2 Besarnya kontribusi pengalaman kerja X
2
yang secara langsung mempengaruhi motivasi Y adalah 0.420
2
= 0.176 atau 17.6. 3 Besarnya kontribusi profesionalisme X
1
dan pengalaman kerja X
2
secara simultan yang langsung mempengaruhi motivasi Y adalah 0.282
= 28.2. Sisanya sebesar 0.718 atau 71.8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan
dalam penelitian.
b. Menguji Sub-Struktur 2 1 Pengujian Secara Individual Sub-Struktur 2.
a Profesionalisme X
1
Berkontribusi Secara
Signifikan Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Perusahaan Z Tabel 4.16
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant 6.071
7.349 .826
.411 Total_PROF_X1
.350 .158
.228 2.211
.030 Total_PK_X2
.448 .147
.335 3.040
.003 1
Total_MO_Y .381
.149 .264
2.557 .013
a. Dependent Variable: Total_SPI_Z Sumber: Data primer yang diolah melalui
SPSS v.16
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.16 coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan berbentuk statistik
berikut: Ha :
z
X1
Ho : z
X1
= 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang
dihitung dengan rumus:
t
x1
=
X1
= 0.228 = 2.211
SE
X1
0.10312 Uji
signifikansi analisis
jalur dicari
yaitu dengan
membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut: 1 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
2 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan. Terlihat bahwa pada kolom Sig signifikansi pada tabel 4.16
Coefficients diperoleh variabel profesionalisme dengan nilai sig
sebesar 0.030. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig
atau 0.05 0.030, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, profesionalisme
berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern suatu perusahaan. Besarnya pengaruh
profesionalisme terhadap sistem pengendalian intern sebesar 0.228 atau 22.8.
b Pengalaman Kerja X
2
Berkontribusi Secara Signifikan Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Perusahaan Z.
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.16 coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan berbentuk statistik
berikut: Ha :
z
X2
Ho : z
X2
= 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang
dihitung dengan rumus:
t
x2
=
X2
= 0.335 = 3.040
SE
X2
0.1102 Uji
signifikansi analisis
jalur dicari
yaitu dengan
membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut:
1 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan. 2 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Terlihat bahwa pada kolom Sig signifikansi pada tabel 4.16 Coefficients
diperoleh variabel pengalaman kerja dengan nilai sig sebesar 0.003. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05,
ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau 0.05 0.003, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, pengalaman kerja berkontribusi secara signifikan terhadap efektivitas penerapan
sistem pengendalian intern suatu perusahaan. Besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap sistem pengendalian intern sebesar
0.335 atau 33.5.
c Motivasi Y Berkontribusi Secara Signifikan Terhadap
Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan Z.
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.16 coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan berbentuk statistik
berikut:
Ha : z
Y
Ho : z
Y
= 0 Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang
dihitung dengan rumus:
t
y
=
y
= 0.264 = 2.557
SE
y
0.1032 Uji
signifikansi analisis
jalur dicari
yaitu dengan
membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut: 1 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
2 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan. Terlihat bahwa pada kolom Sig signifikansi pada tabel 4.16
Coefficients diperoleh variabel motivasi dengan nilai sig sebesar
0.013. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai probabilitas sig atau
0.05 0.013, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, motivasi berkontribusi secara
signifikan terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian
intern suatu perusahaan. Besarnya pengaruh motivasi terhadap sistem pengendalian intern sebesar 0.264 atau 26.4.
