub Struktur 2 a Profesionalisme X 1 berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z r 12 z x1 z y z x2 y x3 Profesiona Lisme X 1 Pengalaman Kerja X 2 Motivasi Y SPI Z 2 Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha : z x 1 Ho : z x 1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat dapat dilihat sebagai berikut: Ha : Profesionalisme X 1 berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z. Ho : Profesionalisme X 1 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z Kaidah pengujian signifikansi: 1 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, arttinya tidak signifikan Riduwan: 2007 2 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Riduwan: 2007. b Pengalaman kerja X 2 berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha : z x 2 Ho : z x 2 = 0 Hipotesis bentuk kalimat dapat dilihat sebagai berikut: Ha : Pengalaman kerja X 2 berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z. Ho : Pengalaman kerja X 2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z Kaidah pengujian signifikansi: 1 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan Riduwan: 2007 2 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Riduwan: 2007. c Motivasi Y berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha : z y Ho : z y = 0 Hipotesis bentuk kalimat dapat dilihat sebagai berikut: Ha : Motivasi Y berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z Ho : Motivasi Y tidak berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z Kaidah pengujian signifikansi: 1 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan Riduwan: 2007 2 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan Riduwan: 2007. 2 Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan Simultan Sub Struktur 2 Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: Ha : zy = zx2 = zx1 Ho : zy = zx2 = zx1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat dapat dilihat sebagai berikut: Ha : Profesionalisme X 1 dan pengalaman kerja X 2 berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z melalui motivasi Y sebagai variabel intervening. Ho : Profesionalisme X 1 dan pengalaman kerja X 2 tidak berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z melalui motivasi Y sebagai variable intervening. Kaidah pengujian signifikansi: Untuk pengujian secara keseluruhan dapat dilihat dari Tabel Anova yang nantinya akan diperoleh nilai F dan didapat nilai probabilitas sig. Jika nilai sig 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert yang menggunakan ukuan ordinal sebagai nilai skalanya. Kemudian jawaban yang didapat akan dibuat skor tertinggi bernilai 5 lima dan terendah bernilai 1satu. Untuk jawaban sangat tidak setuju STS = skor 1, tidak setuju TS = skor 2, ragu-ragu R = skor 3, setuju S = skor 4, dan sangat setuju SS = skor 5. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 variabel, yaitu: 1. Profesionalisme, adalah suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan profesi atau tidak. Profesionalisme dapat dilihat dari kondisi-kondisi kesempurnaan teknik yang dimiliki seseorang melalui dengan pengetahuan yang dimilikinya disertai latihan dan belajar selama bertahun-tahun yang berguna untuk mengembangkan teknik tersebut, dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan dan keunggulan dibandingkan dengan rekan sejawatnya Kalbers dan Fogarty 1995 dalam Rohani 2008. Variabel profesionalisme itu sendiri mempunyai 5 sub variabel, yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesame profesi. 2. Pengalaman Kerja, adalah menunjukkan berapa lama agar supaya pegawai bekerja dengan baik. Disamping itu pengalaman kerja meliputi banyaknya jenis pekerjaan atau jabatan yang pernah diduduki oleh seseorang dan lamanya mereka bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan tersebut Siagian 1992 dalam Mahmoda 2004. Penggunaan pengalaman sebagai variabel penelitian adalah didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang bagi auditor untuk belajar melakukan pekerjaannya dengan lebih baik Marinus 1997 dalam Herliansyah 2006. Variabel pengalaman kerja itu sendiri mempunyai 4 sub variabel, yaitu kemampuan dalam bekerja, kualitas kerja, keandalan, dan pengetahuan yang dimiliki. 3. Sistem Pengendalian Intern, adalah meliputi susunan organisasi dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta benda miliknya, memeriksa kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah digariskan Mulyadi, 2006:163. Variabel sistem pengendalian intern itu sendiri mempunyai 5 sub variabel, yaitu lingkungan pengendalian, identifikasi dan penilaian risiko, prosedur pengendalian, sistem akuntansi, dan pengawasan. 