Pengujian Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

fh fh fo 2 2     Dimana: fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data fh = frekuensi yang diharapkan Jumlah baris Sedangkan untuk menghitung fh = x jumlah kolom Jumlah semua b. Menentukan statistik uji 2  dengan derajat kebebasan Dengan berdasarkan tabel fo dan fh yang ada, maka dapat dihitung dengan 2  pada taraf signifikasi 5 dengan d.b = baris-1 kolom-1 kesimpulan sebagai berikut: Apabila dari perhitungan ternyata bahwa harga 2  ≥ harga kritik 2  yang tertera dalam tabel, sesuai dengan taraf signifikasi yang telah digunakan ditetapkan, berarti ada perbedaan atau pengaruh yang meyakinkan antara fo dengan fh. Akan tetapi apabila dari perhitungan ternyata bahwa nilai 2  harga kritik 2  , berarti tidak ada perbedaan atau pengaruh yang meyakinkan antara fo dengan fh. d. Menghitung Koefisien Kontigensi Untuk mengetahui derajat hubungan antara faktor yang satu dengan lainnya digunakan koefisien kontingensi C, sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien kontingensi adalah sebagai berikut Sudjana, 1996:282: n C   2 2   29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan: C = koefisien kontigensi 2  = chi kuadrat n = jumlah item Agar harga koefisien C yang diperoleh dapat dipakai untuk menilai derajat asosiasi antara faktor, maka harga C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum maks C yang bisa terjadi. Harga C maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: m m C maks 1   Keterangan: m = banyaknya kategori yang paling kecil di antara variabel yang diketahui semakin dekat nilai C dengan maks C , maka makin kuat hubungan yang terjadi di antara variabel tersebut. Perhitungan interprestasi rasio koefisien kontingensi C terhadap C maksimum maks C adalah sebagai berikut: Cmaks C C rasio  Nilai C Interprestasi 0,81 sd 1,00 0,61 sd 0,80 0,41 sd 0,60 0,21 sd 0,40 0,00 sd 0,20 Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya SMK Negeri I Jogonalan

SMKN I Jogonalan berdiri pada tahun 1968, berdasarkan instruksi Kabin Pendidikan Ekonomi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah di Semarang pada akhir bulan November 1967. dalam instruksi tersebut dijelaskan bahwa di daerah Kawedanan Gondang Winangun akan didirikan sebuah SMEA Negeri, atas realisasi Bupati Kepala Daerah Kabupaten Klaten maka dibentuklah panitia pendiri SMEA Negeri Gondang Winangun yang berkedudukan di Kabupaten Klaten, sedangkan untuk di daerah Kawedanan Gondang Winangun dibentuk suatu sub panitia dan yang ditunjukkan sebagai ketua harian sub panitia yang berkedudukan di Kawedanan Gondang Winangun itu adalah camat Jogonalan. Selanjutnya camat Jogonalan membentuk sebuah rencana kegiatan antara lain: 1. Persiapan pendaftaran calom siswa. 2. Persiapan gedung beserta peralatannya. 3. dan untuk sementara waktu gedung sekolah menempati SD Karang Dukuh I dan II. Pada tanggal 1 April 1969 SMEA Gondang Winangun sudah memiliki gedung sekolah sendiri yang bertempat di desa Ngendo, kelurahan Prawatan, kecamatan Jogonalan, dan milai saat itu SMEA Gondang Winangun sudah tidak menempati SD Karang Dukuh dalam kegiatan belajar mengajar. 31 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28U.K.K.31968 sebenarnya SMEA Gondang Winangun resmi dibuka pada tanggal 8 Januari 1968, dan Drs. L. A Suwono menjabat sebagai kepala sekolah untuk pertama kalinya pada tanggal 7 Maret 1997 dengan dikeluarkannya SK Menteri Pendidikan dan kebudayaan No. 03601997 yang isinya menyatakan bahwa SMEA Negeri Gondang Winangun namanya diganti menjadi SMKN I Jogonalan, hingga saat ini jabatan kepala sekolah telah berganti sebanyak 7 kali yaitu: a. 1 Januari 1968 – 20 April 1985 dijabat oleh Drs. L. A Suwono b. 20 April 1985 – 3 Desember 1988 dijabat oleh Drs. M. Walkam c. 3 Desember 1988 – 6 Oktober 1995 dijabat oleh Bp. Moejono d. 6 Oktober 1995 – 4 Januari 1996 dijabat oleh Dra. Kasturi Yama e. 4 Januari 1996 – 16 Juli 1999 dijabat oleh Drs. Gumiarso f. 16 Juli 1999 – 1 Juli 2002 dijabat oleh Drs. Kasturi Yama g. 1 Juli 2002 – 4 Januari 2005 dijabat oleh Drs. Wahono h. 4 Januari 2005 sampai sekarang dijabat oleh Drs. Muhammad Sholeh

B. Gambaran Umum SMKN I Jogonalan

SMKN I Jogonalan Klaten merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menyelengarakan kegiatan belajar mengajar dengan bidang studi kelompok manajemen dan bisnis dengan program studi akuntansi, sekretaris dan penjualan. Di SMKN I Jogonalan penjurusan dilakukan tidak langsung pada kelas satu, tetapi 32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 4 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN ORIENTASI MASA DEPAN TERHADAP MINAT MELANJUTKAN SEKOLAH Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Orientasi Masa Depan terhadap Minat Melanjutkan Sekolah ke Jenjang Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII

0 0 20

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN ORIENTASI MASA DEPAN TERHADAP MINAT MELANJUTKAN SEKOLAH Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Orientasi Masa Depan terhadap Minat Melanjutkan Sekolah ke Jenjang Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII

0 0 16

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

0 0 16

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

1 4 13

Minat siswa untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMP N 2 Berbah.

0 0 139

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 158

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA KELAS XII UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 1 137