Pengelompokan Tematis Hasil Penelitian

permasalahan yang dimunculkan oleh enam subjek. Perasaan lain yang muncul adalah perasaan takut, khawatir, sedih, ditinggalkan orangtua, keterpisahan terkait dengan kebersamaan dengan keluarga. Selain itu perasaan dominan yang juga muncul pada anak dari keluarga bercerai adalah perasaan sedih karena diacuhkan ayah terkait dengan pengabaian dari orang tua. Harapan anak dari keluarga bercerai yang dominan muncul adalah orangtua menjadi pemberi rasa aman atau menolong, merasa aman, harapan mendapat pertolongan saat dalam bahaya, kebutuhan rasa aman terkait menghadapi bahaya. Harapan yang juga sering muncul adalah keinginan untuk melakukan sesuatu bersama atau kebersamaan, tinggal, berkumpul bersama keluarga, harapan agar orang tua berbaikan, bersatu lagi, kebersamaan, keluarga bahagia terkait dengan kebersamaan dengan keluarga. selain itu harapan yang juga sering muncul adalah kebutuhan akan perhatian kasih sayang dari orangtua, keinginan untuk tetap dicintai, diterima walaupun bersalah pada orang tua, keinginan untuk berbagi atau bercerita, harapan orangtua mendengarkan anak, harapan agar orang tua memikirkan anak terkait pengabaian orangtua.

C. Pembahasan

Hasil dari penelitian ini jika dikategorikan mengenai perasaan dan harapan yang ditanggapi oleh anak-anak berjumlah delapan kategori. Kategori perasaan dan harapan yang sering muncul adalah terkait dengan kebersamaan dengan keluarga, menghadapi bahaya dan pengabaian orangtua. Dari delapan kategori yang didapat kategori perasaan dan harapan yang sering muncul adalah kategori terkait kebersamaan dengan keluarga. Subjek memiliki perasaantakut, khawatir, sedih ditinggalkan orangtua, sehingga subjek memiliki harapan untuk melakukan sesuatu bersama atau kebersamaan, tinggal, berkumpul bersama keluarga, harapan agar orangtua berbaikan, dan bersatu lagi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengemukakan bahwa anak-anak dari keluarga bercerai memiliki perasaan takut, khawatir dan perasaan cemasHeterington dalam Dagun, 1990. Selain perasaan-perasaan tersebut pada kategori ini muncul juga perasaan senang karena bisa melakukan kegiatan bersama dengan orangtua atau keluarga. Menurut Wundt dalam Walgito 2003 perasaan senang tersebut bisa disebut juga sebagai sebuah harapan karena perasaan senang ini merupakan perasaan yang menjangkau ke depan. Dalam hal ini yaitu perasaan dalam kejadian- kejadian yang akan datang atau yang masih dalam pengharapan. Keadaan orangtua yang jarang berkumpul dan jarang melakukan aktivitas bersama membuat anak kurang merasakan kehangatan dalam keluarga. Kurangnya kehangatan dalam keluarga tersebut membuat subjek memiliki perasaan dan harapan untuk bersama dengan keluarga pasca perceraian orangtuaDewi Utami, 2008. Perasaan dan harapan ini juga sejalan dengan penelitian yang menyebutkan bahwa anak memiliki harapan akan orangtua yang utuh Hosman dan Froiland dalam Kertamuda, 2009.Beberapa subjek mengungkapkan harapannya agar orangtuanya bisa akur kembali dan tinggal bersama lagi. Anak dari keluarga bercerai hampir sebagian besar memunculkan perasaan dan harapan terkait hal ini walaupun pada subjek empat ayah ibu mereka menjalin persahabatan namun subjek tetap memiliki perasaan takut akan keterpisahan walaupun orangtuanya sudah menjelaskan tentang perpisahan mereka. Kategori perasaan dan harapan yang juga munculadalah perasaan takut, tidak berdaya, khawatir, cemas, sedih, tidak aman, trauma terkait dengan menghadapi bahaya. Perasaan-perasaan terkait menghadapi bahaya tersebut memunculkan harapan agar orang tua menjadi pemberi rasa aman, menolong dalam keadaan bahaya. Sebagian besar subjek memiliki pengalaman yang tidak mengenakkan sebelum dan setelah terjadinya perceraian orangtuanya.Beberapa subjek menangis ketika orangtua bertengkar di depan mereka bahkan subjek menjadi trauma sehingga perceraian orangtua mereka anggap sebagai bahaya yang mengguncang jiwa mereka.Terpisahnya anak dengan orangtua dan penyesuaian keadaan baru merupakan hal yang berat bagi anak dari keluarga bercerai. Keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi para anggota keluarganya dari gangguan, ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan Dahlan, 2010. Selain itu, perceraian menyebabkan hilangnya gambaran sebuah keluarga ideal yang memberi rasa aman kepada anak-anak. Karena itu, mereka mungkin syok, menolak, marah, sedih, kuatir, dan cemasGaron, 2013 sehingga dalam hal ini memuncukanl kebutuhan akan rasa aman. Kategori perasaan dan harapan selanjutnya yang sering muncul adalah terkait dengan pengabaian dari orangtua. Dari kategori ini subjek memiliki perasaan sedih karena diacuhkan ayah sehingga subjek memiliki harapan akan perhatian dan kasih sayang dari orangtua, keinginan untuk berbagi atau bercerita, harapan orangtua mendengarkan anak dan agar orangtua memikirkan anak.Pasca perceraian orangtua beberapa subjek tidak diperbolehkan lagi untuk bertemu salah satu orangtua karena masalah hak asuh. Orangtua juga mengalami depresi karena perbedaan situasi, perasaan orangtua yang depresi menjadi sangat kurang bermain dan sangat kurang afeksi terhadap anak mereka sehingga hubungan orangtua dan anak menjadi renggang Lyons-Ruth, Wolfe, Lyubchik dalam Taylor, 2000. Hal tersebut membuat subjek memiliki harapan untuk diperhatikan terkait kasih sayang. Dari kedelapan kategori yang di dapat dari penelitian ini ada kekhususan hasil yang hanya di dapat pada satu subjek yaitu adanya perasaan takut akan kehadiran ibu tiri dan perasaan takut jika ibu tiri jahat. Menurut Kartono 1995 pada usia anak akhir anak akan merasa cemas jika relasi dengan orang tua akan terputus oleh kehadiran pribadi baru Kartono, 1995. Hal ini juga disebabkan oleh adanya perasaan romantis dan keinginan bersaing antara anak dengan orangtuanya. Perasaan romantis yang tumbuh pada anak laki-laki terhadap ibunya dan pada anak perempuan terhadap ayahnya. Dalam susunan keluarga yang baru anak akan takut kehilangan rasa sayang orangtuanya karena hadirnya orang tua baru Benyamin, 1991. Sehingga dalam hal ini subjek menjadi takut akan hadirnya orangtua baru dikarenakan subjek takut bahwa ibu tirinya akan menggantikan posisi ibu kandungnya dan subjek takut jika ayahnya akan melupakan subjek. Pembahasan di atas merupakan gambaran tentang perasaan dan harapan yang terjadi pada anak-anak dari keluarga bercerai. Penelitian ini melengkapi