Anak-anak di dalam penelitian ini berada di tahap anak-anak akhir, anak-anak sudah mampu mengembangkan gambaran keadaan
ideal. Dari gambaran kedaan ideal tersebut dapat menggambarkan tentang harapan sosok orang tua yang ideal dan membandingkan orang
tua mereka dengan standar ideal mereka dalam Santrock, 2002. Hal tersebut akan memunculkan harapan ideal mengenai keluarga dan orang
tuanya yang telah bercerai. mereka memiliki harapan akan keluarga yang utuh dan bersama-sama dengan orangtua ketika mereka melihat teman-
teman mereka bersama dengan orarngtuanya Hosman dan Folilan dalam Kertamuda, 2009.
Dengan demikian perceraian membawa dampak yang cukup besar bagi anak-anak dalam perkembangan mental dan sosialnya. Dampak
negatif dari
perceraian membuat
anak terganggu
dalam perkembangannya.
Kaitannya dalam penelitian ini perasaan-perasaan tersebut akan dilihat sebagai hasil dari dinamika subjek pasca perceraian orangtua. Kita
perlu mengetahui perasaan dan harapan apa saja yang subjek rasakan sehingga jika kita sudah mengetahi perasaan-perasaan dan harapan yang
muncul, maka harapannya adalah kita bisa mencegah reaksi negatif yang akan ditimbulkan dari perasaan-perasaan tersebut dan harapan-harapan
anak tersebut.
C. Children Apperception Test CAT
Dalam penelitian ini penggalian respon subjek menggunakan Children Apperception Test. CAT adalah tes dengan teknik proyektif yang digunakan
anak dalam rentang waktu 3 sampai 10 tahun. CAT ini di desain untuk memfasilitasi dalam memahami hubungan anak dengan figur-figur yang
penting dan dorongan-dorongan yang ada pada mereka. Gambar-gambar dalam CAT dirancang untuk memunculkan respon mengenai masalah makan secara
khusus dan masalah oral secara umum, masalah persaingan antar saudara, relasi dengan figur orangtua, fantasi tentang agresi, tentang penerimaan dunia
orang dewasa, ketakutan terkait kesendirian di malam hari, dinamika hubungan interpersonal, kumpulan drive, dan pertahanan diri. CAT menggunakan figur
hewan dikarenakan anak lebih bisa memahami dan lebih dekat dengan cerita tokoh hewan sehingga anak-anak bisa lebih mengungkapkan respon dengan
mudah. Sedangkan CAT-H Human digunakan oleh anak berusia 11 sampai dengan 15 tahun. CAT dan CAT-H memiliki 10 kartu yang memiliki stimulus
ambigu dan memiliki tema-tema tertentu yang muncul dari kartu-kartu tersebut. Tema-tema tersebut antara lain:
1. Kartu 1 : deprivasi oral
2. Kartu 2 : permainan, ketakutan akan agresi, simbol masturbasi
3. Kartu 3 : gender, kebingungan peran, konflik antara kepatuhan dan
otonomi 4.
Kartu 4 : persaingan antar saudara, relasi dengan figur ibu 5.
Kartu 5 : mengamati, menduga, kebingungan, keterlibatan emosional anak
6. Kartu 6 : kecemburuan terhadap kedekatan orangtua,menginginkan
otonomi dari orangtua 7.
Kartu 7 : agresifitas dalam hidup anak, ketakutan terhadap agresi 8.
Kartu 8 : hubungan dengan orangtua, relasi ibu dan anaknya 9.
Kartu 9 : ketakutan akan gelap, ditinggalkan sendiri, rasa ingin tahupada apa yang terjadi di ruangan sebelah
10. Kartu 10: hukuman, konsep moral anak, toilet training
Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil cerita-cerita yang mengungkapkan perasaan-perasaan dan harapan anak yang terlihat dalam
variabel tiga dalam form Bellak. Gambar-gambar pada kartu didesain untuk memunculkan respon yang dirasakan oleh anak. Cerita-cerita
tersebut akan direspon anak sesuai dengan apa yang sedang mereka rasakan dan pikirkan. Segala perasaan dan harapan anak yang muncul di
dalam cerita tersebut adalah pancaran perasaan dan harapan anak secara nyata.
D. Perasaan dan Harapan Anak-anak dari Keluarga Bercerai
Downey dan Coyne dalam Taylor 1990 mengemukakan bahwa anak dari orang tua yang depresi mempunyai tiga kali lebih besar menjadi depresi
juga. Mereka juga mempunyai resiko dalam berbagai permasalahan yang mencakup lemahnya daya tahan tubuh, pemerosotan dalam nilai akademik,
ketakutan, dan gangguan kecemasan lainnya Biederman, 2001; Bilings