Nilai ini merupakan hasil dari pembagian range dengan standar kurve

54 Dalam skala yang kedua, yaitu skala motivasi belajar terdapat 48 butir item dengan skor 1, 2, 3, dan 4. Dengan demikian skor terendahnya adalah 48 dan skor tertingginya mencapai 192. Rentang skor range untuk skala ini adalah 192 – 48 = 144. Nilai μ mean hipotetik adalah 192 + 48 : 2 = 120. Disamping itu, nilai σ standar deviasi yang diperoleh adalah sebesar

24. Nilai ini merupakan hasil dari pembagian range dengan standar kurve

normal satuan deviasi standar terbagi menjadi 6 bagian, yaitu 144 : 6 = 24 Deskripsi data penelitian ini kemudian digunakan untuk mengkategorisasikan skor dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dan untuk mengetahui apakah subyek penelitian tergolong memiliki kecenderungan skor yang tinggi, sedang atau rendah yang dibuat berdasarkan skor teoritis. Untuk mengetahui kategorisasi tersebut, maka cara yang dapat digunakan adalah dengan menetapkan criteria kategori yang didasarkan pada asumsi bahwa skor yang diperoleh subyek terdistribusi secara normal, dengan demikian dapat dibuat skor teoritis yang terdistribusi menurut model normal Azwar,1999. Skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dan motivasi belajar dalam penelitian ini dikategorisasikan ke dalam 5 golongan. Tujuan dari penggolongan ini adalah untuk menempatkan subyek ke dalam kelompok- kelompok yang terpisah menurut kontinum atribut yang diukur Azwar,1999. Langkah yang dilakukan adalah membagi status deviasi standar dari distribusi normal menjadi lima bagian dengan hasil kategori sebagai berikut : 55 Tabel 7 Norma Kategorisasi Skor Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Kategorisasi Skor Sangat tinggi μ + 1.5σ X Tinggi μ + 0.5σ X ≤ μ + 1.5σ Sedang μ - 0.5σ X ≤ μ + 0.5σ Rendah μ - 1.5σ X ≤ μ - 0.5σ Sangat Rendah X ≤ μ - 1.5σ Untuk langkah berikutnya adalah dengan memasukkan nilai mean hipotetik μ dan nilai satuan standar deviasinya σ, maka akan diperoleh kategori dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut : Tabel 8 Kategorisasi Skor Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya Kategorisasi Norma Skor Jml Sangat tinggi μ + 1.5σ X 97,5 X 5 6, 756 Tinggi μ + 0.5σ X ≤ μ + 1.5σ 82,5 X ≤ 97,5 19 25, 675 Sedang μ - 0.5σ X ≤ μ + 0.5σ 67,5 X ≤ 82,5 28 37, 837 Rendah μ - 1.5σ X ≤ μ - 0.5σ 52,5 X ≤ 67,5 19 25, 675 Sangat Rendah X μ - 1.5σ X ≤ 52,5 3 4, 054 Jumlah 74 100 Mengacu pada norma kategorisasi untuk skala perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dan berdasarkan pada data yang ada, ditemukan bahwa sebagian besar subyek memiliki tingkat perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya yang sedang. Subyek yang memiliki tingkat perilaku 56 sosial yang sangat tinggi dengan teman sebayanya sebanyak 5 orang, sedangkan perilaku sosial yang tinggi dengan teman sebayanya sebanyak 19 orang sama dengan jumlah subyek yang berada pada kategorisasi rendah. Subyek pada kategorisasi perilaku sosial yang sangat rendah dengan teman sebayanya ada 3 orang. Tabel 9 Kategorisasi Skor Motivasi Belajar Kategorisasi Norma Skor Jml Sangat tinggi μ + 1.5σ X 156 X 21 28,37 Tinggi μ + 0.5σ X ≤ μ + 1.5σ 132 X ≤ 156 48 64, 86 Sedang μ - 0.5σ X ≤ μ + 0.5σ 108 X ≤ 132 5 6, 75 Rendah μ - 1.5σ X ≤ μ - 0.5σ 108 X ≤ 84 Sangat Rendah X μ - 1.5σ X ≤ 84 Jumlah 74 100 Mengacu pada norma kategorisasi untuk skala motivasi belajar dan berdasarkan pada data yang ada, ditemukan bahwa sebagian besar subyek memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 48 orang dan sangat tinggi sebanyak 21 orang, sedangkan subyek yang memiliki skor kategori rendah dan sangat rendah tidak ada. Hanya 5 subyek masuk dalam kategori sedang. Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan, skor terendah yang diperoleh subyek untuk skala interaksi teman sebaya adalah 63, dan skor yang tertinggi sebesar 99. Selanjutnya untuk mean diperoleh 74,71 dan standar deviasinya sebesar 5,50 57 Pada skala motivasi belajar, skor minimal subyek adalah 117 dan skor maksimalnya adalah 185, kemudian untuk mean diperoleh angka sebesar 1,51 dan standar deviasinya sebesar 14,85. Hasil lengkap mengenai data penelitian ini dapat dilihat dalam tabel : Tabel 10 Deskripsi Statistik Data Empiris Variabel Deskripsi Data Penelitian X Min X Max Mean SD Perilaku Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya 63 99 74,71 5,50 Motivasi Belajar 117 185 1,51 1,48  Ekstrinsik 30 33 46,85 5,09  Intrinsik 80 85 98,02 10,61

2. Uji Asumsi Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial siswa SMPN 2 Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

1 5 11

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

0 1 15

Hubungan antara Persepsi Terhadap Perilaku Caring Guru dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar Siswa SMA - Ubaya Repository

0 0 2

Hubungan Antara Interaksi Sosial Dalam Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar | Aprihastanto | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 4058 9042 1 PB

0 0 13

Hubungan antara perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar - USD Repository

0 7 118