2 Hubungan Korelasi Antara Profesionalisme X
1
, Pengalaman Kerja X
2
dan Motivasi Y. Tabel 4.17
Correlations
Total_PROF _X1
Total_PK _X2
Total_MO _Y
Total_SPI_Z Pearson
Correlation 1.000
.503 .388
.499 Sig. 2-tailed
.000 .001
.000 Total_PROF_X1
N 76.000
76 76
76 Pearson
Correlation .503
1.000 .509
.584 Sig. 2-tailed
.000 .000
.000 Total_PK_X2
N 76
76.000 76
76 Pearson
Correlation .388
.509 1.000
.523 Sig. 2-tailed
.001 .000
.000 Total_MO_Y
N 76
76 76.000
76 Pearson
Correlation .499
.584 .523
1.000 Sig. 2-tailed
.000 .000
.000 Total_SPI_Z
N 76
76 76
76.000 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Data primer yang diolah memalui SPSS v. 16
Berdasarkan perhitungan korelasi diperoleh angka korelasi antara variabel profesionalisme dan pengalaman kerja sebesar 0.503 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.000, korelasi antara variabel
profesionalisme dan motivasi sebesar 0.388 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.001 dan korelasi antara variabel pengalaman kerja dan
motivasi sebesar 0.509 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Untuk menafsirkan angka tersebut, digunakan criteria korelasi menurut
Riduwan 2007:62: 1 0.00 - 0.199
: korelasi sangat rendah 2 0.20 - 0.399
: korelasi rendah 3 0.40 - 0.599
: korelasi cukup kuat 4 0.60 - 0.799
: korelasi kuat 5 0.80 – 1.00
: korelasi sangat kuat. Korelasi sebesar 0.503 mempunyai maksud hubungan antara
variabel profesionalisme dan pengalaman kerja internal auditor cukup kuat dan searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin
tinggi profesionalisme maka semakin tinggi pula pengalaman kerja
dari internal auditor. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0.000. Jika angka signifikansi
sig 0.05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0.388 mempunyai maksud hubungan antara variabel
profesionalisme dan motivasi adalah rendah dan searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi profesionalisme
maka semakin tinggi pula motivasi yang dihasilkan. Korelasi antara dua
variabel bersifat signifikan karena angka signifikansinya sebesar 0.001. Jika angka signifikansi sig 0.05 maka hubungan kedua variabel
tersebut signifikan. Korelasi sebesar 0.509 mempunyai maksud hubungan antara variabel pengalaman kerja dan motivasi cukup kuat
dan searah karena hasilnya positif. Searah artinya semakin tinggi pengalaman kerja internal auditor
maka semakin tinggi pula motivasi yang dihasilkan. Korelasi antara dua variabel bersifat signifikan karena
angka signifikansinya sebesar 0.000. Jika angka signifikansi sig 0.05 maka hubungan kedua variabel tersebut signifikan.
3 Pengujian Secara Simultan Sub-Struktur 2 Tabel 4.18
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Regression
1268.461 3
422.820 19.448
.000
a
Residual 1565.328
72 21.741
1 Total
2833.789 75
a. Predictors: Constant, Total_MO_Y, Total_PROF_X1, Total_PK_X2
b. Dependent Variable: Total_SPI_Z Sumber: Data primer yang diolah melalui SPSS v. 16
Uji secara simultan ditunjukkan oleh tabel 4.18 ANOVA. Adapun hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ha : z
Y
= z
X2
= z
X1
Ho : z
Y
= z
X2
= z
X1
= 0 Uji signifikansi analisis jalur dicari dengan membandingkan antara
nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan. 2 Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau 0.05 Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Dari tabel 4.18 ANOVA diperoleh nilai F sebesar 19.448 dengan nilai probabilitas sig = 0.000 karena nilai sig 0.05, maka
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jika F secara manual dihitung dengan
rumus F, berdasarkan koefisien R
2
pada tabel 4.19 model summary, nilai F dapat dihitung sebagai berikut:
n – k – 1R
square
F = k1– R
square
Keterangan: n = Jumlah sample
k = Jumlah variabel eksogen variabel independen R
square
= R
2
76 – 3 – 1.0.448 F = = 19.478
3.1– 0.448
Tabel 4.19
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.669
a
.448 .425
4.663 a. Predictors: Constant, Total_Y, Total_X1, Total_X2
Sumber: Data primer yang diolah melalui SPSS v. 16
Untuk melihat pengaruh profesionalisme, pengalaman kerja internal auditor dan motivasi secara gabungan dapat dilihat dari hasil
penghitungan dalam model summary, khususnya angka R
square
.
Besarnya angka R
square
r
2
adalah 0.448 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh profesionalisme dan
pengalaman kerja internal auditor terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan melalui motivasi sebagai
variabel intervening dengan cara menghitung Koefisien Determinasi KD dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r
2
x 100 KD = 0.448 x 100
KD = 44.8 Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
r
2
: R
square
Angka tersebut
mempunyai maksud
bahwa pengaruh
profesionalisme dan pengalaman kerja internal auditor terhadap
efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan melalui motivasi sebagai variabel intervening adalah 44.8. Adapun sisanya
sebesar 55.2 100 - 44.8 dipengaruhi oleh variabel lain. Kerangka hubungan kausal Sub-Struktur 2 antara jalur X
1
terhadap Z, X
2
terhadap Z, Y terhadap Z dan X
1
,X
2,
Y terhadap Z
dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut: Z =
zx1
X
1
+
zx2
X
2
+
zy
Y +
z 2
Diketahui: R
2
z.
