Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

37

2.10 Penelitian Terdahulu

Konsep-konsep yang terdapat pada penelitian ini mengacu pada penelitian- penelitian sebelumnya sebagaimana terangkum dalam Tabel 7. Tabel 7. Penelitian Terdahulu yang Relevan No Peneliti, Tahun dan Judul Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Abror, 2011. Kajian Seleksi dan Evaluasi Supplier Pada Rantai Pasokan Kertas studi kasus di PT. Kertas Leces PTKL Probolinggo Mengkaji konfigurasi rantai pasokan kertas dan mengembangkan model seleksi dan evaluasi Supplier Analisis deskriptif manajemen rantai pasok diadaptasi dari kerangka kerja van der vorst 2006 untuk pengembangan rantai pasokan. Pemodelan AHP untuk seleksi Supplier Pada kasus seleksi Supplier kertas bekas, reduksi biaya, harga produk, standard an jaminan kualitas, reliabilitas produk, cara pembayaran dan ketepatan waktu adalah factor-faktor terpenting yang perlu mendapat perhatian lebih. Evaluasi Supplier dengan model AHP yang dikembangkan dalam suatu kasus menempatkan Supplier A sebagai Supplier terbaik dengan nilai 0.3664, diikuti oleh Supplier C 0.3285 dan Supplier B 0.3057. 2 Sandi, dkk. 2013. Penerapan metode ANP untuk pemilihan Supplier bahan baku CV.TX CV. TX membutuhkan metode pengambilan keputusan yang baik dalam pemilihan Supplier sehingga dapat mengatasi masalah pemesanan bahan baku Analisis data menggunakan metode ANP Analytic network process Terdapat keterkaian antara kriteria-kriteria dalam pengambilan keputusan Supplier. Supplier B terpilih sebagai Supplier terbaik dengan mendapatkan nilai normalisasi limiting matrik terbesar yaitu 0.4324 , disusul Supplier M dengan nilai 0.3477 dan Supplier H dengan nilai 0.2198. 38 Lanjutan Tabel 7. No Peneliti, Tahun dan Judul Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 3 Bungsu, 2010. Kajian Kriteria Pemilihan Supplier Buah- buahan dengan Proses Hirarki Analitis Studi Giant Hypermarket Botani Square Bogor Menganalisis proses pengadaan dan pengendalian buah- buahan dan pengendalian di Giant Hypermarket Botani Square khususnya Divisi Produce, Mengidentifikasi kriteria yang diprioritaskan Giant dalam memilih Supplier buah-buahan dan Menyusun struktur hirarki dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Giant dengan Proses Hirarki Analitis Analisis deskriptif untuk menganalisis kondisi rantai pasokan PT NIC, dan metode Proses Hirarki Analitik PHA Hasil penelitian, didapatkan Struktur hirarki dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Giant dengan PHA terdiri atas kriteria kualitas, biaya operasional, lead time, kemitraan, dan sistem pembayaran, subkriteria, dan alternatif Supplier A, B, C, dan D. Alternatif Supplier yang diprioritaskan Giant dalam pengadaan dan pengendalian yaitu Supplier D 0,488 4 Eka, 2011. Analisis Kesesuaian Supplier Bahan baku roti tawar special RTS dengan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan Studi Kasus: PT. Nippon Indosari Corpindo Menganalisis rantai pasokan untuk RTS di PT. NIC, mengidentifikasi proses pemilihan Supplier yang selama ini dilakukan oleh PT NIC dan menganalisis Supplier yang dipilih oleh PT NIC, beserta kriteria dan sub kriteria bahan baku yang sudah ditetapkan oleh PT NIC dalam memilih Supplier bahan baku RTS Analisis deskriptif untuk menganalisis kondisi rantai pasokan PT NIC, dan metode Proses Hirarki Analitik PHA untuk memilih Supplier, kriteria, dan subkriteria yang dipertimbangkan PT NIC dalam memilih Supplier Analisis PHA menunjukkan Kriteria yang menjadi prioritas utama dalam memilih Supplier bahan baku RTS di PT NIC adalah kualitas dengan bobot 0,216. Sub kriteria yang menjadi prioritas utama adalah perusahaan Supplier dan produknya sudah banyak dikenal dengan bobot 0,712. Supplier dengan kinerja paling baik yaitu PT Jaya Fermex dengan bobot 0,337. 39 Lanjutan Tabel 7. No Peneliti, Tahun dan Judul Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 5 Susila. 2009. Rancang bangun system penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindustri berbasis lidah buaya aloe vera lina di kabupaten bogor Merancang dan mengembangkan model system penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindustri lidah buaya dan mempelajari berbagai factor dan parameter yang berpengaruh dalam perencanaan dan pengembangan agroindustri lidah buaya Analisis data menggunakan metode perbandingan eksponensial MPE Hasil perhitungan, kecamatan ciampea memiliki nilai tertinggi dan menjadi tempat yang paling baik dan berpotensi untuk dijadikan sebagai lokasi budidaya lidah buaya. Tempat yang paling berpotensi untuk dijadikan lokasi agroindustri adalah kecamatan ciomas 6 Sholikhin. 