Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan Obat yang bekerja sebagai analgesik

dapat dilakukan dengan pemberian diazepam intravena dan bila belum berhenti dapat diberikan fenitoin atau anti konvulsan.

6. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan

Obat-obat ini diberikan pada pasien untuk mengobati penyakit penyerta berupa batuk dan sesak nafas. Pada penelitian ini terdapat 8 pasien yang menggunakan obat golongan ini. Golongan obat antiasma dan bronkodilator digunakan untuk melegakan sesak nafas yang dikeluhkan oleh pasien. Obat tersebut hanya digunakan dalam 1 pasien. Selain itu golongan antihistamin digunakan untuk mengobati batuk yang disebabkan oleh alergi. Dalam penelitian ini hanya 1 pasien yang menggunakan obat ini. Mukolitik merupakan golongan obat yang bertujuan untuk mengurangi viskositas dahak sehingga mudah dikeluarkan. Obat ini diberikan kepada pasien yang mengalami batuk berdahak. Selain itu obat batuk kombinasi diberikan pula kepada pasien yang batuk, pada penelitian ini terdapat 4 pasien yang menggunakan obat batuk kombinasi. Tabel XIII. Jenis obat saluran pernafasan yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005 No. Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase kasusn=29 1 Antiasma dan Teofilin Aminofilin 1 3,45 bronkodilator 2 Antihistamin dan Antihistamin Feniramin 1 3,45 obat darurat alergi maleat 3 Mukolitik Mukolitik Bromhexin 1 3,45 4 Antitusif dan Obat batuk OBH® 1 3,45 Ekspektoran kombinasi Ekspektoran Sanadryl exp® 3 10,34 5 Stimulan pernafasan Stimulan Transbronco 1 3,45 dan surfaktan paru pernafasan

7. Obat yang bekerja sebagai analgesik

Obat-obat ini digunakan untuk mengatasi penyakit yang menyertai pasien diabetes mellitus komplikasi stroke. Pasien seringkali mengeluh pusing, nyeri atau suhu tubuh diatas normal. Pada penelitian ini terdapat 8 pasien yang menggunakan obat untuk menurunkan suhu tubuh, dan 4 pasien dengan keluhan pusing. Tabel XIV. Jenis obat analgesik yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005 No Golongan Jenis Obat Jumlah Prosentase kasusn=29 1 Analgesik non opioid Dolana® 1 3,45 Parasetamol 8 27,59 Asam Mefenamat 1 3,45 Kombinasi parasetamol 1 3,45 dengan bukan psikoleptik

8. Obat-obat hormonal

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005.

0 1 108

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Mei 2008- Mei 2009 - USD Repository

0 1 115