Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

yang dikehendaki ideal self dan diri yang sebenarnya real self . Di dalam perkembangannya apabila kesenjangan ideal self dan real self tersebut terlampau besar maka akan mengakibatkan kegoncangan yang menyebabkan anak memiliki konsep diri yang negatif Rogers dalam Schultz, 1997. Rogers berpendapat bahwa kebutuhan adalah sesutu yang penting bagi pertumbuhan diri manusia karena kebutuhan merupakan dorongan di dalam diri manusia. Dorongan tersebut bisa digunakan untuk mengaktualisasikan, memelihara, dan mengikat semua segi individu Rogers dalam Schultz, 1997. Dalam penelitian ini kebutuhan yaitu perasaan dan harapan anak tersebut digali menggunakan tes appersepsi. Menurut Bellak dalam Karmiati Suryaningrum, 2008 apersepsi merupakan proses dinamis yang terjadi pada individu dalam memberikan interpretasi terdahap hasil persepsi. Dalam tes ini subjek diberikan stimulus berupa gambar ambigu sehingga subjek bisa dengan leluasa mengungkapkan perasaan-perasaan atau harapan-harapan yang dipendamnya. Dalam penelitian ini perasaan dari subjek diidentikkan dari cerita subjek yang dikemukakan oleh subjek dengan menyebutkan perasaan-perasaan tersebut secara gamblang. Sedangkan harapan-harapan subjek dapat diperoleh dari keinginan- keinginan subjek yang diulang-ulang maupun dari cerita yang secara gamblang mengungkapkan harapan atau kebutuhan.

B. Dampak Perceraian

1. Dampak Perceraian pada Orangtua

Perceraian dalam keluarga membawa dampak dampak secara psikologis bagi orangtua. Orangtua yang bercerai akan mengalami depresi dan gangguan kecemasan pasca perceraian yang terjadi. Orangtua yang bercerai memiliki dampak perceraian diantaranya adalah ingin hidup menyendiri, menjauhi banyak teman,depresi, tidak mood, putus asa dan pesimis, kehilangan gairah untuk beraktivitas. Dampak lain yang ditimbulkan adalah mengalmi penurunan energi, mengalami penurunan konsentrasi National institute of Mental Health dalam Taylor, 2008.Sementara itu pada ayah perceraian memberi dampak dalam pola pikirnya. Ia mengalami kesulitan dalam taraf berpikir, merenungi dirinya bagaimana menghadapi persoalan ini Heterington dalam Dagun, 1990.

2. Dampak Perceraian Orangtua terhadap Relasi dengan Anak

Orangtua yang mengalami depresi pasca perceraian mengalami gangguan dalam beraktivitas termasuk berinteraksi dengan anak-anak mereka. Mereka akan merasa gampang marah, stres, mudah putus asa, mudah capek dan kehilangan kesenangan berinteraksi sosial. Perasaan ini membawa perasaan frustasi dan dapat meningkatkan konflik Rosen Amador dalam Taylor Andrew, 1996. Orangtua yang depresi menjadi sangat kurang bermain dan sangat kurang afeksi terhadap anak mereka sehingga hubungan orangtua dan anak menjadi renggang Lyons-Ruth, Wolfe, Lyubchik dalam Taylor, 2000.