BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Berikut ini dijelaskan karakteristik responden yang meliputi umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pekerjaan responden dan karakteristik
swamedikasi oleh responden.
a. Karakteristik Umur Responden
Karakteristik Umur Responden
0.6 3.2
7.7 16.7
19.2 18.6
19.2
8.3 6.5
15 - 20 21 - 25
26 - 30 31 - 35
36 - 40 41 - 45
46 - 50 51 - 55
56 - 60
Gambar 10. Karakteristik Umur Responden
Gambar 10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 36-40 tahun 19,2 dan 46-50 tahun 19,2. Umur memiliki pengaruh dalam
melakukan pengobatan Andersen, 1975. Pada usia 36-40 tahun dan 46-50 tahun pengalaman dalam pengobatan terutama swamedikasi dirasa sudah memadai
sehingga pemilihan dan penggunaan obat dapat dilakukan dengan tepat karena orang yang lebih dewasa biasanya memiliki banyak pengalaman dalam melakukan
pengobatan, misalnya mengenai efek samping obat.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Karakteristik Pendidikan Responden
Dilihat pada gambar 11, diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai latar belakang pendidikan SLTA sederajat dengan persentase
sebesar 29,5. Sedangkan 25,6 responden mempunyai pendidikan hingga SD sederajat; 25 responden mempunyai pendidikan hingga SLTP sederajat;
14,8 responden berpendidikan hingga perguruan tinggi dan 5,1 responden tidak bersekolah.
Karakteristik Pendidikan Responden
5.1 25.6
25 29.5
14.8
tidak sekolah SD sederajat
SLTP sederajat SLTA sederajat
Perguruan tinggi
Gambar 11. Karakteristik Pendidikan Responden
Dikarenakan tidak meratanya distribusi dari pendidikan responden, untuk menghubungkan variabel tingkat pendidikan dengan variabel pengetahuan, sikap
dan tindakan swamedikasi, maka dilakukan kategorisasi pendidikan responden menjadi kategori responden berpendidikan rendah dan berpendidikan tinggi.
Responden berpendidikan rendah memiliki batasan sebagai responden berpendidikan SLTP sederajat, tamat SD sederajat, tidak tamat SD, dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersekolah. Responden yang berpendidikan tinggi memiliki batasan sebagai responden yang berpendidikan SLTA sederajat, diploma, dan sarjana.
Tabel XX. Kategorisasi Pendidikan Responden
Kategori Pendidikan Frekuensi
Persentase
Pendidikan tinggi 69
44,2 Pendidikan rendah
87 55,8
Total 156
100
Dari kategorisasi yang dilakukan, responden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 69 orang dengan persentase sebesar 44,2, sedangkan
responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebanyak 87 orang dengan persentase sebesar 55,8.
Menurut Andersen 1975, perbedaan tingkat pendidikan dapat menyebabkan perbedaan penggunaan pelayanan kesehatan oleh individu yang
berkaitan dengan pengetahuan kesehatan, nilai dan sikap. Pendidikan yang tinggi memungkinkan individu memperoleh informasi kesehatan yang akan
mempengaruhi pemilihan tindakan pengobatan. Hendarwan 2003 mengungkapkan semakin tinggi pendidikan ibu semakin rendah angka kematian
anak, karena dengan semakin tinggi pendidikan perempuan, maka ia akan lebih berdaya dalam mengambil keputusan yang benar terhadap pengobatan anaknya.
b. Karakteristik Pendapatan Responden
Gambar 12 menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 73,1 memiliki pendapatan kurang dari Rp 1.500.000,00 per bulan. Sebanyak
18,6 responden memiliki pendapatan diantara Rp 1.500.000,00 hingga Rp 2.500.000,00 per bulan. Responden yang memiliki pendapatan sebesar Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.500.000,00 hingga Rp 3.500.000,00 per bulan sebanyak 5,1. Dan responden berpendapatan lebih dari Rp 3.500.000,00 sebanyak 3,2.
Karakteristik Ekonomi Responden
73.1 18.6
5.1 3.2
Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000
Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
Gambar 12. Karakteristik Pendapatan Responden
Dikarenakan tidak meratanya distribusi dari pendapatan responden, untuk menghubungkan variabel tingkat pendapatan dengan variabel pengetahuan, sikap
dan tindakan swamedikasi, maka dilakukan kategorisasi pendapatan responden menjadi kategori responden dengan tingkat pendapatan rendah dan tingkat
pendapatan tinggi. Responden dengan tingkat pendapatan rendah memiliki batasan sebagai responden yang memiliki pendapatan lebih kecil atau sama
dengan Rp 1.500.000,00 per bulan. Responden dengan tingkat pendapatan tinggi memiliki batasan sebagai responden memiliki pendapatan lebih besar dari Rp
1.500.000,00 per bulan.