X1 .X2. Y
= 0.448
z 2
= R
− 1
2
= 448
. 1 −
= 0.743 Keterangan:
zx1
: standardized
coefficients ,
koefisien jalur
pengaruh langsung X
1
terhadap Z.
zx2
: standardized
coefficients ,
koefisien jalur
pengaruh langsung X
2
terhadap Z.
zy
: standardized
coefficients ,
koefisien jalur
pengaruh langsung Y
terhadap Z.
z 2 :
besarnya pengaruh variabel lain. R
2
: R
square
X
1
: Profesionalisme X
2
: Pengalaman Kerja Y
: Motivasi Z
: Sistem Pengendalian Intern
Z = 0.228 X
1
+ 0.335 X
2
+ 0.264 Y
+ 0.743
2
Gambar 4.2 Hubungan Sub-Struktur 2 Variabel X
1
, X
2
, Y Terhadap Z
Pengaruh bersama atau koefisien X
1,
X
2
dan Y terhadap Z atau koefisien determinan dan faktor residual dihitung sebagai berikut:
besarnya kontribusi bersama X
1,
X
2
dan Y terhadap Z
adalah: R
2 ZX1X2Y
=
ZXk
.r
Zk
=
ZX1
.r
ZX1
+
ZX2
.r
ZX2
+
ZY
.r
ZY
keterangan: R
2 ZX1 X2 Y
: R
square
Z
: standardized coefficients Beta
r
Z :
korelasi variabel X terhadap variabel Z X
1
: profesionalisme X
2
: pengalaman kerja Y
: motivasi Z
: Sistem Pengendalian Intern SPI r
12
=
0.503
z x1 = 0.228
z y = 0.264
z x2 = 0.335
Profesiona Lisme X
1
Pengalaman Kerja
X
2
Motivasi Y
SPI Z
2
z 2 = 0.743
R
2 ZX1X2Y
=
ZXk
.r
Zk
=
ZX1
.r
ZX1
+
ZX2
.r
ZX2
+
ZY
.r
ZY
= 0.228.0.499 + 0.335.0.584 + 0.264.0.523 = 0.114 + 0.196 + 0.138
= 0.448 Berdasarkan tabel 4.18 Anova diperoleh nilai F sebesar 19.448
dengan nilai probabilitas sig = 0.000, karena nilai sig 0.000 0.05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga
terbukti bahwa profesionalisme, pengalaman kerja dan motivasi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap sistem
pengendalian intern. Hasil pengujian Sub-Struktur 2 dapat diringkas seperti tabel 4.20 sebagai berikut:
Tabel 4.20 Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,
Kontribusi Total, Kontribusi Profesionalisme X
1
, Pengalaman Kerja X
2
dan Motivasi Y Secara Simultan dan Signifikan Terhadap Sistem Pengendalian Intern Z
Kontribusi Variabel
Koefisien Jalur
langsung Tidak Langsung Total
Kontribusi Bersama
X
1
0.228 0.228
- 0.228
- X
2
0.335 0.335
- 0.335
- Y
0.264 0.264
- 0.264
-
2
0.743 0.552
- -
X
1
, X
2
dan Y
0.448
Sumber: Data primer yang diolah melalui SPSS v. 16 Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur Sub-Struktur 2
tersebut, maka memberikan informasi secara objektif sebagai berikut: 1 Besarnya kontribusi profesionalisme X
1
yang secara langsung mempengaruhi efektivitas penerapan sistem pengendalian intern
perusahaan Z adalah 0.228
2
= 0.052 atau 5.2. 2 Besarnya kontribusi pengalaman kerja X
2
yang secara langsung mempengaruhi efektivitas penerapan sistem pengendalian intern
perusahaan Z adalah 0.335
2
= 0.112 atau 11.2. 3 Besarnya kontribusi motivasi Y yang secara langsung
mempengaruhi efektivitas penerapan sistem pengendalian intern perusahaan Z adalah 0.264
2
= 0.069 atau 6.9.
4 Besarnya kontribusi profesionalisme dan pengalaman kerja internal auditor yang mempengaruhi efektivitas penerapan sistem
pengendalian intern perusahaan melalui motivasi sebagai variabel intervening adalah 0.448
= 44.8. Sisanya sebesar 0.552 atau 55.2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat
dijelaskan dalam penelitian.
C. Kerangka Hubungan Sub-Struktur 1 dan Sub-Struktur 2