E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan bagi pihak sekolah untuk
mengarahkan siswa melanjutkan studi yang berikutnya sesuai yang diinginkannya dengan memperhatikan faktor-faktor yang ada pada diri siswa terutama lewat
program bimbingan dan penyuluhan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi pertimbangan untuk penelitian berikutnya.
3. Bagi Penulis Pelaksanaan penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah
pengetahuan, menerapkan teori yang didapat selama perkuliahan. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat
penting untuk suatu keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih
baik daripada mereka tidak berminat. Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu Winkel, 1983:30. Menurut Winkel 1983:31, perasaan senang
akan menimbulkan minat yang diperkuat lagi dengan sikap positip. Yang mana diantara hal-hal itu timbul lebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti. Mungkin pada
umumnya berlaku urutan psikologis sebagai berikut: perasaan senang - sikap positip – minat. Munculnya minat tidak secara tiba-tiba melainkan terbentuk dan
berkembang melalui proses pendidikan sosialisasi dan proses interaksi di sekolah, masyarakat, dan di dalam keluarga.
Hal yang perlu diperhatikan dalam minat seseorang Sumardi, 1983:54 adalah:
1. Minat pembawaan Minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain baik
kebutuhan maupun lingkungan. Biasanya minat ini muncul berdasarkan bakat 6
6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang ada. Misalnya, apabila seseorang mempunyai bakat di bidang pendidikan maka ia berminat masuk FKIP.
2. Minat yang muncul karena pengaruh luar Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh-pengaruh seperti
lingkungan dan kebutuhan. Misalnya, siswa yang teman-temannya banyak masuk fakultas hukum, maka ia terpaksa masuk fakultas hukum pula walaupun
minatnya bukan ke fakultas hukum.
Purwanto 1984:59 mengatakan bahwa minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri
manusia terdapat dorongan-dorongan motif-motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar
manipulate and exploring motives. Dari manipulasi dan explorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan timbul minat terhadap sesuatu. Apa yang
menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Berdasarkan pendapat di atas, maka minat melanjutkan ke perguruan tinggi
dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan sekolah setelah lulus SMK, yang ditandai dengan adanya perasaan senang terhadap
perguruan tinggi, perasaan tertarik, dan perasaan bahwa perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan perkembangan dunia kerja.
B. Status Sosial Ekonomi
Status adalah posisi dalam kelompok. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang orang tua
dalam suatu kelompok masyarakat. Menurut Susanto 1983:79, status adalah konsep perbandingan peranan dalam masyarakat, status merupakan pencerminan
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari hak dan kewajiban dalam tindakan manusia. Sedangkan menurut Ralph Linton Susanto, 1983:79 ada 2 jenis status :
1. ascribed status = status yang diperoleh berdasarkan wewenang atau yang dinyatakan
2. achieved status = status yang diperoleh berdasarkan pengakuan orang lain atau keberhasilan
Menurut Winkel 1983:37, status sosial adalah tinggi atau rendahnya prestise yang dimiliki seseorang berdasarkan posisi yang dipegangnya dalam suatu
sistem sosial. Cakupan status sosial ekonomi keluarga antara lain meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan dan penghasilan orang tua, fasilitas khusus, dan
barang-barang berharga yang ada di rumah Mahmud, 1989:99. Remaja-remaja yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang tidak menguntungkan
menghadapi problem-problem finansial sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Dengan demikian membatasi keinginannya untuk lebih
maju. Menurut hasil penelitian Alwin dan Thornton Purwanto, 1984:99, murid- murid yang berasal dari keluarga yang berstatus sosial ekonomi tinggi menunjukkan
prestasi belajar lebih tinggi dan dapat bersekolah lebih lama ketimbang murid-murid yang berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi yang rendah.
Jadi pengertian status sosial keluarga dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan
fasilitas yang tersedia bagi kebutuhan hidup. 8