Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

102 dipertimbangkan perusahaan menjadi supplier utama Box kemasan karton LBS. Keempat supplier dinilai berdasarkan 19 kriteria, BOP menjadi peringkat pertama karena unggul dalam 17 kriteria dibandingkan dengan supplier lainnya, tetapi semua supplier dinilai rendah dalam kontinuitas dan traceabiliy.

5.6 Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian, faktor kesuksesan kritis dalam seleksi supplier sangat mungkin berbeda antara barang yang satu dengan yang lain, antara suatu industri dengan industri yang lain. Hal tersebut dikarenakan tuntutan fokus dan tujuan yang juga berbeda-beda dalam pemenuhan kebutuhan konsumennya. Dickson 1966 dalam Cheraghi 2002 memberikan salah satu kesimpulan menarik lewat risetnya bahwa semakin kompleks suatu produkjasa yang dibeli, maka cenderung semakin banyak faktor yang dipertimbangkan.Pada kasus semacam ini, menurutnya, harga kemudian menjadi faktor yang agaknya relatif kurang atau tidak penting. Faktor kesuksesan kritis untuk bahan baku LBS ditentukan dari besarnya bobot kepentingan masing-masing kriteria, kriteria tersebut antara lain adalah kriteria turunan dari kualitas, pelayanan manajemen organisasi dan pengiriman. Implikasi dari hal ini yaitu bahwa meningkatkan kinerja supplier pada 3 aspek tersebut akan memberikan dampak yang lebih efektif dalam meningkatkan keseluruhan kinerja supplier dibandingkan dengan kriteria lainnya. Selaras dengan kesimpulan Dickson 1996, hasil pembobotan yang memberikan nilai tinggi bagi faktor kualitas, pelayanan manajemen organisasi dan pengiriman mengindikasikan 103 bahwa produksi LBS dapat dikatakan sebagai produk yang kompleks karena membutuhkan banyak bahan baku dalam proses pembuatannya. Faktor biaya atau harga menjadi faktor dibawah kriteria turunan dari kualitas, pelayanan manajemen organisasi dan pengiriman untuk dipertimbangkan dalam penentuan suppliernya. Kriteria yang menjadi faktor kesuksesan kritis dalam kasus seleksi supplier bahan baku LBS di PT. AR dapat digunakan sebagai bahan monitoring kinerja supplier. Perusahaan pembeli PT. AR dapat membatu supplier utamanya dalam meningkatkan kinerja mereka dengan memberikan informasi masukan tentang kriteria faktor kesuksesan kritis yang teridentifikasi tersebut. Dengan demikian, supplier akan lebih fokus melakukan perbaikan yang terkait dengan kriteria yang menjadi faktor kesuksesan kritisnya. Ketika supplier utama sudah mampu mencapai tingkat kinerja ideal, maka secara bertahap hal tersebut juga akanmeningkatkan kualitas proses pengadaan perusahaan secara keseluruhan. Pada tahap lebih lanjut, hubungan dengan supplier ini dapat diarahkan menuju hubungan jangka panjang yang lebih menguntungkan. Penggunaan aplikasi MPE pada kasus seleksi supplier ini kriteria untuk pemilihan supplier dapat didefinisikan dengan jelas. Aplikasi MPE ini memungkinkan para pembuat keputusan untuk memperhitungkan kekuatan dan kelemahan setiap supplier dengan membandingkannya terkait kriteria yang ditekankan.Hasil yang diperoleh dari aplikasi MPE ini juga dapat diarahkan untuk meningkatkan kualitas manajemen hubungan dengan supplier. Nilai keputusan dan peringkat masing-masing supplier yang didapatkan dari hasil MPE diimplementasikan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan. Supplier peringkat 1 yang memiliki nilai keputusan tertinggi dapat diberikan 104 kuota pasok sebanyak 60, supplier peringkat 2 sebanyak 20, peringkat 3 sebanyak 15, peringkat 4 sebanyak 5. Tujuannya kembali kepada meningkatkan kualitas manajemen hubungan dengan supplier. Implikasi manajerial dari hasil penelitian dalam perusahaan dapat dijadikan panduan untuk dibuat prosedur klasifikasi dan seleksi supplier Lampiran 11 bahan baku untuk PT. AR karena sebelumnya peneliti menganalisis rantai nilai yang terjadi dari hulu ke hilir. Selain itu, penelitian ini dapat diimplementasikan pada masing-masing departemen, mulai dari departemen pengadaan bahan bahan baku khususnya purchasing yang berhubungan langsung dengan para supplier, departemen produksi hingga pemasaran produk Lihat Tabel 19. 105 Tabel 19. Implikasi Manajerial yang dapat diterapkan oleh PT. AR No Tujuan Penelitian Purchasing Proses Produksi Pemasaran 1 Struktur rantai pasokan - Mengetahui bahwa kualitas produk keluaran ditentukan pertama kali oleh bagian pengadaan barang, ketidaktepatan kualitas bahan baku sesuai spesifikasi yang dibutuhkan akan menghasilkan produk keluaran yang tidak tepat. - Mengetahui perencanaan dan peramalan forcasting kebutuhan bahan baku, kapan harus menerbitkan Purchase Order PO karena sebelumnya analisis pasar telah diketahui dari bagian pemasaran untuk menghindari kekurangan, keterlambatan dan ketidaktepatan penerbitan Purchase Order PO - Mengetahui bahwa produk LBS merupakan produk yang kompleks karena membutuhkan banyak bahan baku untuk memproduksinya. Oleh karena itu, pemborosan pada proses dapat terjadi antara lain : scrap dan pekerjaan ulang rework, proses yang tidak efisien, proses yang kunousang dan proses yang tidak andal. Mengetahui struktur rantai pasokan dapat meminimalisir pemborosan yang terjadi - Mengetahui kejelasan prosedur dan instruksi kerja untuk menghindari waktu terbuang dari pekerja worker idle time - Mengetahui perlunya pelatihan bagi karyawan bagian produksi untuk menghindari waste - Mengetahui tambahan penggunaan input tenaga kerja, bahan baku, peralatan dan mesin-mesin produksi. - Mengetahui keadaan dan kebutuhan pasar untuk meningkatkan volume penjualan - Mengetahui proses pemasaran untuk menghindari kesalahan- kesalahan dalam proses pesanan dari pelanggan - Mengetahui dan dapat menekan biaya aktual penjualan per-pesanan yang melebihi biaya standar yang ditetapkan - Mengetahui bahwa analisis pasar yang dilakukan bagian pemasaran akan menjadi informasi yang penting bagi bagian pengadaan dan produksi untuk melakukan pekerjaannya. 2 Kriteria-kriteria supplier bahan baku LBS - Mengetahui bahwa supplier merupakan organisasi eksternal yang perlu diorganisir dengan baik, kualitas yang buruk, kesalahan-kesalahan dalam pengiriman, keterlambatan pengiriman, selisih perhitungan bahan baku yang dikirim dengan 106 No Tujuan Penelitian Purchasing Proses Produksi Pemasaran pesanan pembelian, kelebihan persediaan overstocking, kelebihan material yang tidak terpakai cacat, usang, kelebihan persediaan pengaman safety stockbuffer inventories, pekerjaan ulang rework serta ongkos-ongkos yang tinggi dapat teridentifikasi dan dilakukan analisis dan evaluasi kinerja supplier 3 Proses pemilihan supplier - Mengetahui prosedur klasifikasi dan seleksi supplier, sehingga ketidaktepatan dalam pemilihan supplier yang akan bekerjasama dengan perusahaan dapat dihindari 107

