Obat yang bekerja sebagai Antiinfeksi Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat

4. Obat yang bekerja sebagai Antiinfeksi

Obat antiinfeksi ini diberikan untuk mencegah dan mengobati terjadinya infeksi pada pasien diabetes mellitus komplikasi stroke. Infeksi dapat terjadi karena penggunaan kateter pada pasien, selain itu dapat juga disebabkan karena adanya luka pada pasien. Pada pasien diabetes mellitus, jika terjadi luka akan sulit sekali kering. Luka tersebut akan lembab dan karena kadar gula tinggi maka luka tersebut merupakan media yang baik untuk tumbuh mikroba. Oleh karena itu diberikan antimikroba untuk mencegah pertumbuhan dan membunuh mikroba. Antiinfeksi juga diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang diperoleh saat di rumah sakit. Tabel XI. Golongan dan Jenis Obat Antiinfeksi yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005 No Golongan obat Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase kasus n=29 1 Antibiotik Penisilin Amoksisilin 6 20,69 Sefalosporin Seftriakson 15 51,72 Sefradin 3 10,34 Aminoglikosida Gentamisin 2 6,89 Kuinolon Siprofloksasin 2 6,89 Ofloksasin 1 3,45

5. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat

Obat-obat golongan hipnotik dan ansiolitik diberikan pada pasien untuk menghilangkan rasa cemas dan pasien menjadi tenang. Pasien sangat membutuhkan istirahat untuk mendukung proses penyembuhan. Pasien seringkali tidak dapat tidur baik disebabkan oleh rasa cemas, maupun rasa sakit yang menyerang, oleh karena itu pasien perlu diberikan obat golongan ini supaya dapat beristirahat. Pemacu sistem saraf pusat dapat meningkatkan aktifitas psikis. Senyawa ini dapat menghilangkan rasa lelah dan penat, meningkatkan kemampuan berkonsentrasi. Dalam penelitian ini terdapat 13 pasien yang menggunakan obat golongan pemacu sistem saraf pusat. Tabel XII. Jenis obat susunan saraf pusat yang digunakan oleh pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap RSPR tahun 2005 No. Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Prosentase kasusn=29 1 Psikofarmaka hipnotik Alprazolam 1 3,45 dan ansiolitik Estazolam 2 6,89 Diazepam 1 3,45 Obat untuk Klorpromasin 1 3,45 psikosis Antidepresan Amitriptilin 1 3,45 hidroklorida 2 Pemacu SSP dan pemacu sistem Methylcobalt® 2 6,89 penekan saraf pusat Piritinol 9 31,03 nafsu makan 3 Antiepilepsi Pengobatan Pirasetam 4 13,79 Antiepilepsi Fenitoin 1 3,45 Gabapentin 4 13,79 Karbamazepin 1 3,45 Fordesia® 4 13,79 4 Obat Antimual Antiemetik Domperidon 1 3,45 dan vertigo 5 Antiparkinson Antimuskarinik Trihexyfenidil 1 3,45 Obat golongan antimual dan vertigo diberikan kepada pasien yang merasa mual dan ingin muntah. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada saluran pencernaan. Pada penelitian ini hanya 1 pasien yang mengalami mual muntah dan menggunakan obat golongan antimual dan vertigo. Antiepilepsi ini banyak digunakan pada penelitian ini, obat tersebut untuk mengatasi kejang yeng terjadi pada stroke. Kejang biasanya terjadi dalam 2 minggu dari onset, yang biasanya disebut dengan kejang dini. Pengatasan kejang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat dilakukan dengan pemberian diazepam intravena dan bila belum berhenti dapat diberikan fenitoin atau anti konvulsan.

6. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005.

0 1 108

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Mei 2008- Mei 2009 - USD Repository

0 1 115