Reorder Point Pemesanan Pengolahan Data

Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. L. Top screen assembly mesh 30 Data-data yang dibutuhkan adalah : 1. Jumlah kebutuhan top screen assembly mesh 30 per tahun D = 10 2. Biaya pemesanan suku cadang sekali pesan S = Rp 195.000 3. Biaya penyimpanan suku cadang h = 10 4. Harga barang per unit top screen assembly mesh 30 C = Rp 1.300.000 Jumlah pemesanan ekonomis suku cadang pipa steam untuk setiap kali pesan adalah : H DS Q 2 = 000 . 300 . 1 10 000 . 195 10 2 Rp Rp Q = = 5,07 ≈ 5 unitpesan

5.2.6. Reorder Point Pemesanan

Reorder point ROP adalah menunjukkan suatu tingkat persediaan dimana pada saat itu harus dilakukan pesanan. Rumus yang digunakan untuk mencari reorder point pemesanan untuk suku cadang kritis, dimana lead time pemesanan 5 minggu adalah : 52 L x D ROP = Perhitungan setiap reorder point suku cadang mesin kritis adalah sebagai berikut : Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. 1. Reorder point phericall roller bearing adalah : 52 L x D ROP = 52 5 5 x = = 0,48 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan phericall roller bearing mencapai 1 unit, pesanan untuk phericall roller bearing yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 2 unit. 2. Reorder point roller clain pitch adalah : 52 L x D ROP = 52 5 12 x = = 1,15 unit ≈ 2 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan roller clain pitch mencapai 2 unit, pesanan untuk roller clain pitch yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 4 unit. 3. Reorder point left right handed worm PN 13 adalah : 52 L x D ROP = 52 5 8 x = = 0,76 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan left right handed worm PN 13 mencapai 1 unit, pesanan untuk left right handed worm PN 13 yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 3 unit. Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. 4. Reorder point nozzle adalah : 52 L x D ROP = 52 5 9 x = = 0,86 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan nozzle mencapai 1 unit, pesanan untuk nozzle yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 3 unit. 5. Reorder point press cylinder SN 12 adalah : 52 L x D ROP = 52 5 5 x = = 0,38 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan press cylinder SN 12 mencapai 1 unit, pesanan untuk press cylinder SN 12 yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 3 unit. 6. Reorder point bcarer ref 7 ac.ar.al adalah : 52 L x D ROP = 52 5 6x = = 0,48 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan bcarer ref 7 ac.ar.al mencapai 1 unit, pesanan untuk bcarer ref 7 ac.ar.al yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 3 unit. Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. 7. Reorder point coupling pn 58949044 adalah : 52 L x D ROP = 52 5 5 x = = 0,48 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan coupling pn 58949044 mencapai 1 unit, pesanan untuk coupling pn 58949044 yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 3 unit. 8. Reorder point trust miracle adalah : 52 L x D ROP = 52 5 10 x = = 0,96 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan trust miracle mencapai 1 unit, pesanan untuk trust miracle yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 5 unit. 9. Reorder point pipa steam adalah : 52 L x D ROP = 52 5 12 x = = 1,15 unit ≈ 2 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan pipa steam mencapai 2 unit, pesanan untuk pipa steam yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 6 unit. Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. 10. Reorder point bearing SKF 29326 adalah : 52 L x D ROP = 52 5 8x = = 0,76 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan bearing SKF 29326 mencapai 1 unit, pesanan untuk bearing SKF 29326 yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 4 unit. 11. Reorder point top screen assembly mesh 40 adalah : 52 L x D ROP = 52 5 10 x = = 0,96 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan top screen assembly mesh 40 mencapai 1 unit, pesanan untuk top screen assembly mesh 40 yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 5 unit. 12. Reorder point top screen assembly mesh 30 adalah : 52 L x D ROP = 52 5 10 x = = 0,96 unit ≈ 1 unit Artinya, pada waktu tingkat persediaan top screen assembly mesh 30 mencapai 1 unit, pesanan untuk top screen assembly mesh 30 yang baru tepat diterima, sehingga tingkat persediaan naik kembali sampai Q = 5 unit. Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009.

5.2.7. Total Biaya Persediaan Metode EOQ