Tabel XXI. Kategorisasi Pendapatan Responden
Kategori Pendapatan Frekuensi
Persentase
Pendapatan tinggi 42
26,9 Pendapatan rendah
114 73,1
Total 156
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari kategorisasi yang dilakukan, responden yang memiliki tingkat pendapatan tinggi sebanyak 42 orang dengan persentase sebesar 26,9,
sedangkan responden yang memiliki tingkat pendapatan rendah sebanyak 114 orang dengan persentase sebesar 73,1.
Menurut Hendarwan 2003, pendapatan suatu keluarga berhubungan dengan penggunaan pelayanan kesehatan. Biaya pengobatan menjadi
pertimbangan penting bagi masyarakat dengan tingkat pendapatan yang rendah, sehingga mereka cenderung mencari pertolongan kesehatan disesuaikan dengan
kemampuan keuangannya. Tingkat pendapatan berpengaruh terhadap upaya pencegahan, penanganan
maupun dalam usaha meningkatkan kesehatan keluarga, termasuk swamedikasi, khususnya dalam swamedikasi penyakit batuk, misalnya dengan membeli obat
batuk tanpa resep. Karakteristik pendapatan responden dalam penelitian ini dilihat dari pendapatan keluarga per bulan, termasuk pendapatan dari bapak maupun ibu.
c. Karakteristik Pekerjaan Responden
Pada gambar 13 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden merupakan ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 46,8, sebesar 26,3
responden bermatapencaharian sebagai wiraswasta atau pedagang, responden yang bekerja dengan bertani sebesar 12,1, sebesar 5,1 merupakan pegawai
swasta, sebesar 4,5 bekerja sebagai buruh, sebagai pegawai negeri sebesar 3,8, dan sebanyak 1,3 bekerja dalam bidang lainnya. Sebagian besar dari responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan ibu rumah tangga. Sehingga waktu yang dimiliki untuk mengupayakan kesehatan bagi diri sendiri maupun keluarga menjadi lebih besar.
Karakteristik Pekerjaan Responden
4.5 3.8
5.1
46.8 12.2
26.3 1.3
Buruh Pegaw ai Negeri
Pegaw ai Sw asta Ibu Rumah Tangga
Petani Wirasw astaPedagang
Lain-lain
Gambar 13. Karakteristik Pekerjaan Responden
Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat. Selain itu jenis pekerjaan juga berkorelasi terhadap tingkat
konsumtif seseorang serta berpengaruh pula terhadap cara pandang serta minat seseorang terhadap produk obat batuk tanpa resep yang digunakan.
d. Karakteristik Swamedikasi oleh Responden
Dari gambar 14, diketahui bahwa responden melakukan swamedikasi dalam satu bulan terakhir dengan frekuensi yang bervariasi, mulai dari belum
pernah 26,9, sebulan sekali 45,5 , sebulan 2 kali 16,7 , sebulan 3 kali 5,8 , lebih dari 5 kali sebulan 1,9 , dan tidak tentu 3,2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frekuensi swamedikasi yang dilakukan keluarga dalam sebulan
26.9
45.5 16.7
5.8 1.9
3.2
Belum Satu kali
Dua kali Tiga kali
Lebih dari lima kali Tidak tentu
Gambar 14. Frekuensi swamedikasi yang dilakukan keluarga dalam sebulan
Dari gambar 15, diketahui bahwa dalam sebulan terakhir, keluarga responden mengalami batuk dalam frekuensi yang bervariasi, mulai dari belum
pernah mengalami 32,1 , 1 kali dalam sebulan 53,2 , 2 kali dalam sebulan 9 , 3 kali dalam sebulan 3,2 , 4 kali dalam sebulan 0,6 , sepanjang
bulan batuk terus 0,6 , dan responden yang lupa sebesar 1,3 .
Frekuensi terserang batuk dalam keluarga sebulan terakhir
32.1 53.2
9 3.2
0.6 0.6
1.3 2.5
Belum Satu kali
Dua kali Tiga kali
Empat kali Sepanjang bulan batuk terus
Lupa
Gambar 15. Frekuensi terserang batuk dalam keluarga sebulan terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Problem Yang Timbul Dalam Swamedikasi Batuk