Operasional Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

82

E. Operasional Variabel Penelitian

Berangkat dari permasalahan penelitian skripsi ini, maka ada beberapa definisi operasional yang perlu dijelaskan yaitu: 1. Variabel Dependen a. Sebagai proxy atas pertumbuhan ekonomi regional digunakan PDRB riil yang merupakan PDRB atas dasar harga konstan yang menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan memakai harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar base year. Dalam penelitian ini digunakan PDRB atas dasar harga konstan tahun 1993. 2. Variabel Independen a. Pendapatan asli daerah adalah Pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah, retribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah BUMD, dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah. b. Jumlah penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk yang diukur dalam satuan orang. c. Tingkat pendidikan adalah kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan rasio penyelesaian pendidikan SMA dan PT terhadap penduduk berusia 10 tahun ke atas. d. Kebijakan Otonomi Daerah dalam penelitian ini merupakan variabel dummy. 83 Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian No. Dimensi Variabel Sub Variabel Indikator Skala 1. Pertumbuhan Ekonomi PDRB riil PDRB atas dasar harga konstan 1993 di propinsi Jawa Barat menurut kabupaten kota Rasio 2. Pendapatan asli daerah PAD - Realisasi penerimaan PAD pemerintah daerah di propinsi Jawa Barat menurut kabupaten kota Rasio 3. Jumlah penduduk Poprate - Jumlah penduduk di propinsi Jawa Barat menurut kabupaten kota Rasio 4. Tingkat pendidikan SMAPT - Jumlah penduduk yang berusia 10 tahun ke atas yang menyelesaikan tingkat pendidikan SMA dan PT Rasio 5. Variabel Dummy Kebijakan Otonomi Daerah 0 = dummy pra otda 1995- 2000 1 = dummy periode otda 2001-2008 Rasio 84

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Kabupaten Bandung

Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di propinsi Jawa Barat. Ibu kotanya adalah Soreang. Batas utara kabupaten Bandung Barat; sebelah timur kabupaten Sumedang dan kabupaten Garut; sebelah selatan kabupaten Garut dan kabupaten Cianjur; sebelah barat kabupaten Bandung Barat; dan di bagian tengah kota Bandung dan kota Cimahi. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan, 266 desa dan 9 kelurahan. Jumlah penduduknya sebesar 2.943.283 jiwa Hasil Analisis 2006 dengan mata pencaharian yaitu disektor industri, pertanian, pertambangan, perdagangan dan jasa. Sebagian besar wilayah Bandung adalah pegunungan. Perkembangan dan hasil pembangunan di kabupaten Bandung secara umum dapat dilihat dari beberapa indikator makro, yaitu indikator makro ekonomi dan indikator makro sosial budaya, yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan indeks pembangunan manusia IPM. Indikator makro sosial yang dijadikan penilaian keberhasilan pembangunan terdiri atas indikator makro sosial yang berasal dari komponen kesehatan, pendidikan dan agama. Indikator makro sosial masyarakat kabupaten Bandung tahun 2008 adalah sebagai berikut: