Diagnosis Definisi Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

Tabel II. Klasifikasi Etiologi pada Diabetes Mellitus a. Diabetes mellitus tipe I destruksi sel β, biasanya dikendalikan oleh defisiensi insulin absolut Imun tak langsung Idiopatik b. Diabetes mellitus tipe II mungkin rentang antara kelebihan resistensi insulin dengan defisiensi insulin relatif sampai kelebihan sekresi kerusakan insulin dengan resistensi insulin c. Diabetes tipe spesifik lainnya Kerusakan genetik dari fungsi sel β Kromosom 12, HNF-1 α pembentukan MODY3 Kromosom 7, glukokinase pembentukan MODY2 Kromosom 20, HNF-4 α pembentukan MODY2 Kerusakan genetik pada aksi insulin Resisten insulin tipe A Penyakit pada eksokrin pankreas Pancreatitis Traumapancreatectomy Neoplasia Endocrinopathies Acromegaly Cushing syndrome Glucagonoma Penyebab dari obat atau bahan kimia Nicotinic acid Glucocorticoids Thiazides Infeksi Congenital rubella Cytomegalovirus Bentuk yang tidak biasa dari immune-mediated diabetes Stiff-man syndrome Anti-insulin receptor antibodies Sindrom genetik lainnya yang bergabung dengan diabetes Down syndrome Turner syndrome Friedreich ataxia Myotonic dystrophy d. Gestational diabetes mellitus GDM Genuth, 2003

6. Diagnosis

Pemeriksaan secara teliti diabetes mellitus tipe II dapat dilakukan setiap 3 tahun pada usia dewasa dimulai usia 45 tahun. Pemeriksaan perlu dipertimbangkan untuk dilakukan sebelum usia yang ditentukan dan secara berulangkali untuk individu yang berisiko terkena diabetes mellitus seperti yang memiliki riwayat keluarga diabetes mellitus, obesitas, dan kurang melakukan olahraga Schwinghammer, 2000. Secara umum diagnosis untuk penyakit diabetes mellitus terdiri dari 3 uji, yaitu a. Kadar glukosa plasma Fasting Plasma Glucose = FPG ≥ 126 mgdL. b. Kadar glukosa 2 jam setelah makan Oral Glucose Tolerance Test = OGTT ≥ 200 mgdL. c. Kadar glukosa pada umumnya ≥ 200mgdL dengan gejala diabetes Triplitt et al., 2005.

B. Stroke

1. Definisi

Stroke merupakan kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik oleh karena gangguan akut aliran darah ke otak akibat terjadinya penyumbatan atau perdarahan pada stroke hemoragik Wibowo dan Gofir, 2001. Stroke dapat berupa stroke iskemik 88 atau stroke hemoragik 12 Triplitt et al., 2005. Secara garis besar stroke dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu : a. Stroke Iskemik Stroke Iskemik mempunyai berbagai etiologi, tetapi pada prinsipnya disebabkan oleh aterotrombosis atau emboli, yang masing-masing akan mengganggu atau memutuskan aliran darah otak atau cerebral blood flow CBF. Nilai normal CBF adalah 50-60 ml100mgmenit. Iskemik terjadi jika CBF PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30ml100mg menit. Jika CBF turun sampai 10 mlmgmenit akan terjadi kegagalan homeostasis, yang akan menyebabkan influks kalsium secara cepat, aktivitas protease, yakni suatu proses berantai eksitotoksik dan pada akhirnya kematian neuron. Reperfusi yang terjadi kemudian dapat menyebabkan pelepasan radikal bebas yang akan menambah kematian sel. Reperfusi juga menyebabkan transformasi perdarahan dari jaringan infark yang mati. Jika gangguan CBF masih antara 15-30 ml100mgmenit, keadaan iskemik masih dapat dipulihkan jika terapi dilakukan sejak awal Wibowo dan Gofir, 2001. b. Stroke Hemoragik Stroke hemoragik sering disebut juga stroke perdarahan. Stroke perdarahan dapat dibagi menjadi 2, yaitu perdarahan intraserebral dan perdarahan subarakhnoid. Perdarahan intraserebal dapat terjadi akibat komplikasi pemberian antikoagulan, misalnya warfarin, sedangkan perdarahan subarakhnoid dapat terjadi karena pecahnya aneurisma Wibowo dan Gofir, 2001.

2. Faktor Risiko

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005.

0 1 108

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Mei 2008- Mei 2009 - USD Repository

0 1 115