LK 6.3 Pengantar Ilmu Sejarah keterpaduannya dengan kajian Geografi, ekonomi dan Sosiologi

36 5. Yang dimaksudkan obyek formal ilmu sejarah adalah ... . A. Lembaga pendidikan formal yang mempelajari sejarah B. Siswamahasiswa yang secara aktif mempelajari sejarah C. Artefak atau sumber sejarah yang ditemukan sebagai hasil budaya masyarakat masa lampau D. Keseluruhan aktivitas manusia yang terjadi pada masa lampau 6. Suatu bangsa mempelajari sejarah untuk mendapatkan kearifan dan kebijaksanaan bagi warga yang mempelajarinya. Bila demikian maka sejarah berguna secara .... A. Edukatif B. Inspiratif C. Rekreatif D. Instruktif 7. Sejarah tersusun berdasarkan sistematika yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, sehingga harus memilik tujuan, obyek, metodologi, kegunaan dan sifat-sifat yanglain. Bila demikian maka sejarah didefinisikan sebagai .... A. Ilmu B. Seni C. Peristiwa D. Kisah 8. Dalam mempelajari sejarah, sejarawan dihadapkan pada deretan fakta- fakta sejarah yang terpisah dari waktu ke waktu. Agar peristiwa ini dapat bermakna maka yang dilakukan oleh sejarawan adalah ... . A. Mempelajari peristiwa tersebut B. Mengarsipkan dalam dokumen sejarah C. Menafsirkan dalam bentuk kisah dan menuliskannya D. Melakukan penyelidikan secara mendalam dengan jalan mengumpulkan fakta yang sama. 37 9. Di bawah ini yang merupakan sumber sejarah non material, yaitu ... . A. Candi sebagai tempat ibadah B. peralatan rumah tangga C. kebiasaan nenek moyang D. peralatan ibadah dari penganut agama tertentu 10. Periodisasi dalam sejarah mempunyai fungsi ... . A. Memisahkan peristiwa masa lampau dari campur tangan pelaku sejarahnya B. Mengelompokkan sumber sejarah sesuai dengan jenisnya masing- masing C. Menghubungkan peristiwa masa lampau dengan kejadian yang mungkin terjadi pada masa sekarang D. Memudahkan manusia masa kini mempelajari peristiwa masa lampau berdasarkan kriteria tertentu

K. Rangkuman

Bangunan keilmuan sejarah ditopang oleh konsep-konsep, seperti waktu, ruang, manusia, peristiwa, einmaliq, dan kausalitas. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, maka orang akan mudah membuat definisi sejarah. Seorang guru sejarah sebaiknya tidak mengharuskan siswa-siswanya untuk menghafal suatu definisi sejarah dari sejarawan tertentu, tetapi hendaknya menjelaskan konsep- konsep dan biarkan siswa menyusun definisi sendiri dengan mengacu pada konsep-konsep tersebut. Di samping itu, terdapat pengertian yang bersifat “menolak” yaitu sejarah bukan mitos, sejarah bukan sastra, sejarah bukan filsafat, dan sejarah bukan ilmu alam. Dimensi sejarah dapat menyentuh kawasan ilmu, seni, peristiwa dan kisah. Sebagai ilmu, sejarah memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu, seperti memiliki objek, tujuan, metode, kegunaan, sistematika, kebenaran, generalisasi, dan prediksi. Sebagai ilmu tentang manusia, sejarah mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan ilmu alam. Sejarah sebagai seni karena sejarah memerlukan intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa. Sejarah sebagai peristiwa menunjukan pada apa yang benar-benar terjadi. Peristiwa ini meninggalkan bukti- 38 bukti. Jejak atau bukti ini selanjutnya dianalisis, diberi interpretasi kemudian menghasilkan sejarah sebagai kisah. Terdapat berbagai klasifikasi tentang sumber sejarah, seperti sumber yang sengaja dan tidak sengaja ditinggalkan; sumber langsung dan tidak langsung; sumber historis dan non historis; sumber tertulis, benda, dan lisan; sumber primer dan sekunder. Penyusunan periodisasi diperuntukkan memenuhi persyaratan sejarah sebagai ilmu. Kriteria yang biasa dipakai dalam menyusun periodisasi adalah kronologis, dinasti, integrasi, ketatanegaraan, ekonomi, dan agama. Penyusunan periodisasi hendaknya memperhatikan beberapa prinsip, yaitu harus diiringi waktu, menggunakan tahun bulat atau abad, dan penggunaan kriteria secara konsinten.

L. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran, BapakIbu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: 1. Bagian mana dari kegiatan pembelajaran ini yang belum anda pahami? 2. Apa yang akan anda lakukan agar dapat memahami bagian yang belum anda pahami tersebut? 3. Barilah masukan dan saran agar kegiatan pembelajaran ini menjadi lebih baik, baik dari sisi muatan materi maupun aktivitas pembelajaran. 4. Sebutkan dan uraikan, nilai-nilai positif apa yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan pembelajaran diatas

M. Pembahasan Latihan Tugas Kasus

No Kunci No Kunci 1 B 6 A 2 A 7 A 3 D 8 D 4 D 9 C 5 D 10 D IPS SMP KK F 39 Kegiatan Pembelajaran 2 Masa Praaksara Indonesia

A. Tujuan

Melalui kegiatan pebelajaran, membaca modul dan referensi lain yang relevan peserta diklat dapat memahami periodisasi kehidupan masyarakat pada masa praaksara beserta hasil budaya masyarakat pendukungnya dengan baik

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan periodisasi praaksara Indonesia 2. Menjelaskan kehidupan sosial masyarakat praaksara Indonesia 3. Menjelaskan perkembangan kebudayaan batu pada masa praaksara di Indonesia 4. Menjelaskan perkembangan kebudayaan logam pada masa praaksara di Indonesia 5. Mendiskripsikan perkembangan tradisi megalitik dalam masyarakat praaksara di Indonesia

C. Uraian Materi

1. Periodesasi Pra -Aksara

Periodesasi Pra-Aksara merupakan sarana penting untuk memahami kehidupan Pra-Aksara. Dengan periodesasi tersebut diharapkan kehidupan Pra-Aksara dapat dijelaskan dalam dimensi ruang dan waktu.Beberapa model periodesasi Pra- Aksara telah disusun para ahli berdasarkan konsep tertentu.

a. Model Teknologi

Pembentukan periodesasi Pra-Aksara pertama kali dikemukakan oleh C.J. Thomsen dari Denmark pada tahun 1836, dan disebut sistem tiga zaman three age system yang membagi zaman Pra-Aksara menjadi: zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Dalam penerapannya kemudian sistem Thomsen