Supplier Relationship Management SRM

21

2.6 Supplier Relationship Management SRM

Supplier Relationship Management SRM didefinisikan sebagai seperangkat metodologi dan praktek yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan Supplier produk dan jasa dari berbagai kritikalitas terhadap profitabilitas perusahaan Gartner dalam Poirier, 2004. Menurut Poirier 2004, SRM adalah sarana untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan Supplier yang dipilih, dengan tujuan menemukan sesuatu hal yang dapat meningkatkan hubungan yang dapat memperbaiki kinerja bisnis. Selain itu juga meningkatkan kemungkinan menciptakan pendapatan baru yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Manajemen hubungan Supplier mencakup komunikasi yang efektif dengan Supplier. Hal tersebut dimaksudkan bahwa dibutuhkan teknologi kolaborasi web, manajemen pemesanan, pengiriman, dan pemeliharaan. Semakin lama hubungan Supplier, maka hubungannya akan berkembang ke tahap yang lebih spesifik mencakup pengembangan produk, jaminan kualitas, dan proyek-proyek penghematan biaya Buttle, 2007. Manfaat SRM dalam Poirier 2004, adalah: 1. Mengoptimalkan hubungan dengan Supplier, memperlakukan Supplier yang berbeda dengan cara yang berbeda tergantung pada sifat dari hubungan dan nilai strategis para Supplier tersebut. 2. Menciptakan keunggulan kompetitif dan mendorong penghasilan secara bersama-sama dengan solusi-solusi baru yang lebih baik dan lebih fokus ke pelanggan, serta solusi ke pasar dengan lebih cepat. 3. Memperpanjang dan memperkuat hubungan Supplier kritis – mengintegrasikan para Supplier ke dalam proses bisnis. 22 4. Mendorong peningkatan keuntungan melalui pengelolaan rantai pasokan dan biaya operasi sambil terus mempertahankan kualitas. APICS Dictionary 2010 dalam Gaspersz 2012 mendefinisikan SRM sebagai suatu metodologi untuk membangun dan mendukung hubungan dengan Supplier-Supplier. Gasperz 2012 juga menyatakan salah satu kegiatan SRM adalah memilih Supplier yang tepat agar perusahaan bisa berhasil. Dalam