Metode Penelitian Metodologi Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Gender

Gender adalah berbagai atribut dan tingkah laku yang dilekatkan pada perempuan dan laki-laki dan dibentuk oleh budaya. 1 Dalam Womens Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik mental emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang di masyarakat. 2 Oakley dalam Riant Nugroho mengartikan gender sebagai konstruksi sosial atau atribut yang dikenakan pada manusia yang dibangun pada kebudayaan manusia. Gender merupakan behavioral defferences perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara secara sosial, yakni perbedaan yang bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia bukan kodrat melalui proses sosial dan kultural yang panjang. Caplan dalam Riant Nugroho mengemukakan bahwa behavioral defferences perbedaan perilaku antara perempuan dan laki-laki bukanlah sekedar biologis, namun melalui proses sosial dan kultural. Sementara itu, Kantor Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia dalam Riant Nugraha mengartikan bahwa gender adalah peran-peran sosial yang dikontruksikan oleh masyarakat, serta tanggung jawab dan kesempatan laki-laki dan perempuan yang diharapkan agar peran-peran sosial tersebut dapat dilakukan oleh keduanya laki- laki dan perempuan. 3 1 Edriana Noerdin, Potret Kemiskinan Perempuan. Jakarta, Women Research Institute, 2006 h. 1 2 Siti Musdah Mulya, op. cit. h. 55 3 Riant Nugroho, op.cit., h. 3 9 10 Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gender adalah pembeda antara perempuan dengan laki-laki baik itu mengenai hak, kewajiban, tanggung jawab, dan peran yang dapat dibentuk dan diubah oleh kultur budaya, tradisi, pemahaman agama, dan status sosial masyarakat setempat. Gender yang berlaku dalam suatu masyarakat ditentukan oleh pandangan masyarakat antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu gender berbeda dengan jenis kelamin. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan merupakan ketentuan Tuhan yang mutlak sedangkan gender terwujud dari ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh manusia bukan oleh Tuhan. 1. Perbedaan Gender Gender differences perbedaan gender sebenarnya bukan suatu masalah sepanjang tidak menimbulkan gender inequalities ketidakadilan gender. Namun, yang menjadi masalah adalah ternyata perbedaan gender ini telah menimbulkan berbagai ketidakadilan, baik bagi kaum laki-laki dan utamanya terhadap kaum perempuan. Di masyarakat, laki-laki selalu digambarkan dengan sifat-sifat maskulin, seperti perkasa, berani, rasional, keras dan tegar. Sebaliknya perempuan digambarkan dengan sifat-sifat feminis, seperti lembut, pemalu, penakut, emosional, rapuh dan penyayang. 4 Feminisitas dan maskulinitas ini telah dianggap sebagai kodrat yang sudah tertanamkan dari lahir. 2. Ketidakadilan Gender Gender inequalities ketidakadilan gender merupakan sistem dan struktur di mana kaum laki-laki dan perempuan menjadi korban dari sistem tersebut dengan demikian agar dapat memahami perbedaan yang menyebabkan 4 Siti Musdah Mulya, op. cit., h. 56.