B. Dampak Perceraian
1. Dampak Perceraian pada Orangtua
Perceraian dalam keluarga membawa dampak dampak secara psikologis bagi orangtua. Orangtua yang bercerai akan mengalami depresi
dan gangguan kecemasan pasca perceraian yang terjadi. Orangtua yang bercerai memiliki dampak perceraian diantaranya adalah ingin hidup
menyendiri, menjauhi banyak teman,depresi, tidak mood, putus asa dan pesimis, kehilangan gairah untuk beraktivitas. Dampak lain yang
ditimbulkan adalah mengalmi penurunan energi, mengalami penurunan konsentrasi National institute of Mental Health dalam Taylor,
2008.Sementara itu pada ayah perceraian memberi dampak dalam pola pikirnya. Ia mengalami kesulitan dalam taraf berpikir, merenungi dirinya
bagaimana menghadapi persoalan ini Heterington dalam Dagun, 1990.
2. Dampak Perceraian Orangtua terhadap Relasi dengan Anak
Orangtua yang mengalami depresi pasca perceraian mengalami gangguan dalam beraktivitas termasuk berinteraksi dengan anak-anak
mereka. Mereka akan merasa gampang marah, stres, mudah putus asa, mudah capek dan kehilangan kesenangan berinteraksi sosial. Perasaan ini
membawa perasaan frustasi dan dapat meningkatkan konflik Rosen Amador dalam Taylor Andrew, 1996. Orangtua yang depresi menjadi
sangat kurang bermain dan sangat kurang afeksi terhadap anak mereka sehingga hubungan orangtua dan anak menjadi renggang Lyons-Ruth,
Wolfe, Lyubchik dalam Taylor, 2000.
3. Dampak Perceraian pada Anak
Perasaan depresi pada orangtua tersebut membawa dampak pada hubungannya dengan anak sehingga menyebabkan dampak psikologis yang
meliputi beberapa segi kehidupan anak dan perkembangannya. a.
Dampak Sosial Anak dari orangtua yang depresi mempunyai peluang tiga kali
lebih besar menjadi depresi Downey Coyne dalam TaylorAndrew, 2009. Disebutkan pula bahwa hal tersebut juga memiliki dampak pada
self image, kemampuan sosial dan relasi sebaya, kenakalan, penggunaan obat terlarang, dan aktif secara sex di usia dini Jaenicke et al., dalam
AndrewTaylor, 2009. b.
Dampak Psikologis Anak yang orangtuanya bercerai memiliki resiko dua kali
mengalami depresi. Yang pertama anak akan mengalami depresi karena melihat orang tuanyabercerai dan yang kedua anak menjadi dampak dari
depresi orangtuanya. Anak juga mengalami gangguan kecemasan, dan memiliki perilaku merusak. Gangguan kecemasan dialami oleh anak
yang berusia delapan sampai 11 tahun. Secara keseluruhan anak yang mengalami depresi yang disebabkan oleh dampak perceraian dari orang
tua orang tua pada usia delapan sampai 11 tahun memiliki dua kali kemungkinan mengalami gangguan mental RadkeYarrow, dalam
Tailor,2009.