2006. System penunjang keputusan pengembangan agroindustri kecil di kawasan agropolitan studi kasus di kota batu, jawa timur Merancang model sistem penunjang keputusan pengembangan agroindustri kecil dikawasan agropolitan, kota batu, jawa timur Analisis data menggunakan metode perbandingan eksponensial MPE Hasil perhitungan submodel penentuan komoditas unggulan didapatkan komoditas unggulan berupa apel. Berdasarkan perhitungan dengan metode perbandingan eksponensial produk yang potensial untuk dikembangkan adalah produk jenang apel 2.11 Kerangka Pemikiran Konseptual Seiring dengan peningkatan jumlah produksi LBS, serta bermunculan kompetitor-kompetitor dalam bidang yang sama, PT. AR merasa perlu menciptakan keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan. PT. AR harus mampu memenuhi tuntutan pasar dengan mempertimbangkan kualitas dan efisiensi produksi. Peningkatan efisiensi, salah satunya dapat dilakukan dengan integrasi kegiatan rantai pasok perusahaan, agar tidak terjadi kesulitan dalam proses perencanaan operasional rantai pasok. Konsep manajemen rantai pasok Supply Chain Management atau SCM mampu mengintegrasikan pengelolaan berbagai fungsi manajemen dalam suatu hubungan antar organisasi membentuk satu sistem yang terpadu dan saling mendukung. Kunci bagi SCM yang efektif 40 adalah menjadikan para Supplier sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan untuk memenuhi pasar yang selalu berubah Heizer dan Render, 2005. Bahan baku merupakan unsur yang penting dalam proses produksi perusahaan. Untuk menghasilkan produk LBS dibutuhkan beberapa bahan baku, bahan baku diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu bahan baku utama, bahan baku pembantu dan bahan baku penolong. Pada penelitian ini rantai pasokan bahan baku produk Lapis Bogor Sangkuriang dianalisis dengan menggunakan pendekatan konsep rantai nilai Michael E Porter 1985 untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas rantai pasokan perusahaan. Menurut Chopra dan Meindl 2001 dari perspektif sebuah perusahaan, proses-proses dalam rantai pasokan dapat dikelompokkan kedalam tiga wilayah utama: customer relationship management CRM, internal supply chain management ISCM, dan Supplier relationship management SRM. Kesuksesan rantai pasokan sangat dipengaruhi oleh integrasi ketiga proses makro yang berjalan baik. Berfokus pada ketiga proses makro ini, performa rantai pasokan yang melibatkan perusahaan dapat dideskripsikan. Fokus kajian penelitian ini selanjutnya diarahkan pada salah satu aspek terpenting dalam proses makro SRM, yaitu seleksi Supplier. Kombinasi kriteria yang digunakan yaitu kriteria Supplier yang ideal mengacu pada GMP dan HACCP, kriteria Supplier untuk industri bakery yang digunakan PT. Nippon Indosari Corpindo dan formulir kriteria seleksi dan evaluasi Supplier yang telah dirancang oleh Vincent Gasperz 2012. Supplier bahan baku yang akan diseleksi adalah Supplier bahan baku utama, bahan baku tambahan dan bahan baku penolong yang memiliki Supplier tidak 41 tetap lebih dari 1. Penilaian kepentingan terhadap kriteria-kriteria Supplier bahan baku menggunakan rentang bobot 1-3, yaitu tidak penting 1, penting 2 dan sangat penting 3, selanjutnya didapatkan kriteria terpilih beserta bobot kriterianya. Setelah itu, dilakukan penilaian kesesuaian terhadap alternatif Supplier menggunakan skala peringkat rating scale 1-3 yaitu sangat baik 3, baik 2 dan tidak baik 1. Penghitungan total nilai setiap alternatif digunakan teknik Metode Perbandingan Eksponensial MPE. Hasil dari pengolahan menggunakan teknik MPE maka akan terlihat urutan atau prioritas calon Supplier yang potensial untuk dipertimbangkan dan dipilih. Diagram kerangka pemikiran konseptual penelitian ini disajikan pada Gambar 4. Penilaian kesesuaian kriteria Supplier akan dijadikan dasar untuk perbaikan manajerial dimasa depan. 42 Keterangan : = Alat Analisis Gambar 4. Kerangka Pemikiran Konseptual Lingkungan Perusahaan PT. AR Proses Bisnis PT. AR Sejumlah Supplier Suppliers Operasi PT. AR Aktivitas Utama Aktivitas Penunjang Aktivitas Utama Aktivitas Penunjang S upply C ha in Mana ge ment S C M Ana li sis De skripti f : Konse p Rantai N il ai V al ue C hain Mi cha el E P or ter Supplier Relationship Management SRM Kriteria-Kriteria Supplier Adaptasi Kriteria Industri Bakery PT. NIC Kriteria menurut Vincent Gaspersz 2012 Kriteria Rekomendasi Pakar Kelengkapan Dokumen Keamanan Pangan Kua li tas P engirim an Pelayanan dan Manajemen Organisasi Biaya Sekumpulan SupplierPT. AR Supplier yang Memenuhi Kriteria Analisis Data : Metode Perbandingan Eksponensial MPE 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. AR, yang berlokasi di Jl. Pangeran Asogiri RTRW : 002004, Kelurahan Tanah Baru – Bogor Utara, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja Purposive berdasarkan pertimbangan bahwa PT. AR adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang boga yang belum lama berdiri dan sedang berkembang. Usahanya menghasilkan produk yang mengolah komoditas khas Bogor yaitu talas dalam bentuk tepung talas menjadi makanan olahan yang mempunyai nilai tambah yaitu lapis talas dengan merk LBS. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu usaha industri pengolahan pangan di Bogor yang berinteraksi dengan banyak pemasok bahan baku dan masih dalam tahap pemilihan pemasok tetap. Saat ini PT. AR pun belum memiliki suatu sistem penilaian kriteria pemasok yang sudah baku. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan bulan Desember 2014.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan cara observasi atau pengamatan, wawancara mendalam depth interview, pengisian kuisioner dan opini pakar. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet, jurnal, literatur yang dianggap sesuai dengan penelitian dan hasil penelitian terdahulu.