Periode Sebelum Otonomi Daerah 1995-2000

113

b. Periode Sebelum Otonomi Daerah 1995-2000

Hasil data panel dengan variabel dummy kebijakan otonomi daerah dalam regresi awal keseluruhan periode berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Jawa Barat. Sehingga dalam bagian ini dan bagian selanjutnya, analisis akan difokuskan untuk menganalisis periode sebelum dan sesudah penerapan kebijakan otonomi daerah. Pembagian ini penting dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi sebelum dan sesudah kebijakan otonomi daerah. Di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan estimasi yang dilakukan terhadap data sebelum adanya kebijakan otonomi daerah. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Estimasi dengan Data Panel terhadap Periode Sebelum Otonomi Daerah 1995-2000 Variable PDRB Coefficient t-Statistic Prob. C PAD? POPRATE? SMAPT? Fixed Effects Cross _BDG--C _CNJR--C _SKBM--C R-squared Adjusted R-squared 2855146. -0.010346 -0.945376 0.378137 6456552. 1593785 515099.1 0.988600 0.983851 2.981237 -0.636895 -0.486045 0.529683 0.0115 0.5362 0.6357 0.6060 114 F-statistic ProbF-statistic 208.1330 0.000000 Sumber: Ouput Pengolahan Data dengan Program Eviews 6. Lampiran 4. Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai R 2 dari model pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 0,988600. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel bebas dalam model mampu menjelaskan variasi pengaruh dari variabel tergantung sebesar 98,86 persen, sedangkan sisanya yaitu 1,14 persen dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Nilai F hitung dari tabel diatas menunjukkan angka sebesar 208,1330 dengan tingkat kepercayaan 95 persen α = 5 . Sedangkan nilai F tabel dengan k=6 dan n=18 adalah 2,66. Karena F hitung F tabel maka hipotesis H berada di daerah penolakan, dan Ha diterima. Selama periode sebelum penerapan kebijakan otonomi daerah dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen bersama-sama mempengaruhi variabel dependen pertumbuhan ekonomi. Selama periode sebelum penerapan otonomi daerah, secara individu tidak terdapat variabel yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di daerah penelitian. Hal tersebut terlihat dari masing-masing variabel yang tidak signifikan dalam taraf signifikansi 5 persen. 115

c. Periode Otonomi Daerah 2001-2008