Unsur- unsur yang mempengaruhi motivasi belajar

tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Siswa belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya, misalnya untuk mendapat angka tinggi, mendapat gelar, mendapat pujian, dan sebagainya. Motivasi ekstrinsik tidak jelek dan tidak perlu dihindari sama sekali. Banyak siswa yang termotivasi belajarnya karena dorongan motivasi ekstrinsik Prayitno, 1989. Dengan adanya motivasi ekstrinsik dapat membantu siswa untuk menjadi semangat dalam belajar. Namun Djamarah 2000 mengungkapkan bahwa baik motivasi ektrinsik yang positif misalnya pujian, hadiah maupun motivasi ektrinsik yang negatif yaitu ejekan, celaan, hukuman berpengaruh pada sikap dan perilaku siswa. Oleh karena itu hal ini perlu diperhatikan, jangan sampai siswa menjadi tertekan dan menimbulkan keengganan untuk belajar.

3. Unsur- unsur yang mempengaruhi motivasi belajar

Ada beberapa unsur motivasi yang mempengaruhi motivasi belajar. Menurut Ali Imron 1996, unsur-unsur tersebut adalah : a Cita-citaaspirasi siswa Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu dalam hidupnya, termasuk pembelajar. Cita-cita atau aspirasi ini senantiasa ia kejar dan ia perjuangkan. Bahkan tidak jarang, meskipun rintangan yang ditemui sangat banyak dalam mengejar cita-cita dan aspirasi tersebut, seseorang tetap berusaha semaksimal mungkin karena hal tersebut berkaitan dengan cita-cita dan aspirasinya. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat mempengaruhi motivasi belajar, sebab dengan tercapainya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. b Kemampuan siswa Keinginan siswa untuk memperoleh nilai yang baik harus disertai dengan kemampuan dan kecakapan untuk meraihnya, misalnya dengan membuat catatan-catatan kecil tentang hal yang perlu, mengerjakan tugas yang diberikan, mendengarkan pelajaran dengan seksama. Dengan didukung oleh kemampuan dan kecakapan, maka keinginan siswa untuk memperoleh nilai yang baik akan tercapai. Dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi belajar. c Kondisi siswa Kondisi siswa dibedakan atas dua yaitu kondisi fisik dan kondisi psikologisnya yang saling mempengaruhi satu sama lain. Bila seseorang kondisi psikologisnya tidak sehat, bisa berpengaruh juga terhadap ketahanan dan kesehatan fisiknya. Ada kalanya seseorang yang pada masa-masa sebelumnya bermotivasi belajar tinggi, tiba-tiba menjadi rendah hanya karena kondisi fisik dan psikologisnya terganggu atau sakit. Tidak jarang, seseorang yang motivasi belajarnya biasa-biasa saja, tiba-tiba berubah karena kondisi fisik dan psikologisnya dalam keadaan prima. Dengan demikian, kondisi fisik dan psikologis individu mempengaruhi motivasi belajar. d Kondisi lingkungan belajar Lingkungan belajar ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar tersebut belajar, tempat belajar dalam keadaan pengapamburadul ataukah dalam keadaan teratur,tertata rapi. Sedangkan lingkungan sosial bisa berupa lingkungan sepermainan, lingkungan sebaya, kelompok belajar juga menentukan motivasi belajar seseorang. Contohnya, dalam lingkungan yang kompetitif untuk belajar, seseorang yang menghuni lingkungan tersebut akan terbawa serta untuk belajar sebagaimana orang lain. Secara sadar atau tidak, terekayasa untuk belajar. e Unsur-unsur dinamis belajarpembelajaran Unsur dinamis belajarpembelajaran yaitu bagaimana motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar, bahan belajar, alat bantu, suasana belajar dan kondisi subyek belajar. Hal ini perlu diperhatikan agar motivasi belajar siswa menjadi tinggi sehingga memperoleh nilai yang baik. f Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar Guru yang tinggi gairahya dalam membelajarkan pembelajar, menjadikan pembelajar juga bergairah belajar yang mengakibatkan tingginya motivasi belajar pembelajar. Oleh karena itu guru juga turut andil dalam menumbuhkan motivasi pembelajar. Dapat dilihat bahwa keenam unsur diatas memberikan andil yang besar dalam menumbuhkan motivasi belajar. Namun peneliti membatasi dan menitikberatkan bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh kemampuan siswa, kondisi siswa, serta kondisi lingkungan belajar terutama lingkungan sosialnya yaitu teman sebaya.

4. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya motivasi belajar

Dokumen yang terkait

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Kecemasan Remaja Putri Pada Masa Pubertas Dalam Menghadapi Perubahan Fisik Di Smp Swasta Betania Medan

10 93 92

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial siswa SMPN 2 Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU PACARAN PADA REMAJA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Perilaku Pacaran Pada Remaja.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

1 5 11

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja.

0 1 15

Hubungan antara Persepsi Terhadap Perilaku Caring Guru dan Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Motivasi Belajar Siswa SMA - Ubaya Repository

0 0 2

Hubungan Antara Interaksi Sosial Dalam Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar | Aprihastanto | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 4058 9042 1 PB

0 0 13

Hubungan antara perilaku sosial dalam kelompok teman sebaya dengan motivasi belajar - USD Repository

0 7 118