Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi merupakan suatu industri yang berproduksi dengan menggunakan peralatanmesin yang semi modern dalam melaksanakan kegiatan produksinya. Tersedianya bahan dan peralatanmesin yang dibutuhkan merupakan salah satu faktor yang penting untuk menjamin kelancaran proses produksi. Tanpa adanya sistem persediaan yang baik, perusahaan akan dihadapkan pada permasalahan yang dapat mengganggu kelancaran proses produksinya, maka perlu diadakan persediaan baik bahan maupun peralatanmesin untuk memenuhi kebutuhan. Dalam suatu proses produksi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu bagaimana meningkatkan kapasitas produksi, perencanaan dan pengendalian persediaan. Persediaan suku cadang mesin berguna untuk mengganti suku cadang mesin yang mengalami kerusakan agar proses produksi tidak terhambat. Investasi persediaan suku cadang memerlukan biaya yang tinggi, akan tetapi dilain pihak suku cadang harus siap sedia di gudang untuk kelangsungan proses pelayanan dalam pemeliharaan dan perbaikan suku cadang mesin. Untuk mencapai jumlah pemesanan yang ekonomis dan total biaya persediaan yang optimal, maka perusahaan harus senantiasa menjaga ketersediaan suku cadang mesin. Hal ini terkadang tidak dilakukan perusahaan dengan perhitungan yang cermat dan kurang efisien, yaitu rata-rata penyimpanan suku Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. cadang mesin di gudang sekitar 10 sampai 11 bulan setiap tahunnya ditambah dengan terjadinya break down time mesin, sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap total biaya persediaan suku cadang mesin. Sistem pemesanan suku cadang mesin-mesin di PTPN III PKS Rambutan yang ada pada saat ini dilakukan dengan sistem pemesanan secara periodic setiap tahunnya. Kebijakan dalam pengendalian persediaan suku cadang mesin yang diterapkan oleh perusahaan saat ini menimbulkan biaya penyimpanan yang cukup besar. Berdasarkan data nilai barang pada tahun 2008 di PTPN III PKS Rambutan diketahui bahwa jumlah total harga 40 jenis suku cadang yang dibeli adalah sebesar Rp. 395.792.500, sedangkan nilai dari pemakaian suku cadang mesin sebesar Rp. 364.935.000. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi akumulasi nilai suku cadang sebesar Rp. 66.857.500 atau sekitar 16,89 . Dengan biaya penyimpanan selama 11 bulan, maka biaya total persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 27.928.190, artinya biaya yang diserap akibat penyimpanan suku cadang yang cukup lama lebih besar. Hal ini merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan.

1.2. Rumusan Permasalahan