Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
Untuk lebih jelas, diagram sistem persediaan “Q” sistem dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Reorder point Tingkat persediaan
Persediaan rata-rata
Jumlah persediaan
Gambar 3.1. Diagram Sistem Persediaan Q-Sistem
Waktu Q2
Q
3.5. Biaya-Biaya dalam Persediaan
Tujuan dari manajemen persediaan adalah memiliki persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang rendah. Oleh
karena itu, kebanyakan model-model persediaan menjadikan biaya sebagai parameter dalam mengambil keputusan. Biaya persediaan adalah semua
pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat persediaan. Biaya tersebut adalah biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya
kekurangan persediaan. Unsur-unsur biaya yang terdapat dalam persediaan adalah sebagai berikut :
1. Biaya Pembelian Purchasing cost Biaya pembelian dari suatu item adalah harga pembelian setiap unit item jika
item tersebut berasal dari sumber-sumber eksternal, atau biaya produksi perunit bila item tersebut berasal dari internal perusahaan. Dalam kebanyakan teori
persediaan, komponen biaya pembelian tidak dimasukkan kedalam total biaya
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
pembelian untuk periode tertentu dan hal ini tidak akan mempengaruhi jawaban optimal tentang berapa banyak barang yang harus dipesan. Total biaya
pembelian item-item selama satu periode pengendalian persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut :
∑
=
=
f j
j j
cp
Q C
T
1
dimana : T
cp
= Total biaya pembelian selama satu periode f = Frekwensi pembelian selama satu periode
C
j
= Biaya pembelian per unit pada pembelian ke-j Q
j
= Jumlah pemesanan setiap kali pemesanan ke-j 2. Biaya Pemesanan Order cost
Biaya pemesanan adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan barang, daru penempatan pesanan sampai tersedianya barang.
Biaya pemesanan ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengadakan pemesanan barang tersebut, yang dapat mencakup biaya
administrasi dan penempatan order, biaya ekspedisi, biaya pemilihan pemasok, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan biaya
pemeriksaan barang. Biaya pemesanan tidak tergantung dari jumlah yang dipesan, tetapi tergantung dari beberapa kali pesanan dilakukan. Total biaya
pemesanan selama satu periode pengendalian peresediaan dirumuskan sebagai berikut :
∑
=
=
f j
j co
A T
1
dimana : T
co
= Total Biaya Pemesanan selama satu periode
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
f = Frekwensi pembelian selama satu periode A
j
= Biaya pemesanan ke-j Grafik biaya pemesanan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Order quantity Annual cost
Gambar 3.2. Grafik Biaya Pemesanan
DQ x S
3. Biaya Penyimpanan Holding cost
Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya persediaan barang. Yang termasuk biaya ini antara lain :
1. Biaya sewa gudang
2. Biaya administrasi pergudangan
3. Gaji pelaksana pergudangan
4. Biaya listrik
5. Biaya modal yang tertanam dalam persediaan
6. Biaya asuransi
7. Biaya kehilangan ataupun kerusakan dan penyusutan barang selama dalam
penyimpanan
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
Biaya penyimpanan dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu sebagai persentase dari nilai rata-rata persediaan per tahun dan dalam bentuk rupiah
per tahun per unit barang.
∑
=
=
l t
t t
ch
H I
T
1
.
dimana : T
ch
= Total biaya penyimpanan selama satu periode l = Panjang satu periode pengendalian persediaan
I
t
= Jumlah persediaan pada waktu ke-t H
t
= Biaya penyimpanan per unit barang per satuan waktu ke-t Grafik biaya penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Order quantity Annual cost
Q2 x H
Gambar 3.3. Grafik Biaya Penyimpanan
4. Biaya Kekurangan Persediaan Shortage cost
Biaya kekurangan persediaan adalah biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu yang diperlukan. Biaya kekurangan persediaan
pada dasarnya bukan biaya nyata, melainkan berupa biaya kehilangan kesempatan. Termasuk dalam biaya ini, antara lain semua biaya kesempatan
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
yang timbul karena terhentinya proses produksi sebagai akibat tidak tersedianya bahan yang diproses, biaya administrasi tambahan, biaya
tertundanya penerimaan keuntungan, bahkan biaya kehilangan pelanggan. Total biaya kekurangan persediaan selama satu periode dirumuskan sebagai
berikut :
∑
=
=
G j
j s
cs
Z C
T
1
dimana : T
cs
= Total biaya kekurangan persediaan G = Frekwensi terjadinya stock out selama satu periode
C
s
= Biaya per unit untuk pengadaan darurat stock out ke-j Z
j
= Waktu pemenuhan pada stock out ke-j Hubungan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanantotal biaya
persediaan dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Order quantity Annual cost
Gambar 3.4. Grafik Total Biaya Persediaan
H x
Q S
x Q
D TC
2 +
=
Q
Dari gambar diatas dengan jelas dapat diketahui bahwa semakin besar jumlah barang yang dipesan, maka ongkos penyimpanan semakin bertambah
tinggi sedangkan ongkos pemesanan semakin kecil. Sebaliknya semakin kecil
Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.
jumlah barang yang dipesan, maka biaya pemesanan semakin besat sehingga biaya penyimpanan semakin kecil. Dengan demikian untuk memperoleh jumlah
pemesanan optimum dan kapan dilakukan pemesanan haruslah dicari keseimbangan antara ongkos penyimpanan dan ongkos pemesanan.
3.6. Model-Model Persediaan