Obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter untuk swamedikasi harus memenuhi kriteria, yaitu: 1 tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita
hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas usia 65 tahun, 2 pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit, 3
penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan, 4 penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang
prevalensinya tinggi di Indonesia, 5 obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri. Sampai saat ini
terdapat 3 daftar yang memuat golongan OWA yang lazim disebut OWA.1, 2, dan 3 Anonim, 1993.
5. Pemilihan dan Penggunaan Obat Tanpa Resep
Pemilihan dan penggunaan obat-obat tanpa resep atau yang sering disebut over the counter drug OTC yaitu obat yang tergolong obat bebas dan obat bebas
perlu memperhatikan; pertama, apakah obatnya masih baik atau tidak; kedua, perhatikan tanggal kadaluarsa jika ada, apakah sudah lewat atau belum, dan yang
terakhir adalah membaca keterangan-keterangan yang diberikan oleh pabrik dengan baik dalam brosur atau selebaran yang disertakan yang berisi informasi tentang:
indikasi petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan penyakit, kontraindikasi petunjuk kegunaan obat yang tidak diperbolehkan, karena berlawanan dengan
kondisi tubuh penderita, efek samping efek yang timbul yang tidak diinginkan karena dapat merugikan atau berbahaya bagi penderita, dosis obatnya besarnya obat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang boleh digunakan untuk orang dewasa atau anak-anak berdasarkan berat badan dan umur anak, waktu kadaluarsa, cara penyimpanan obat misalnya harus disimpan
di tempat dingin, diluar pengaruh cahaya dan sebagainya, interaksi obat dengan obat lain yang digunakan dan makanan yang dimakan Nasution dan Lubis, 1993.
6. Pengobatan yang Rasional
World Health Organizataion WHO merekomendasikan enam langkah dalam pengobatan rasional, yaitu: menentukan masalah pasien; menetapkan tujuan
pengobatan; memeriksa kerasionalan penggunaan obat yang dipilih serta meneliti efektivitas dan keamanannya; memulai pengobatan dengan membuat resep; memberi
informasi, instruksi dan hal-hal yang perlu diwaspadai; dan terakhir melakukan monitoring WHO, 1994. Untuk memenuhi syarat-syarat pengobatan yang rasional
dapat dijelaskan melalui beberapa hal seperti ketepatan diagnosis, ketepatan pemilihan obat, ketepatan penilaian terhadap kondisi pasien, ketepatan pemberian
informasi, dan ketepatan dalam tindak lanjut Nasution dan Lubis, 1993. World Health Organization menyatakan bahwa untuk meningkatkan
kesesuaian penggunaan obat yang rasional oleh masyarakat dibutuhkan suatu edukasi. Intervensi atau edukasi yang diberikan kepada pasien akan lebih relevan apabila hal
tersebut difokuskan pada penggunaan obat yang tidak rasional dan edukasi pada problem penggunaan obat yang dirasa penting untuk konsumen WHO, 2004a.
Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan kesesuaian penggunaan obat yang rasional oleh masyarakat salah satunya sesuai dengan penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan yaitu pendeskripsian penggunaan obat dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam penggunaan obat oleh masyarakat WHO, 2004a. Selanjutnya
hasil penelitian ini dalam perkembangannya dapat digunakan untuk dilanjutkan dengan penelitian yang mengacu ke langkah-langkah berikutnya sesuai dengan bagan
pada gambar 3.
Gambar 3. Bagan langkah-langkah pengembangan suatu intervensi dalam peningkatan penggunaan obat yang rasional oleh konsumen WHO, 2004a
Meningkatkan intervensi Meningkatkan intervensi
La ngk a h 2
Memprioritaskan permasalahan
La ngk a h 3
Menganalisis permasalahan dan mengidentifikasi solusipenyelesaian
Meningkatkan analisis
La ngk a h 7
Memonitor dan mengevaluasi intervensi
La ngk a h 4
Memilih dan mengembangkan intervensi
La ngk a h 1
Mendeskripsikan penggunaan obat dan mengidentifikasi permasalahan
La ngk a h 5
Pre-test intervensi
La ngk a h 6
Menerapkanmengimplementasikan intervensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Peranan Apoteker dalam Swamedikasi