meningkatkan efisiensi operasi atau kerja, dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan”. Pengertian tersebut mencakup
kebijaksanaan prosedur dan praktek-praktek yang telah ditetapkan dan telah dianjurkan oleh manajemen pimpinan organisasi atau perusahaan
yang bersangkutan dan mencakup pula struktur organisasi serta tindakan lain untuk melaksanakan kebijaksanaan prosedur dan praktek-praktek
tersebut. Pengertian tersebut di atas adalah dalam arti luas, sedangkan sistem pengendalian intern dalam arti sempit, sering dipergunakan dalam
bidang akuntansi adalah sama dengan internal check Eko Sugiyanto 1999 dalam Fatimah 2008.
2. Tujuan Pengendalian Internal
Pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar bahwa: 1 aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha, 2
informasi bisnis akurat, dan 3 karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dengan
mencegah pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran paling serius
atas pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. Penggelapan oleh karyawan employee fraud adalah tindakan disengaja
untuk menipu majikan demi keuntungan pribadi. Penipuan tersebut bisa mengambil bentuk mulai dari pelaporan beban yang berlebihan untuk
ongkos perjalanan agar mendapat uang penggantian yang lebih besar dari kantor hingga penyelewengan jutaan rupiah melalui tipuan yang rumit.
Informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan usaha. Penjagaan aktiva dan informasi yang akurat sering berjalan seiring. Sebabnya adalah karena
karyawan yang ingin menggelapkan aktiva juga perlu menyesuaikan catatan akuntansi untuk menutupi penipuan tersebut. Perusahaan harus
mematuhi perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta standar pelaporan keuangan Warren, et. al, 2006:236.
Pengendalian intern harus dipandang tidak sebagai sistem itu sendiri tetapi sebagai bagian dari sistem yang lebih besar, sebab akan
menjadi tidak efektif sama sekali atau bahkan mungkin menyesatkan. Untuk itu, tujuan pengendalian intern haruslah jelas. Manusia tidaklah
sempurna, mereka tidak lepas dari kelalaian dan persekongkolan. Jika manusia itu sempurna pengendalian intern hanyalah merupakan penyia-
nyian sumber data. Pengendalian intern adalah manusia, struktur pengendalian intern mencakup kegiatan pengecekan oleh seseorang
terhadap pekerjaan orang lainnya. Fungsi prinsipal dari pengendalian intern adalah tingkah laku manusia dalam suatu sistem bisnis. Tujuan
pengendalian intern harus dipandang secara relevan dengan individu yang menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem harus dirancang
sedemikian rupa sehingga setiap pegawai yakin bahwa pengendalian bertujuan melindungi kesulitan-kesulitan dalam operasi organisasi yang
sebaliknya dapat mempengaruhi mereka secara pribadi Sri Hastuti 1999 dalam Fatimah 2008.
3. Sistem Pengendalian Internal