2. Hakekat kelompok teman sebaya
Anak berkembang di dalam dua dunia sosial : a Dunia orang dewasa, yaitu orang tuanya, guru-gurunya dan sebagainya
b Dunia teman sebaya, yaitu sahabat-sahabatnya, kelompok bermain,
perkumpulan-perkumpulan Bagi anak, kelompok sebaya ialah kelompok anak-anak tertentu yang
saling berinteraksi. Setiap kelompok memiliki peraturan-peraturan sendiri, tersurat maupun tersirat, memiliki tata sosialnya sendiri, mempunyao harapan-
harapannya sendiri bagi para anggotanya. Setiap kelompok sebaya juga mempunyai kebiasaan-kebiasaan, tradisi-tradisi, perilaku, bahkan bahasa
sendiri. Kelompok sebaya merupakan lembaga sosialisasi yang penting disamping keluarga, sebab kelompok sebaya juga turut serta mengajarkan cara-
cara hidup bermasyarakat. Biasanya antara umur empat dan tujuh tahun dunia sosial anak mengalami perubahan secara radikal, dari dunia kecil yang berpusat
di dalam keluarga ke dunia yang lebih luas yang berpusat pada kelompok sebaya. Anak cenderung merasa nyaman berada bersama-sama teman-teman
sebayanya daripada berada bersama orang-orang dewasa, meskipun orang- orang dewasa tersebut bersikap menerima dan penuh pengertian.
3. Peranan Kelompok Teman Sebaya
Kebutuhan untuk memiliki hubungan sosial sudah ada sejak individu berusia kanak-kanak. Hal ini terbukti dengan adanya kebutuhan untuk menjadi
bagian dalam kelompok sosial, baik di rumah, di lingkungan bermain maupun di sekolah. Anak akan merasa aman dan bahagia bila merasa menjadi bagian
dalam suatu kelompok tertentu, ia merasa dibutuhkan dan disukai oleh kelompoknya. Tetapi sebaliknya apabila ia tidak menjadi anggota dalam
kelompok tersebut maka ia akan merasa dikucilkan oleh teman-temannya. Thornburg 1982 berpendapat bahwa remaja bergabung dengan kelompok
sebaya karena alasan-alasan sebagai berikut : a Kelompok sebaya dapat membantu individu dalam melepaskan diri dari
pola-pola tingkah laku kanak-kanak dan belajar berbagai macam tingkah laku sosial
b Kelompok sebaya dapat berperan sebagai sarana untuk menyelesaikan konflik
nilai sehingga
individu mendapat
pertolongan dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang menuju kearah kedewasaan.
4. Kelompok Sebaya sebagai Situasi Belajar