Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
dari harga barang-barang tersebut. Pengelompokan barang berdasarkan klasifikasi
ABC dapat dilihat pada Gambar 3.5.
20 50
100 Persentase Kumulatif Jumlah Barang
Persentase kumulatif Total Harga
A B
C 80
95 100
Gambar 3.5. Pengelompokan Barang Sistem ABC
3.7.1. Identifikasi Material Menggunakan Analisis Klasifikasi ABC
Klasifikasi ABC sering juga disebut sebagai analisis ABC yang merupakan klasifikasi dari suatu kelompok material dalam susunan menurun
berdasarkan biaya penggunaan material per periode waktu harga per unit dikalikan volume penggunaan material tersebut. Periode waktu yang umum
digunakan adalah satu tahun. Analisis ABC juga dapat ditetapkan menggunakan kriteria lain, tergantung pada faktor-faktor penting apa saja yang menentukan
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
material tersebut. Pada dasarnya terdapat sejumlah faktor yang menentukan kepentingan suatu material, yaitu :
1. Nilai total uang dari material
2. Biaya per unit dari material
3. Kelangkaan atau kesulitan memperoleh material
4. Ketersediaan sumber daya, tenaga kerja, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk
membuat material 5.
Panjang dan variasi waktu tenggang dari material. 6.
Ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan material. 7.
Resiko penyerobotan atau pencurian material. 8.
Biaya kehabisan stock atau persediaan dari material. 9.
Kepekaan material terhadap perubahan desain. Klasifikasi ABC mengikuti prinsip 80-20 atau hukum pareto, dimana sekitar 80
dari nilai total persediaan material diwakili oleh 20 persediaan material.
3.7.2. Penggunaan Klasifikasi ABC
Penggunaan klasifikasi ABC adalah untuk menetapkan : 1.
Frekuensi perhitungan inventori cycle inventory, dimana material-material kelas A harus diuji lebih sering dalam hal akurasi catatan inventori
dibandingkan material kelas B dan kelas C. 2.
Prioritas rekayasa engineering, dimana material kelas A dan B memberikan petunjuk pada bagian rekayasa dalam peningkatan program reduksi biaya
ketika mencari material-material tertentu yang perlu difokuskan.
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
3. Prioritas pembelian, dimana aktivitas pembelian seharusnya difokuskan pada
bahan-bahan bernilai tinggi. Fokus pada material-material kelas A untuk pemasok dan negoisasi.
4. Keamanan, meskipun nilai biaya per unit merupakan indikator yang lebih baik
dibandingkan nilai penggunaan, namun analisis ABC boleh digunakan sebagai indikator dari material-material kelas A,B,C yang seharusnya aman
disimpan dalam ruangan terkunci untuk mencegah kehilangan, kerusakan, atau pencurian.
5. Sistem pengisian kembali, dimana klasifikasi ABC akan membantu
mengidentifikasikan metode pengendalian persediaan yang digunakan. 6.
Keputusan investasi, karena material-material kelas A menggambarkan investasi yang lebih besar dalam persediaan, maka perlu lebih berhati-hati
dalam membuat keputusan tentang kuantitas pesanan dan stock pengaman material kelas A dibandingkan material kelas B dan C.
3.8. Metode Economic Order Quantity