BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik sebagian besar ibu-ibu pelaku swamedikasi penyakit batuk di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain: berusia 36-40 dan 46-50
tahun 19,2; bertingkat pendidikan lulus SLTA atau sederajat 29,5; berpenghasilan kurang dari Rp 1.500.000,00 per bulan 73,1; berjenis
pekerjaan ibu rumah tangga 46,8; frekuensi swamedikasi dalam keluarga sebulan sekali 45,5; dan frekuensi terserang batuk sebulan sekali 53,2.
2. Problem yang timbul dalam swamedikasi penyakit batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain :
a. problem pada pengetahuan mengenai swamedikasi, meliputi: tidak memahami kerugian swamedikasi, tidak mengetahui tindak lanjut yang tepat
bila swamedikasi tidak memberikan perbaikan kondisi, tidak memahami pengertian swamedikasi secara lengkap, tidak memahami keuntungan
swamedikasi, dan tidak mempunyai pertimbangan yang tepat dalam melakukan swamedikasi.
b. problem pengenalan penyakit batuk, meliputi: tidak mengetahui tipe-tipe batuk, tidak mendapat informasi mengenai pengenalan penyakit batuk,
diagnosis batuk pernah dilakukan oleh bidan, tidak mengetahui batasan penyakit batuk harus diperiksakan ke dokter, tindakan dalam mengobati batuk
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak didasari pertimbangan tertentu, tidak mengenali tanda dan gejala batuk, tidak memahami pengertian batuk, dan tidak mengetahui penyebab batuk.
c. problem pada kesesuaian pemilihan obat batuk, antara lain : tidak mengetahui jenis-jenis obat batuk, tidak mendapatkan bantuan dalam pemilihan obat,
tidak memperhatikan tanggal kadaluarsa, tidak memahami informasi obat yang diberikan, pertimbangan memilih obat batuk yang tidak tepat, kurang
aktif dan kritis bila informasi obat kurang dipahami, persepsi tidak sesuai mengenai keefektifan swamedikasi batuk, tidak mendapat informasi obat,
tidak membaca informasi obat dalam kemasan, ketidaksesuaian pengobatan batuk beserta penyakit penyertanya, dan ketidaksesuaian pemilihan obat
batuk. 3. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku swamedikasi penyakit
batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu: terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuan, sikap dan tindakan swamedikasi batuk. 4. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan perilaku swamedikasi penyakit
batuk oleh ibu-ibu di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu: terdapat hubungan bermakna secara statistik antara tingkat pendapatan dengan
pengetahuan mengenai swamedikasi batuk, tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendapatan dengan sikap swamedikasi batuk, dan terdapat
hubungan bermakna antara tingkat pendapatan dengan tindakan swamedikasi batuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Saran