Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
biaya penyimpanan. Biaya pemesanan atau biaya persiapan pembuatan yang dinyatakan dalam parameter cP, merupakan besarnya biaya untuk memesan
ataupun mempersiapkan pembuatan bahan baku yang dibutuhkan. Sedangkan biaya penyimpanan, yang dinyatakan dalam parameter cH, merupakan besarnya
biaya yang harus dikeluarkan untuk menyimpanan bahan baku selama bahan baku tersebut belum digunakan. Biaya penyimpanan ini biasanya diperhitungkan per
satuan waktu bisa per minggu, per bulan dan sebagainya. Dua jenis biaya ini dipakai sebagai sarana untuk membandingkan metode perencanaan bahan baku
yang mana yang akan dipilih. Contoh penetapan ukuran lot menggunakan metode LFL dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Penetapan ukuran Lot dengan Metode LFL
Periode 1
2 3
4 5
6 7
8 Kebutuhan Bersih
20 50
60 80
40 40
40 60
Jumlah Pemesanan 20
50 60
80 40
40 40
60 Persediaan
Biaya simpan = Rp 0 x Rp 3000 = Rp 0
Biaya pesan = Rp 8 x Rp 21.500 = Rp 168.000
Biaya Total = Rp 168.000
3.10.4. Fixed Period Requirement FPR
Dalam metode FPR penentuan ukuran lot didasarkan pada periode waktu tertentu saja. Besarnya jumlah kebutuhan tidak berdasarkan ramalan, tetapi
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
dengan cara menjumlahkan kebutuhan bersih pada periode yang akan datang. Bila dalam metode FOQ besarnya jumlah ukuran lot adalah tetap sementara selang
waktu antar pesanan tidak tetap. Dalam metode FPR ini selang waktu antar pesanan dibuat tetap dengan ukuran lot sesuai pada kebutuhan bersih.
Untuk contoh yang sama, misalnya ditentukan periode pemesanan adalah setiap 2 periode, hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Penetapan ukuran Lot dengan Metode FPR
Periode 1
2 3
4 5
6 7
8 Kebutuhan Bersih
20 50
60 80
40 40
40 60
Jumlah Pemesanan 70
140 80
100 Persediaan
50 80
40 60
Biaya pesan = Rp 21.500 x 4 = Rp 86.000
Biaya Simpan = Rp 3000 x 230 = Rp 690.000
Biaya Total = Rp 776.000
3.10.5. Period Order Quantity POQ
Pada metode POQ pemesanan atau pembelian dilakukan secara periodik dengan jangka waktu antar pemesanan selalu sama. Adapun prosedur dalam
pengerjaan POQ adalah : 1. Hitung EOQ
2. Gunakan EOQ untuk menghitung frekuensi pemesanan per tahun N
EOQ D
N =
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
Dimana N : Frekuensi pemesanan per tahun
D : Jumlah Kebutuhan per tahun 3. Hitung POQ
N Tahun
per Periode
Jumlah POQ
=
Contoh : - Demand per tahun = D = 1440
- Ongkos pesan = S = Rp 60 per order
- Cost rate of carrying 1 unit in inventory = h = 0.3 per tahun - Ongkos 1 unit = P = Rp 90 per unit
- Jumlah minggu per tahun = 50
Maka POQ = 5018 = 3 Contoh perhitungan lot dengan metode POQ dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Penetapan ukuran Lot dengan Metode POQ
Periode 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 GR
SR POH
NR 20
34 8
50 51
9 38
13 PORec
62 101
60 PORel
62 101
60
80 90
3 .
1440 60
2 2
= ×
× ×
= =
h A
EOQ λ
18 80
1440 = =
= EOQ
N λ
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
3.11. Klasifikasi Suku Cadang