Unsur Intrinsik Novel Perempuan Berkalung Sorban Tema

40 Samsudin. Ini bertentangan dengan penggambaran usianya yang masih sangat muda yaitu duduk di kelas 1 Madrasah Tsanawiyah. Pengarang menghadirkan tokoh utama yang masih sangat muda dan harus menjalani kekerasan pisik, psikis, dan seksual tiap harinya, dan ia masih bisa bertahan tanpa ada sedikitpun rasa takut yang dihadirkan kepada sosok Samsudin. 2 Khudhori Khudhori merupakan tokoh utama tambahan dalam novel PBS ini. Porsi penceritaannya banyak walaupun tidak sebanyak porsi penceritaan Annisa. Khudhori digambarkan secara analitik melalui tokoh Annisa sebagai sosok yang mempunyai wawasan yang luas. Ini terbukti dari pemahamannya yang sangat banyak tentang puisi-puisi kuno, memahami nilai-nilai ajaran islam secara luas dan mendalam, ia juga mengenal dengan sangat baik karya- karya Mozart dan Beethoven. Selain itu ia juga dapat melanjutkan pendidikannya di Mesir dan juga Berlin. Ini menunjukkan bahwa selain memiliki wawasan yang luas, ia juga memiliki semangat dan kemauan yang tinggi, seperti pada kutipan berikut: ―……Lek Khudhori suka pada puisi, bahkan juga mengenal nama-nama penyair dunia yang terkenal.‖ PBS. h. 36 Pengarang mencoba menggambarkan sosok Khudhori sebagai sosok yang cuek tidak peduli akan masalah yang sedang dihadapinya. Ini terbukti dengan ketidakpeduliannya terhadap fitnah yang ditujukkan padanya. Padahal fitnahan tersebut sudah membuatnya bertengkar dengan istrinya Annisa, seperti pada kutipan: ―…. Jika ada yang bilang aku sudah menikah, aku tidak mau melacak dari mana sumbernya, silahkan Nisa melacaknya sendiri. Sebab aku tidak suka melayani fitnah. Oke?‖ PBS. h. 217 Dari kutipan di atas, pengarang menjelaskan bahwa Khudhori tidak pernah menanggapi apa pun kabar jelek yang menerpa 41 dirinya. Ini terlihat janggal karena Khudhori merupakan seorang suami yang berarti merupakan seorang pemimpin dalam keluarganya yang seharusnya dapat mengatasi permasalahan dalam rumah tangga. Bukan malah membiarkannya melarut dan semakin menjadi. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Khudhori memiliki sifat cuek, bijaksana, penyayang, serta memiliki wawasan yang sangat luas. Penggambaran tokoh Khudhori mendukung terbentuknya tema dalam novel Perempuan Berkalung Sorban ini. Sikap Khudhori yang selalu mendukung pemikiran-pemikiran yang dimiliki Annisa tentang sistem patriarkat yang seharusnya sudah tidak dijadikan patokan dalam kehidupan. Penggambaran tokoh Khudhori diceritakan semuanya oleh Annisa. 3 Kalsum Kalsum adalah istri kedua Samsudin yang usianya jauh di atas usia Samsudin. Kalsum digambarkan secara analitik oleh Annisa sebagai seorang yang matrialistis. Salah satu alasan mengapa ia mau menikah dengan Samsudin adalah karena Samsudin memiliki warisan yang sangat banyak. Ini terbukti pada kutipan berikut: Satu hal yang menjadi pikiran serius bagi Kalsum adalah masalah uang. Ia anak perempuan dari seorang makelar tanah yang selalu bau rupiah. PBS. h. 105 Dalam hal ini Kalsum mengalami perubahan karakter. Pengarang secara dramatik menggambarkan tokoh Kalsum yang pada awalnya suka mengatur dan tidak ramah terhadap Annisa menjadi sosok yang ramah dan menjadi teman berkeluh kesah Annisa.