4. Motivasi, adalah dorongan yang mendorong individu untuk menampilkan tingkah laku yang diarahkan untuk mencapai tujuan Morgan 1986 dalam Siregar 2006. Sedangkan Chaplin 1997 dalam Siregar 2006 menyebutkan bahwa motivasi adalah satu variabel penyelang yang ikut campur tangan yang digunakan untuk membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sarana. Setiap manusia mempunyai motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dan situasinya Robbins 1994 dalam Alsyafdi 2008. Motivasi itu sendiri mempunyai 2 sub variabel, yaitu motivasi intrinsik yang berasal dari dalam dan motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Skala Likert 1. Pengabdian Pada Profesi 1.1 Teguh pada peraturan profesi 1.2 Menggunakan pengetahuan 1.3 Merasa takut apabila meninggal kan pekerjaan Ordinal 2. Kewajiban Sosial 2.1 Menjalankan pekerjaan dengan baik 2.2 Menciptakan transparansi 2.3 Menunjukkan loyalitas Ordinal 3. Kemandirian 3.1 Percaya pada kemampuan diri sendiri 3.2 Hasil audit sesuai fakta Ordinal Profesiona lisme Sumber: Kalbers dan Fogarty 1995 dalam Rohani 2008 4. Keyakinan Terhadap Profesi 4.1 Mendapat kepuasan batin sebagai auditor 4.2 Menghargai auditor dan rekan Ordinal kerja lainnya 5. Hubungan De ngan Sesama Profesi 5.1 Melakukan komunikasi dengan auditor lainnya 5.2 Mendukung adanya organisasi ikatan internal audit Ordinal 1. Kemampuan Dalam Bekerja 1.1 Mampu membuat keputusan 1.2 Dapat mendeteksi kekeliruan atau kecurangan yang terjadi 1.3 Mampu melaksanakan kegiatan audit 1.4 Mampu mengungkapkan kekeliru an dalam audit Ordinal 2. Kualitas Kerja 2.1 Memiliki kualitas yang baik dalam bekerja 2.2 Ketelitian dalam melakukan audit 2.3 Hasil yang maksimal Ordinal 3. Keandalan 3.1 Dapat diandalkan 3.2 Mendapat respon yang baik dari rekan kerja yang lain Ordinal Pengala man Kerja Sumber: Davis 1997 dalam Budi 2007 4. Pengetahuan 4.1 Pengetahuan mengenai audit sema kin berkembang 4.2 Mampu menyelesaikan masalah 4.3 Berpikir secara logis Ordinal 1. Lingkungan Pengendalian 1.1 Tindakan dan keputusan karya wan 1.2 Perencanaan manajemen 1.3 Pembagiaan tanggung-jawab dan wewenang Ordinal Sistem Pengendali an Intern Sumber: Basalamah, 2003:136 2. Identifikasi dan Penilaian 2.1 Mengidentifikasi perubahan kon- disi internal dan eksternal yang Ordinal Risiko terjadi dalam perusahaan 2.2 Memahami bisnis yang sedang di- jalankan oleh perusahaan 2.3 Mengambil tindakan yang tepat terhadap segala risiko 3. Prosedur Pengendalian 3.1 Pemisahan tugas yang memadai 3.2 Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan 3.3 Pengecekan terhadap sistem Informasi akuntansi Ordinal 4. Sistem Akuntansi 4.1 Ketepatan dalam pencatatan transaksi dan pengklasifikasian nya dalam laporan keuangan 4.2 Penggunaan metode amortisasi yang konsisten terhadap aktiva berwujud 4.3 Penyajian transaksi dan pengung Kapannya dalam laporan keuang an Ordinal nt 5. Kegiatan e Pengawasan Monitoring 5.1 Pengawasan yang terus menerus 5.2 Pemeriksaan oleh auditor terhadap transaksi yang terjadi 5.3 Supervisi atas kinerja karyawan Ordinal 1. Motivasi Intrinsik 1.1 Berbuat yang terbaik 1.2 Dikenal dekat dengan atasan 1.3 Cita-cita ingin bekerja sebagai auditor Ordinal Motivasi Sumber: Monks 1999 dalam Siregar 2006 2. Motivasi Ekstrinsik 2.1 Gaji yang diterima 2.2 Perlakuan instansi 2.3 Penerapan hukuman Ordinal 2.4 Peningkatan jabatan 2.5 Tambahan bonus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank “X” Persero Tbk yang berlokasi di Jl. Jend. Gatot Soebroto Kav. 36-38 Jakarta Pusat. Pada dasarnya penelitian ini menganalisis pengaruh profesionalisme dan pengalaman kerja internal auditor terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan melalui motivasi sebagai variabel intervening. Pengiriman kuesioner dilakukan pada bulan Maret tahun 2009, sedangkan proses pengembalian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan April tahun 2009. Kuesioner yang dikirim sebanyak 110 lembar eksemplar sedangkan jumlah yang kembali sebanyak 81 lembar eksemplar. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah para karyawan yang berada dalam Internal Audit Group IAG PT. Bank “X” Persero Tbk.

2. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank “X” Persero, Tbk

Bank “X” berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan audit sistem informasi terhadap kinerja auditor dengan teknologi informasi sebagai variabel intervening

2 15 140

Pengaruh Etika, Pendidikan, dan Pengalaman terhadap Profesionalisme Auditor Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan Republik Indonesia)

0 12 179

Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman Kerja, dan Pengetahuan Information Technology ( It ) Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan

0 40 197

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta).

0 2 12

Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas Pengendalian Internal Penjualan.

0 0 18

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ipi7630

0 0 11

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Peran Auditor Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan Dengan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Sebagai Variabel Intervening

0 2 10

PENGARUH PROFESIONALISME DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PRESTASI KERJA AUDITOR: MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Perbanas Institutional Repository

0 1 16

PENGARUH PROFESIONALISME DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PRESTASI KERJA AUDITOR: MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Perbanas Institutional Repository

0 1 14

PENGARUH PROFESIONALISME, PENGALAMAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA INTERNAL AUDITOR : KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Unika Repository

0 0 16