Deskripsi Tiap Subjek Penelitian: Latar Belakang, Perasaan dan
harapan untuk mematuhi orang tua H6, harapan untuk menceritakan pengalaman pada orang tua, mengeluarkan pendapat
H7, harapan untuk mandiri H8. Di dalam kesehariannya subjek adalah anak yang aktif, subjek selalu memberikan pendapatnya
dalam berbagai hal, hal tersebut memunculkan kebutuhan untuk mengeluarkan pendapat.
c. Subjek ABM
i. Latar Belakang
Subyek adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara. Saat subyek berusia 6 tahun, subyek di tinggal ayahnya yang pergi, dan tidak
diketahui keberadaannya hingga kini. Karena tidak ada kepastian hingga bertahun-tahun Ibu kandung subyek memutuskan untuk
bercerai dengan ayahnya. Kini subyek bersama dua orang kakaknya tinggal bersama kakak dari ibu kandungnya budhe dan
neneknya, namun setiap hari ibu subyek tetap menengok dan membantu mempersiapkan sekolah subyek. Ibu subyek menikah
kembali dan dikaruniai seorang putra dari ayah tiri subyek. Namun adik tiri subyek tinggal bersama kakak dari ayahnya dan sangat
jarang bertemu subyek. Sebelum menikah lagi subyek di diasuh oleh ibunya sendiri yang berkerja keras memenuhi kebutuhan
subyek dan kedua kakaknya.
ii. Perasaan dan Harapan Perasaan yang muncul pada subjek ABM adalah perasaan
sedih karena kekurangan kebutuhan dasar P5, perasaan diabaikan oleh ayah, perasaan sedih terhadap pengabaian ayah P1, dan
perasaan senang karena ditolong, ibu mengerti keinginan anak P6 Harapan yang muncul pada subjek adalah harapan akan
pemenuhan makan atau masalah feeding H2, harapan mendapat pertolongan saat dalam bahayaH5, harapan mendapatkan rasa
aman H10. Selain itu harapan yang juga muncul adalah harapan akan perhatian dan kasih sayang dari orangtua H9, dan harapan
untuk tetap dicintai, diterima walaupun bersalah pada orang tua H11.
iii. Dinamika Setelah kepergian ayah subjek yang tidak kunjung kembali
ayah dan ibu subjek bercerai sehingga ibu subjek bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan subjek dan tiga saudaranya. Hal ini
membuat subjek memiliki perasaan sedih karena kekurangan kebutuhan dasar sehingga subjek memiliki harapan untuk
tercukupinya kebutuhan dasar. Subjek mengaku rindu pada ayahnya yang pergi tanpa memberikan kabar, hal tersebut
membuat subjek memiliki perasaan diabaikan dan sedih terhadap pengabaian ayahsehingga subjek memiliki harapan akan perhatian
dan kasih sayang dari orangtua dalam hal ini ayah.
d. Subjek ASY
i. Latar Belakang
Sebelum orangtuanya berpisah, subjek ASY sering bepergian dengan ayahnya, tanpa ibunya. Oleh karena itu, setelah
berpisah dengan ayahnya, subjek merasa sangat kehilangan dan sangat ingin bertemu dengan ayahnya. Dalam keluarga, subjek
lebih dekat dengan ayahnya. Bagi subjek, ayahnya adalah ayah yang baik. Walaupun sangat dekat dengan ayahnya, subjek juga
menyayangi ibunya. Setelah orang tuanya bercerai, subjek tinggal bersama ibunya karena ayahnya bekerja di Malang. Sebelum orang
tuanya bercerai, mereka sering bertengkar di hadapan subjek. Setiap kali orang tuanya bertengkar, ibu subjek selalu menangis
sehingga membuat subjek ikut menangis. Keadaan itu sangat membuat subjek tertekan.
ii. Perasaan dan Harapan Perasaan yang muncul pada subjek adalah senang karena
bisa melakukan kegiatan bersama keluarga P7, perasaan tidak aman,takut, cemas akan bahaya, kesulitan P4, dan perasaan takut
karena ditinggal ibu,keterpisahan P3. Harapan yang muncul adalah harapan akan pemenuhan
makanH2, dan harapan rasa aman H10.
iii. Dinamika Di dalam keluarganya subjek adalah anak tunggal. Orangtua
subjek sangat memanjakan subjek. Setelah perceraian orangtuanya, ayah subjek bekerja di Malang dan subjek tinggal dengan ibunya
hal tersebut yang membuat subjek ingin melakukan aktivitas bersama keluarga. Sebelum perceraian orangtua, subjek sering
sekali jalan-jalan dengan ayahnya sehingga subjek memiliki ketakutan akan keterpisahan dengan ayahnya pasca perceraian
orangtuanya. e.
