pengaruh keluarga, sebab anak itu semakin lama semakin sering berada di tengah-tengah kelompok sebayanya.
D. Motivasi Belajar
Prestasi belajar yang diperoleh siswa tergantung dari usaha belajar yang telah dilakukan oleh siswa tersebut. Prestasi belajar yang diperoleh
oleh siswa mencerminkan sejauh mana siswa tersebut memahami materi dan menjawab soal-soal dari materi yang telah dipahaminya tersebut
dalam ujian. Dalam menerima materi pelajaran, ada perbedaan reaksi antara siswa yang satu dengan yang lain. Ada yang menerimanya dengan
malas-malasan, tidak tertarik, merasa terpaksa bahkan tidak jarang ada siswa yang menerima pelajaran dengan perasaan takut.
Perbedaan reaksi terjadi karena adanya perbedaan motivasi dalam belajar. Prayitno 1989 mengemukakan bahwa motivasi dalam belajar
tidak hanya sebagai suatu energi penggerak untuk belajar, namun juga sebagai sesuatu yang mengarahkan aktivitas siswa pada tujuan belajar,
yaitu perolehan prestasi yang baik. Menurut Djamarah 2000 motivasi sangat dibutuhkan dalam proses belajar, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan aktivitas belajar.
1. Pengertian Motivasi Belajar
Serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa akan berhasil jika dilatarbelakangi oleh suatu dorongan yang ada di dalam
diri siswa yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong siswa untuk tekun belajar.
Menurut Winkel 2004 motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan-
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu
tujuan. Prayitno 1986 juga menegaskan bahwa motivasi dalam belajar tidak hanya merupakan suatu energi yang menggerakkan siswa
untuk belajar, tetapi juga sebagai suatu yang mengarahkan ativitas siswa kepada tujuan belajar. Sedangkan Sardiman 1986 menyatakan
bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar memegang peranan penting yaitu dalam memberikan gairah dan semangat untuk
belajar.Dengan demikian motivasi belajar adalah energi yang menggerakkan siswa untuk belajar demi pencapaian tujuan belajar.
2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Belajar
Dalam proses belajar siswa, ada dua macam motivasi yaitu motivasi yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang disebut motivasi intrinsik
dan motivasi yang berasal dari luar diri siswa yang disebut motivasi ekstrinsik.
a Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik menurut Sardiman 1986 adalah
motivasi yang aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada untuk melakukan
sesuatu. Dalam aktivitas belajar, bila individu memiliki motivasi intrinsik, maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan belajar
yang tidak memerlukan motivasi di luar dirinya. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajarnya.
Keinginan itu dilatarbelakangi oleh pemikiran positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan
dan berguna kini dan dimasa mendatang Djamarah, 2000. Siswa yang termotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari
kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Hal tersebut dikarenakan siswa ingin mencapai tujuan belajar yang
sebenarnya. Tujuan belajar yang sebenarnya adalah menguasai apa yang sedang dipelajari dan memperoleh prestasi belajar yang baik
bukan karena terpaksa atau ingin mendapatkan pujian dari berbagai pihak seperti misalnya orang tua, guru atau teman sebaya.
b Motivasi Ekstrinsik Menurut Sardiman 1986 motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang motif-motifnya aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Djamarah 2000 mengatakan bahwa
motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila siswa menempatkan
tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang
dipelajarinya, misalnya untuk mendapat angka tinggi, mendapat gelar, mendapat pujian, dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik tidak jelek dan tidak perlu dihindari sama sekali. Banyak siswa yang termotivasi belajarnya karena
dorongan motivasi ekstrinsik Prayitno, 1989. Dengan adanya motivasi ekstrinsik dapat membantu siswa untuk menjadi semangat
dalam belajar. Namun Djamarah 2000 mengungkapkan bahwa baik motivasi ektrinsik yang positif misalnya pujian, hadiah
maupun motivasi ektrinsik yang negatif yaitu ejekan, celaan, hukuman berpengaruh pada sikap dan perilaku siswa. Oleh karena
itu hal ini perlu diperhatikan, jangan sampai siswa menjadi tertekan dan menimbulkan keengganan untuk belajar.
3. Unsur- unsur yang mempengaruhi motivasi belajar