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dirumuskan berdasarkan hasil pembahasan seleksi supplier bahan baku LBS di PT. AR adalah sebagai berikut : 1. PT. AR berinteraksi dengan banyak supplierdalam penyediaan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi setiap harinya. Anggota rantai pasok pada PT. AR, umunnya terdiri atas para supplier bahan baku LBS produsen tepung talas, terigu, gula, susu, vegetable oil, shortening, bahan- bahan kondimen, keju dan produsen box kemasan kotak karton LBS. 2. Perancangan model seleksi supplier pada rantai pasokan LBS menghasilkan kriteria dan kriteria turunannya dengan bobot masing- masing sebagai berikut: a. Kelengkapan dokumen keamanan pangan, dengan kriteria turunan sertifikat halal, sertifikat GMP dan HACCP dan sertifikat P-IRT. b. Kualitas, dengan kriteria turunan kesesuaian teknis, reliabilitas produk, standar dan jaminan kualitas dan rasio ketertolakan produk. c. Pengiriman, dengan kriteria turunan lead time singkat, ketepatan waktu dan kontinuitas. d. Pelayanan dan manajemen organisasi, dengan kriteria turunan aksesibilitas, fleksibilitas, statuskondisi financial, kepercayaan, tingkat kemudahan komunikasi dan prosedur complain dan responsibilitas. e. Biaya, dengan kriteria turunan harga produk, kemampuan memberikan diskon dan mekanisme pembayaran yang mudah.