Subjek MM i.
Latar Belakang Selama satu tahun ini subjek MM dan adik perempuannya
diasuh oleh pakde dan budenya. Sedangkan orang tuanya telah bercerai dan hidup terpisah dengan mereka. Ayah subjek kini
berada di Jakarta dan Ibu di Surabaya. Subjek tidak lagi diijinkan bertemu dengan ayahnya. Menurut subjek Pakde dan Budhe adalah
orang yang galak dan suka memarahinya terutama jika ia tidak disiplin dan melupakan sesuatu.
ii. Perasaan dan Harapan Perasaan subjek yang muncul adalah perasaan tidak dekat
dengan ayah,diabaikan terkait dengan kasih sayang dan perhatian P1, takut karena ditinggal ibu, keterpisahan P3, dan perasaan
takut dan sedih terhadap ancaman atau bencana P4.
Harapan yang muncul dari subjek adalah harapan untuk mandiri, bertanggungjawab H8, harapan untuk lepas dari bencana
H5, harapan untuk mendapat pertolongan dari orang tua H5, harapanakan rasa aman H10, dan harapan untuk dimengerti oleh
ibu H12. iii. Dinamika
Setelah perceraian orangtuanya subjek tinggal bersama pakdhe dan budhenya. Orangtua subjek terpisah kota dengan
subjek. Hal tersebut membuat subjek memiliki perasaan takut karena ditinggal ibu. Subjek juga tidak diperbolehkan untuk
bertemu dengan ayahnya pasca perceraian sehingga subjek memiliki perasaan kurang dekat terkait dengan kasih sayang dan
memiliki harapan agar ibu mengerti keinginan anak bahwa sujbek rindu dengan ayahnya dan ingin berjumpa. Sementara itu budhe
dan pakdhe subjek sering marah-marah jika subjek tidak disiplin dan lupa akan sesuatu, sehingga membuat subjek memiliki
kebutuhan untuk bertanggungjawab. f.
Subjek TM i.
Latar Belakang Semenjak orang tuanya bercerai subjek TM tinggal bersama
ibunya dan ayahnya berada di luar kota. Subjek diasuh oleh ibu dan tinggal di daerah Mrican. Subjek sangat dekat dengan ibunya dan
sangat perhatian terhadap si ibu. Ibu subjek cukup keras namun
demokratis terhadap subjek. relasi subjek dengan ayahnya berjalan biasa saja. Setelah ayah subjek resmi bercerai dan tinggal di luar
kota, jarang ada komunikasi antara subjek dengan ayahnya, dan subjek jarang bercerita mengenai ayahnya. Menurut pengakuan
subjek, sebelum orang tuanya bercerai, dulu ayahnya sering memarahi ibu subjek.
ii. Perasaan dan Harapan Subjek tidak memunculkan harapan akan kebersamaan
dengan ayah H1. iii. Dinamika
Sebelum orangtuanya bercerai subjek dekat sekali dengan ayahnya. Subjek sering berjalan-jalan dengan ayahnya. Setelah
perceraian subjek tidak pernah bertemu lagi dengan ayahnya sehingga memiliki harapan akan kebersamaan dengan ayah..
g. Subjek F
i. Latar Belakang
Sejak orang tuanya bercerai, subjek F tinggal dengan ibunya di rumahnya yang dulu, Pawirotaman. Ayah subjek tidak pernah
mengurusi subjek dan ibunya. Sejak saat itu, subjek dan ibunya menjadi sangat tidak suka dengan ayahnya. Hidup mereka berubah
terutama dalam hal ekonomi, karena ibu subjek tidak bekerja. Karena sesuatu ayah subjek menjadi sering datang dan mulai mau
mengurusi subjek. Tetapi ibunya tetap tidak mau memaafkan,
sehingga subjek menjadi bingung. Di sisi lain, ia sangat senang tetapi kebencian ibunya membuat dia menjadi tetap tidak suka
dengan ayahnya dan berusaha memanfaatkan ayahnya sesuai perintah ibunya. Karena sesuatu subjek harus tinggal dengan
ayahnya. ii. Perasaan dan Harapan
Perasaan yang muncul pada subjek adalah Perasaan menyalahkan ayah P8, merasa marah diabaikan oleh ayah P1,
perasaan marah, terpaksa karena ibu tidak mengerti keinginan anak, terpaksa mengikuti keinginan ibu. Selain itu perasaan yang muncul
adalah memahami kesedihan ibu, ibu memikirkan anak P2, ketakutan akan kehadiran ibu tiri, takut ibu tiri jahat P9, dan
kecemasan, takut terhadap bahaya, merasa tidak amanP4. iii. Dinamika
Setelah bercerai, ayah subjek tinggal di luar kora dan tidak pernah mengurusi subjek sehingga subjek memiliki perasaan
menyalahkan ayah P8, merasa diabaikan oleh ayah P1. Setelah beberapa saat pasca perceraian dan karena sesuatu hal ayah subjek
datang dan mau mengurusi subjek. Subjek merasa senang namun ibu subjek tidak mengijinkan subjek untuk datang menemui subjek
malah bermaksud memanfaatkan subjek untuk meminta banyak hal pada ayahnya.Peristiwa tersebut menimbulkan perasaan marah,
terpaksa karena ibu tidak mengerti keinginan anak, terpaksa mengikuti keinginan ibu.
