22
menarik, siswa dapat mendiskusikannya dan kemudian menuliskan hasilnya sebagai latihan keterampilan menulis.
30
Dengan demikian, kehadiran sastra dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Karena dengan pembelajaran sastra siswa dapat
menemukan fakta-fakta yang berisikan pengetahuan. Fakta-fakta yang ditemukan itu dapat berupa nilai-nilai kemanusiaan seperti, nilai moral, nilai pendidikan,
nilai sosial, nilai budaya, dan nilai religius. Bahkan dapat lebih dari itu, dengan pembelajaran sastra, siswa dapat melatih kemampuan dalam menganalisis dan
merealisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal pengajaran sastra, kecakapan yang perlu dikembangkan adalah
kecakapan yang bersifat indra, yang bersifat penalaran, yang bersifat afektif, dan yang bersifat sosial.
31
Dalam pelaksanaan pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi 4 manfaat, yaitu: membantu
keterampilan berbahasa, meningkatkan kemampuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak. Sesuai dengan amanat
Kurikulum 2004, pembelajaran sastra hendaknya digunakan peserta didik sebagai salah satu kecakapan hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan
harus dicapai peserta didik melalui pengalaman belajar. Dalam kurikulum 2004 kecakapan hidup ini disebut sebagai Standar Kompetensi Lintas Kurikulum.
Kecakapan hidup dapat dikelompokkan ke dalam lima jenis. Kelima jenis kecakapan itu adalah:
1. Kecakapan mengenal diri self awarenesses atau kecakapan personal 2. Kecakapan berpikir rasional thinking skill
3. Kecakapan sosial social skill 4. Kecakapan akademik academic skill
5. Kecakapan vokasional cocasional skill
32
30
B. Rahmanto, Metode Pengajaran Sastra, Yogyakarta: Kanisius, 2000, Cet VIII, h. 17.
31
Ibid., h. 19.
32
Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta: 2008, h. 171-173.
23
Mengacu pada amanat kurikulum di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran sastra memiliki peranan yang sangat besar terhadap pembentukan
siswa, karena dengan pembelajaran sastra siswa dituntut mengapresiasikan nilai- nilai yang terkandung dalam karya sastra yang telah dipelajarinya. Dan nilai-nilai
kemanusiaan tersebut
ditanamkan dalam
diri siswa
sehingga dapat
mempengaruhi daya imajinasi, pola pikir, emosional, kreatifitas, dan intelektual siswa.
Banyak jenis karya sastra yang dapat diapresiasikan oleh siswa untuk pembelajara, salah satunya adalah novel. Novel biasanya sering dipilih untuk
diapresiasi karena novel adalah jenis karya sastra yang menceritakan kehidupan seorang manusia. Dalam novel terdapat konflik permasalahan yang terkadang
terjadi pula dalam kehidupan nyata yang menjadikan cerita itu tidak terlihat monoton. Cerita itu disampaikan oleh penulis dengan menggunakan bahasa yang
sehari-hari. Selain itu dalam sebuah novel juga biasanya terdapat nila-nilai kemanusiaan yang bisa direnungkan pada kehidupan sehari-hari. Begitulah sastra
dengan hasil karyanya, dapat memberikan sisi positif bagi kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian sebelumnya yang telah dilakukan. Penulis melakukan tinjauan di
internet dan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam hal ini penulis tidak menemuka judul skripsi yang sama dengan yang penulis kaji. Pada bagian
ini dipaparkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pertama skripsi dengan judul
‖Kehidupan Pesantren dalam Novel Geni Jora Karya Abidah El Khalieqy Kajian Sosiologi Sastra
‖. Penelitian ini dilakukan oleh Ana Fitria Vivi Suhartina mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Universitas Sebelas Maret pada tahun 2011. Penelitian dibatasi pada kehidupan pesantren yang ada dalam novel Geni Jora karya Abidah El Kalieqy.
