Gambar 4.50. Grafik rata-rata jitter WLAN- SMA1SEWON
4.6.5 Kondisi WLAN-TU-SEWON
Access point -TU-SEWON ini berada di ruang tata usaha
SMA Negeri 1 Sewon. Access point-TU-SEWON terkoneksi kabel melalui switch yang berada di ruang tata usaha dan dari
switch terkonesi kesebuah router server yang berada di ruang PSB
Pusat Siswa Belajar. Jarak antara router server ke switch + 55 m dan jarak switch ke access point-Smase-01 + 2 m. Access point ini
dipakai hanya oleh staf tata usaha.
4.6.5.1 Throughput
Berdasarkan hasil pengukuran WLAN yang telah dilakukan terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk. Besaran rata-rata throughput WLAN- TU-SEWON dapat digambarkan seperti Gambar 4.51.
Kualitas sinyal keseluruhan throughput yang dihasilkan pada sinyal excellent lebih besar dari pada saat pengujian
pada sinyal good, fair, dan poor. Dibandingkan dengan hasil pengukuran access point yang telah dilakukan hasil
throughput dari WLAN mengalami penurunan disemua
kualitas sinyal pada semua kondisi. Kualitas sinyal yang
semakin rendah menyebabkan throughput menjadi kecil dan jarak yang cukup jauh antara router server ke switch
mengakibatkan kualitas dari kinerja WLAN juga menurun. Tabel 4.32 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran
throughput terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari.
TU-SEWON
Kuat Sinyal Throughput Mbps
Sepi Normal
Sibuk Excellent
3.876 2.811
1.631 Good
2.908 1.648
1.282 Fair
1.975 1.1245
0.308 Poor
0.579 0.145
0.0481
Tabel. 4.32. Rata-rata throughput WLAN-TU-SEWON Selama enam hari dalam Mbps.
Dari hasil throughput terhadap kualitas sinyal perbedaan antara kondisi sepi, normal, dan sibuk
mempengaruhi besaran rata-rata throughput. Perbedaan antara kondisi sepi terlihat throughput lebih besar
daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Throughput Mbps Sepi
Throughput Mbps Normal
Throughput Mbps Sibuk
banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran throughput
menjadi semakin kecil. Sesuai dengan teori, semakin besar throughput, semakin baik kualitas jaringan
tersebut. Kepadatan pada jam sibuk dan rendahnya kualitas sinyal membuat throughput lebih jelek daripada
jam sepi pada kualitas sinyal excellent. Hasil throughput WLAN sebesar 3.876 Mbps pada kualitas sinyal excellent
pada jam sepi sudah cukup baik untuk standar 802.11b.
Gambar 4.51. Grafik rata-rata throughput WLAN-TU- SEWON
4.6.5.2 Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran WLAN yang telah dilakukan terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi,
normal, dan sibuk. Besaran rata-rata packet loss jaringan
WLAN-TU-SEWON pada
saat pengujian
dapat digambarkan seperti Gambar 4.52. Kualitas sinyal
keseluruhan packet loss yang dihasilkan pada sinyal excellent
lebih kecil dari pada saat pengujian access point- TU-SEWON pada sinyal good, fair, dan poor.
Dibandingkan dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan pada access point-TU-SEWON hasil packet loss
untuk pengukuran
jaringan WLAN-TU-SEWON
mengalami penurunan terjadi pada kualitas sinyal good, fair,
dan poor pada semua kondisi baik sibuk, normal, dan sepi. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan
packet loss menjadi besar dan jarak yang cukup jauh
antara router server ke switch mengakibatkan kualitas dari kinerja WLAN juga menurun. Perbedaan lainnya terlihat
pada kondisi sepi dimana besaran packet loss lebih kecil daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan
banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran packet loss
semakin besar. Tabel 4.33 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran packet loss terhadap kualitas
sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari.
Tabel 4.33. Rata-rata packet loss WLAN-TU-SEWON selama enam hari dalam .
Kinerja packet loss pada Gambar 4.52 menunjukan trendline packet loss
bahwa semakin rendah kualitas sinyal pada kondisi sibuk, maka packet loss semakin naik
besaran nilai packet loss. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas sinyal semakin rendah pada kondisi sibuk akan
mudah terkena interfensi sehingga paket data yang dikirim menjadi hilang. Besaran packet loss terhadap kualitas
sinyal pada semua kondisi termasuk dalam kategori bagus baik kondisi sepi, normal, dan sibuk karena berada pada
besaran kurang dari 3. Pada kualitas sinyal fair dan poor pada kondisi sibuk termasuk dalam kategori sedang karena
lebih dari 3. TU-SEWON
Kuat Sinyal Packet Loss
Sepi Normal
Sibuk Excellent
0.078 Good
0.091 1.086
Fair 0.14
1.013 3.166
Poor 0.801
2.166 4.866
1 2
3 4
5 6
Excellent Good
Fair Poor
Packet Loss Sepi
Packet Loss Normal
Packet Loss Sibuk
Gambar 4.52. Grafik rata-rata packet loss WLAN-TU- SEWON
4.6.5.3 Jitter
Tabel 4.34 menunjukan data berupa rata-rata dari jitter
terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk. Gambar 4.53 menunjukan kinerja jitter
berdasarkan kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk selama enam hari.
TU-SEWON
Kuat Sinyal Jitter ms
Sepi Normal
Sibuk Excellent
1.584 3.411
5.1638 Good
4.174 7.1283
9.274
Fair 9.192
14.010 17.164
Poor 17.478
26.267 37.063
Tabel. 4.34. Rata-rata jitter WLAN-TU-SEWON Selama enam hari dalam ms.
Sesuai dengan standar THIPON nilai jitter access point-
TU-SEWON terhadap kualitas sinyal excellent, good, fair,
dan poor pada kondisi semua kodisi rata-rata dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms.
Dibandingkan dengan pengukuran yang telah dilakukan pada access point-TU-SEWON nilai jitter dari pengukuran
WLAN mengalamai peningkatan untuk semua kategori kuat sinyal dan pada semua kondisi baik sepi, normal, dan
sibuk. Trendline Jitter
WLAN-TU-SEWON pada Gambar 4.53 menunjukan semakin rendah kualitas sinyal pada
kondisi sibuk maka nilai jitter semakin besar .Hal ini terjadi karena traffic jaringan pada kondisi sibuk lebih
tinggi dibandingkan dengan kondisi sepi dan normal. Hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin rendahnya kualitas
sinyal pada kondisi sibuk dan jarak yang cukup jauh antara router server
ke switch ke access point mengakibatkan
5 10
15 20
25 30
35 40
Excellent Good
Fair Poor
Jitter ms Sepi Jitter ms Normal
Jitter ms Sibuk
kualitas dari kinerja WLAN juga menurun akan menyebabkan
semakin besar
peluang terjadinya
congestion, sehingga nilai jitter akan semakin besar.
Gambar 4.53. Grafik rata-rata jitter WLAN-TU-SEWON
4.7 Analisis Performa Keseluruhan terhadap Kualitas Sinyal pada