h. Subjek NSM
i. Latar Belakang
Hubungan papa dan mama subjek NSM mulai memburuk pada tahun 2001 ketika ayah subjek memutuskan untuk ke Jepang
dikarenakan kesulitan ekonomi. Setelah pertengkaran yang panjang, akhirnya papa dan mama subjek memutuskan untuk
bercerai. Subjek sendiri baru mengetahui perceraian mereka setelah proses perceraian selesai. Pada tahun 2004 subjek pindah ke rumah
budhenya dan tinggal terpisah dengan orangtuanya,karena mama subjek pindah ke Semarang untuk bekerja sedangkan papanya di
luar negeri. Hubungan yang terjalin antara subjek dengan papanya baik sekali sementara mama subjek jarang sekali menghubungi
subjek. ii. Perasaan dan Harapan
Perasaan yang muncul pada subjek adalah Perasaan sedih karena diabaikan P1, perasaan khawatir akan keterpisahan P3,
memberikan dukungan kepada ibu P10. Selain itu perasaan yang muncul pada subjek adalah ketakutan,dan sedih akan kekurangan
P5, ketakutan,trauma akan bahaya atau permasalahan P3, dan perasaan kesal,marah karena ibu terlalu memaksa P2.
Harapan yang muncul pada subjek adalah harapan agar orang tua berbaikan, bersatu lagi, kebersamaan, keluarga bahagia
H1, harapan untuk mendapatkan bantuan, memberitahukan kesulitan pada orang tua H5. Subjek juga memiliki harapan untuk
terpenuhinya kebutuhan dasar, kesejahteraan H2, harapan untuk berbagi bercerita, harapan orangtua mendengarkan anak H3, dan
harapan untuk diperhatikan H3. iii. Dinamika
Setelah orangtua subjek bercerai subjek tinggal bersama ibunya dengan kekurangan ekonomi sehingga subjek memiliki
kebutuhan akan pemenuhan kebutuhan. Subjek sangat menyayangi ayahnya namun ibu subjek tidak memperbolehkan subjek bertemu
dengan subjek. peristiwa tersebut membuat subjek memiliki perasaan kesal dan marah karena ibu terlalu memaksa dan harapan
agar orangtuanya bersama lagi. i.
Subjek APP i. Latar Belakang
Subjek merupakan anak pertama dari memiliki adik perempuan dan adik laki-laki.Subjek tinggal di daerah Monjali
bersama ibu, adik perempuan dan kakeknya, sedangkan adik laki- lakinya bersama kakek dari ayahnya di Flores. Sebelumnya subjek
dan keluarganya tinggal di Jakarta, namun keluarganya kurang harmonis. Subjek mengalami pengalaman kurang menyenangkan
tentang ayah dan memiliki trauma tentang pengalaman tersebut. Ayah subjek pergi meninggalkan keluarga dengan tidak
bertanggung jawab. Ibu memberikan kasih sayang yang cukup kepada subjek
ii. Perasaan dan Harapan Perasaan yang muncul pada subjek adalah takut akan
bahaya P3. Sementara itu subjek memunculkan harapan untuk bisa bersama keluarga, kebersamaan H1.
iii. Dinamika Subjek memiliki trauma akan pengalaman dengan ayahnya
yang tidak bisa dilupakan sehingga subjek memiliki perasaan takut akan bahaya dan perpisahan dengan ayahnya membuat subjek
memunculkan harapan akan kebersamaan dengan keluarga.