24
Hasil dari penelitian ini adalah: 1 Aspek sosial budaya pesantren dalam novel Geni Jora karya Abidah El Khalieqy yaitu: a Kedudukan Pondok Pesantren
dalam Novel Geni Jora , b Kedudukan Kyai sebagai Pembawa Nilai Sosial Budaya dalam Novel Geni Jora , c Masjid dan Masyarakat Pesantren dalam
Novel Geni Jora , d Santri, Kyai, dan Pondok Pesantren dalam Novel Geni Jora 2 Tanggapan pembaca terhadap novel Geni Jora karya Abidah El Khalieqy
adalah selain menceritakan tentang feminisme, novel ini juga banyak mengandung nilai- nilai agama khususnya agama islam karena dalam novel ini
settingnya ada di Pesantren. Persamaan penelitian Ana Fitria Vivi Suhartina dengan penelitian ini
terletak pada pengarang yang sama dari objek yang dikaji, yaitu Abidah El Khaieqy. Sedangkan perbedaannya terletak pada aspek kajian dan objek
kajiannya. Peneliti Ana Fitria Vivi Suhartina mengkaji tentang kehidupan pesantren yang ada dalam novel Geni Jora. Sedangkan di sini penulis mengkaji
tentang ketidakadilan gender pada perempuan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban dan Geni Jora.
Kedua, skripsi dengan judul ‖Novel Menebus Impian Karya Abidah El
Khalieqy Kajian Feminisme dan Nilai Pendidikan‖. Penelitian ini dilakukan oleh
Primasari Wahyuni mahasiswi Universitas Sebelas Maret pada tahun 2011. Penelitian dibatasi pada nilai pendidikan yang ada dalam novel Menembus
Impian karya Abidah El Khalieqy. Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1 eksistensi perempuan dalam novel Menebus Impian yang meliputi: a kebebasan
memilih bagi perempuan kebebasan memilih pasangan hidup, memilih pekerjaan, menentukan pendidikan, dan menentukan nasibnya sendiri; dan b
perlawanan perempuan; 2 pokok-pokok pikiran feminisme, meliputi: a kekerasan yang dialami perempuan kekerasan fisik, seksual, kekerasan psikis,
dan kekerasan ekonomi; b kemandirian tokoh perempuan; c tokoh profeminis dan kontra feminis; d analisis feminisme liberal dalam novel; 3 keadaan sosial
masyarakat yang terdapat dalam novel; dan 4 nilai-nilai pendidikan dalam
25
novel Menebus Impian antara lain: nilai agama, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budayaadat. Hasil penelitian ini merupakan model kajian secara feminisme yang
dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran apresiasi sastra, khususnya apresiasi prosa fiksi.
Persamaan penelitian Primasari Wahyuni dengan penelitian ini terletak pada pengarang yang sama dari objek yang dikaji, yaitu Abidah El Khaieqy.
Sedangkan perbedaannya terletak pada aspek kajian dan objek kajiannya. Peneliti Ngismatul Marfuah meneliti nilai pendidikan yang ada dalam novel Menembus
Impian. Sedangkan di sini penulis mengkaji tentang ketidakadilan gender pada perempuan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban dan Geni Jora.
Ketiga, skripsi dengan judul ―Aspek Sosial dalam novel Menembus Impian
Karya Abidah El Khalieqy dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA‖.
Penelitian ini dilakukan oleh Ngismatul Marfuah mahasiswi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo pada tahun 2013.
Penelitian dibatasi pada aspek sosial yang ada dalam novel Menembus Impian karya Abidah El Khalieqy. Hasil penelitian ini adalah: 1 aspek-aspek sosial
dalam novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy, meliputi a aspek cinta kasih terdiri dari cinta kasih antara Nur Kemalajati kepada Emak, cinta kasih
Emak kepada Nur Kemalajati, dan cinta kasih Nur Kemalajati kepada Dian Septiaji, b aspek agama ditunjukkan dengan ketaatan dalam menjalankan
perintah agama, c aspek ekonomi ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkat perekonomian, d aspek pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan
non-formal. 2 hubungan aspek-aspek sosial dalam novel Menebus Impian antara lain: a hubungan aspek cinta kasih dengan aspek pendidikan, b aspek
cinta kasih dengan ekonomi, c aspek ekonomi dengan aspek pendidikan. 3 novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran di kelas XI SMA. Persamaan penelitian Ngismatul Marfuah dengan penelitian ini terletak
pada pengarang yang sama dari objek yang dikaji, yaitu Abidah El Khaieqy.
26
Sedangkan perbedaannya terletak pada aspek kajian dan objek kajiannya. Peneliti Ngismatul Marfuah meneliti aspek sosial yang ada dalam novel Menembus
Impian. Sedangkan di sini penulis mengkaji tentang ketidakadilan gender pada perempuan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban dan Geni Jora.