dan tidak ada nilai harapan Expected Count yang kurang dari 5 sehingga uji yang digunakan adalah uji Continuity Correction.
Tabel XXXVII. Hasil uji chi-square tingkat pendapatan dan sikap swamedikasi batuk
Nilai df
Asymp. Sig. 2-sided
Exact Sig. 2-sided
Exact Sig. 1-sided
Pearson Chi-Square 2.715b
1 .099
Continuity Correctiona
2.145 1
.143 Likelihood Ratio
2.777 1
.096 Fishers Exact Test
.143 .071
N of Valid Cases 156
a. Komputasi untuk tabel 2x2
b. Tidak ada sel yang mempunyai expected count kurang dari 5. Expected count yang paling rendah
adalah 17.50.
Penentuan untuk pengambilan data diperoleh dari angka signifikansi. H diterima bila angka signifikansi 0,05 dan ditolak bila angka signifikansi 0,05.
Dilihat pada tabel XXXVII, dengan adanya koreksi Continuity Correction, didapatkan nilai p yang terdapat pada kolom Asymp.Sig. 2-sided sebesar 0,143.
Nilai p ini lebih besar dari 0,05 5, sehingga H diterima yang artinya tidak
terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat pendapatan dengan sikap swamedikasi batuk.
3. Hubungan tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi batuk
Dalam melihat hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi batuk hipotesis nol H
yang digunakan yaitu tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi
batuk, dan hipotesis alternatifnya terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi batuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXXVIII. Nilai harapan hubungan antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi batuk
Tindakan positif
negatif Total
Count 33
9 42
1.00 Expected Count
25.3 16.7
42.0 Count
61 53
114 Tingkat
pendapatan 2.00
Expected Count 68.7
45.3 114.0
Count 94
62 156
Total Expected Count
94.0 62.0
156.0
Dari hasil analisis dengan chi square pada tabel XXXVIII, tidak ada sel
yang memiliki nilai harapan Expected Count kurang dari 1. Dengan demikian data ini layak diuji dengan chi square. Tabel yang digunakan adalah tabel 2X2
dan tidak ada nilai harapan Expected Count yang kurang dari 5 sehingga uji yang digunakan adalah uji Continuity Correction.
Tabel XXXIX. Hasil uji chi-square tingkat pendapatan dan tindakan swamedikasi batuk
Nilai df
Asymp. Sig. 2-sided
Exact Sig. 2-sided
Exact Sig. 1-sided
Pearson Chi-Square 8.050b
1 .005
Continuity Correctiona
7.038 1
.008 Likelihood Ratio
8.531 1
.003 Fishers Exact Test
.005 .003
N of Valid Cases 156
a. Komputasi untuk tabel 2x2
b. Tidak ada sel yang mempunyai expected count kurang dari 5. Expected count yang paling rendah
adalah 16.69.
Penentuan untuk pengambilan data diperoleh dari angka signifikansi. H diterima bila angka signifikansi 0,05 dan ditolak bila angka signifikansi 0,05.
Dilihat pada tabel XXXIX, dengan adanya koreksi Continuity Correction, didapatkan nilai p yang terdapat pada kolom Asymp.Sig. 2-sided sebesar 0,008.
Nilai p ini lebih kecil dari 0,05 5, sehingga H ditolak yang artinya terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan bermakna secara statistik antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi batuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik sebagian besar ibu-ibu pelaku swamedikasi penyakit batuk di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain: berusia 36-40 dan 46-50
tahun 19,2; bertingkat pendidikan lulus SLTA atau sederajat 29,5; berpenghasilan kurang dari Rp 1.500.000,00 per bulan 73,1; berjenis
pekerjaan ibu rumah tangga 46,8; frekuensi swamedikasi dalam keluarga sebulan sekali 45,5; dan frekuensi terserang batuk sebulan sekali 53,2.
2. Problem yang timbul dalam swamedikasi penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain :
a. problem pada pengetahuan mengenai swamedikasi, meliputi: tidak memahami kerugian swamedikasi, tidak mengetahui tindak lanjut yang tepat
bila swamedikasi tidak memberikan perbaikan kondisi, tidak memahami pengertian swamedikasi secara lengkap, tidak memahami keuntungan
swamedikasi, dan tidak mempunyai pertimbangan yang tepat dalam melakukan swamedikasi.
b. problem pengenalan penyakit batuk, meliputi: tidak mengetahui tipe-tipe batuk, tidak mendapat informasi mengenai pengenalan penyakit batuk,
diagnosis batuk pernah dilakukan oleh bidan, tidak mengetahui batasan penyakit batuk harus diperiksakan ke dokter, tindakan dalam mengobati batuk
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI