9
dekat ke pemakai akhir untuk tujuan komersil. Sedangkan definisi dari industri pengolahan itu sendiri adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadisetengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi
barang yang lebih tinggi nilainya dan sifatnya lebih dekat ke pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan
perakitan. Subsektor industri pengolahan pangan merupakan salah satu kegiatan yang
telah lama dikenal masyarakat. Proses produksinya yang sederhana dan bahan baku yang berasal dari hasil pertanian menjadikan industri ini tumbuh pesat
dikalangan menengah kebawah. Dengan semakin meluasnya kegiatan ekonomi, proses pengolahan pangan tidak lagi sekedar untuk mencukupi kebutuhan sendiri,
tetapi juga menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat. Peranan industri pengolahan pangan dalam diversifikasi pangan merupakan
faktor penarik, karena dapat meningkatkan permintaan produk pangan bahan baku Dewan Ketahanan Pangan, 2009. Bersamaan dengan meningkatnya permintaan
ini, maka harga bahan baku tersebut cenderung naik.
2.2 Pengertian Rantai Pasokan
Menurut Indrajit 2002 rantai pasokan atau rantai pengadaan adalah sistem yang dilalui organisasi bisnis untuk menyalurkan barang produksi atau jasa ke
pelanggan. Mata rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan, yang mempunyai tujuan sama yaitu seefektif dan seefisien
mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang atau jasa. Sedangkan Heizer dan Render 2006 menyatakan rantai pasokan mencakup
10
interaksi di antara Supplier, produsen, distributor, dan pelanggan. Rantai pasokan mencakup transportasi, informasi perencanaan, transfer uang secara kredit
maupun tunai, serta transfer ide desain, dan bahan. Gambar 1 memperlihatkan aktivitas dalam rantai pasokan objek penelitian.
Gambar 1. Rantai Pasokan Objek Penelitian
Sumber : Heizer dan Render, 2006
Didalam aktivitas rantai pasokan terdapat tiga macam aliran, pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu upstream ke hilir downstream.
Contohnya bahan baku yang dikirim dari beberapa Supplier ke produsen perusahaan. Setelah produk selesai diproduksi, kemudian produk dikirim ke
distributor lalu ke pengecerritel kemudian ke pelanggan akhir. Kedua adalah aliran informasi tentang data penelitian pasar, informasi penjadwalan, rekayasa
dan desain serta arus pesanan dan uang tunai yang mengalir dari hilir ke hulu. Ketiga adalah uang secara kredit maupun tunai serta ide dan desain untuk
memuaskan pelanggan yang mengalir dari hulu ke hilir. Menurut Pujawan 2005 informasi tentang persediaan produk yang masih
ada dibeberapa riteltoko sering dibutuhkan oleh distributor maupun pabrik. Informasi tentang ketersediaan kapasitas produksi yang dimiliki oleh Supplierjuga
11
sering dibutuhkan oleh pabrik. Informasi tentang status pengiriman bahan baku sering dibutuhkan oleh perusahaan yang mengirim maupun yang akan menerima.
Menurut Chopra Meindl 2007 tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai pasokan adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara
keseluruhan. Tunggal 2009 menjabarkan tujuan atau hasil dari proses rantai pasokan ini adalah:
1. Mengembangkan tim yang berfokus pada pelanggan sehingga dapat memberikan persetujuan produk dan jasa yang menguntungkan kedua
belah pihak pada pelanggan penting secara strategis. 2. Membuat kontak hubungan yang secara efisien manangani pertanyaan-
pertanyaan dari semua pelanggan. 3. Secara terus-menerus mengumpulkan, menyususun, dan meng-update
permintan pelanggan untuk menyesuaikan supply dan demand. 4. Mengembangkan sistem produksi yang tanggap secara cepat pada
perubahan kondisi pasar. 5. Mengatur hubungan dengan Supplier sehingga perbaikan secara
berkesinambungan dapat berjalan lancar. 6. Pengiriman pesanan tepat waktu dan sasaran yang benar.
7. Minimalisasi waktu siklus ketersediaan retur return to available.
2.3 Manajemen Rantai Pasokan