Faktor Risiko Patologi Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005.

resistensi insulin sepenuhnya, sehingga terjadi defisiensi relatif insulin Triplitt et al, 2005. c. Diabetes mellitus pada kehamilan Keadaan ini hanya terbatas pada wanita hamil dan gangguan toleransi glukosa terjadi pertama kali selama kehamilan. Apabila sebelum hamil sudah menderita diabetes mellitus maka tidak termasuk kategori ini. Gangguan ini seringkali adalah diabetes mellitus tidak tergantung insulin Moningkey, 2000. d. Diabetes mellitus tipe spesifik lainnya Salah satu diabetes mellitus spesifik yang lain adalah Maturity Onset Diabetes of Youth MODY, yang dikarakterisasi sebagai terganggunya sekresi insulin. Ketidakmampuan secara genetik untuk mengubah proinsulin menjadi insulin mengakibatkan hiperglikemia ringan pada usia dini dan hal tersebut akan diwariskan pada pola autosomal yang dominan Triplitt et al, 2005.

2. Faktor Risiko

Obesitas merupakan faktor risiko dari diabetes mellitus. Metabolic syndrom biasanya merupakan penanda dari diabetes mellitus tipe II. Salah satu hubungan nyata antara keduanya adalah obesitas, yang mana menyebabkan resistensi terhadap insulin pada diabetes mellitus tipe II. Sebagian besar pasien diabetes mellitus tipe II memiliki obesitas abdominal dan mungkin memiliki dislipidemia, hipertensi dan tanda lainnya dari metabolic syndrom. Obesitas abdominal itu sendiri adalah faktor risiko dari diabetes mellitus tipe II dan penyakit kardiovaskular. Hubungan ini menerangkan banyak tetapi tidak semua pasien diabetes mellitus tipe II terserang komplikasi kardiovaskular yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disebabkan adanya aterosklerosis. Percobaan secara random dengan kontrol merupakan test yang umum mengenai pengaruh dari perubahan gaya hidup menurunkan berat badan dan latihan secara rutin dan obat metformin dapat menurunkan risiko kemajuan dari IGT impaired glucose tolerance menjadi diabetes mellitus tipe II Genauth, 2003. Tabel I. Lima komponen metabolic syndrome Faktor Risiko Tingkatan batas Obesitas abdominal Laki-laki Wanita Trigliserida High-density-lipoprotein C Laki-laki Wanita Tekanan darah Glukosa Puasa Lingkar pinggang 102 cm 40 in 88 cm 35in ≥150 mgdl 40 mgdl 50 mgdl ≥130≥85 mmHg ≥110 mgdl Triplitt et al, 2005.

3. Patologi

a. Diabetes Mellitus Tipe I Diabetes mellitus tipe I berjumlah kira-kira 10 dari semua kasus diabetes mellitus. Diabetes mellitus tipe I pada umumnya berkembang pada masa kanak- kanak atau sebelum dewasa, dan biasanya disebabkan karena adanya kerusakan immune mediated dari sel β pankreas, dan menyebabkan kekurangan insulin mutlak. Disini periode preklinikal panjang kira-kira 9 sampai 13 tahun ditandai oleh adanya immune markers ketika sel β rusak dimungkinkan terjadi. Hiperglikemia terjadi ketika 80 sampai 90 dari sel β rusak. Disini transient melemah diikuti timbulnya penyakit bergabung dengan risiko terjadinya komplikasi dan kematian. Faktor tetap proses autoimun belum diketahui, tetapi proses tersebut diperantarai oleh makrofag dan limfosit T dengan perubahan autoantibodies menjadi variasi antigen sel β. b. Diabetes Mellitus Tipe II 1 Aksi normal insulin Pada saat puasa, 75 total glukosa tubuh berada di jaringan yang tidak tergantung insulin seperti otak, liver, dan jaringan gastrointestinal. Pengambilan glukosa di otak pada saat makan dan puasa sama dan hal ini tidak berubah pada diabetes tipe II, sedangkan 25 sisanya, metabolisme glukosa berada di otot yang tergantung dengan hormon insulin. Pada saat puasa, kira-kira 85 produksi glukosa berasal dari hepar dan sisanya dihasilkan dari ginjal. Pada saat makan, karbohidrat yang dikonsumsi meningkatkan konsentrasi glukosa plasma dan merangsang insulin lepas dari sel β pankreas, hingga terjadi hiperinsulinemia. Akibat hiperinsulinemia dapat menekan produksi glukosa hepar dan merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan sekitar. Pada keadaan normal kadar glukosa darah dapat terkontrol Triplitt et al, 2005. 2 Sekresi insulin terganggu Pankreas yang mempunyai fungsi normal sel β mampu mengatur sekresi insulin untuk memelihara toleransi glukosa normal. Pada seseorang yang tidak menderita diabetes, insulin akan meningkat pada resistensi yang tinggi dan toleransi glukosa normal. Sekresi insulin yang terganggu ditemukan seragam pada diabetes mellitus tipe II dan perkembangan gangguan sel β mempunyai ciri-ciri yang berbeda pada tiap populasi etnis Triplitt et al, 2005. Diabetes mellitus tipe II jumlahnya kira-kira 90 dari semua kasus diabetes mellitus dan biasanya ditandai dengan resisten terhadap insulin dan kekurangan insulin relatif. Resisten terhadap insulin ditandai dengan meningkatnya lipolisis dan produksi asam lemak bebas. Meningkatnya produksi glukosa dalam hati, dan menurunnya asupan glukosa pada otot skeletal. Disfungsi sel β berperan meningkatkan keburukan kontrol glukosa darah dengan waktu. Diabetes mellitus tipe II terjadi karena gaya hidup seperti kelebihan kalori, kurang olahraga dan kegemukan Schwinghammer, 2000.

4. Gejala dan Tanda

Dokumen yang terkait

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005.

0 5 127

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

1 18 117

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005.

0 1 108

Evaluasi pengobatan pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus/gangren di instalansi rawat inap Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Juli-Desember 2005.

2 6 161

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ulkus diabetes mellitus di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 7 116

Kajian interaksi obat pada pasien penyakit jantung koroner di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode 2005.

1 20 96

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus dengan komplikasi stroke di instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih periode tahun 2005 - USD Repository

0 0 99

Evaluasi pemilihan dan penggunaan obat antidiabetes pada kasus diabetes mellitus instalansi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Desember 2005 - USD Repository

0 0 106

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes mellitus komplikasi hipertensi rawat inap periode 2005 Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta - USD Repository

0 0 115

Evaluasi penatalaksanaan terapi pasien diabetes melitus komplikasi hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Mei 2008- Mei 2009 - USD Repository

0 1 115