Kondisi access point-Smase-01 .1 Throughput

4.5.2 Kondisi access point-Smase-01 4.5.2.1 Throughput Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk. Besaran rata- rata throughput access point-Smase-01 pada saat pengujian dapat digambarkan seperti Gambar 4.24. Kualitas sinyal keseluruhan throughput yang dihasilkan pada sinyal excellent lebih besar dari pada saat sinyal good, fair, dan poor. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan throughput menjadi kecil. Tabel 4.5 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran throughput terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari. Smase-01 Kuat Sinyal Throughput Mbps Sepi Normal Sibuk Excellent 17.2 14.366 5.948 Good 9.321 6.416 1.242 Fair 3.05 1.543 0.1720 Poor 0.465 0.279 0.036 Tabel. 4.5. Rata-rata throughput access point-Smase-01 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Excellent Good Fair Poor Throughput Mbps Sepi Throughput Mbps Normal Throughput Mbps Sibuk Selama enam hari dalam Mbps. Dari hasil throughput terhadap kualitas sinyal perbedaan antara kondisi sepi, normal, dan sibuk mempengaruhi besaran rata-rata throughput. Perbedaan antara kondisi sepi terlihat throughput lebih besar daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran throughput menjadi semakin kecil. Sesuai dengan teori, semakin besar throughput, semakin baik kualitas jaringan tersebut. Kepadatan pada jam sibuk dan rendahnya kualitas sinyal membuat throughput lebih jelek daripada jam sepi pada kualitas sinyal excellent. Hasil throughput sebesar 17.2 Mbps pada kualitas sinyal excellent dan pada jam sepi sudah cukup baik untuk standar 802.11g. Gambar 4.24. Grafik rata-rata throughput access point- Smase-01

4.5.2.2 Packet Loss

Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk. Besaran rata-rata packet loss access point-Smase- 01 pada saat pengujian dapat digambarkan seperti Gambar 4.25. Kualitas sinyal keseluruhan packet loss yang dihasilkan pada sinyal excellent lebih kecil dari pada saat pengujian access point-Smase-01 pada sinyal good, fair, dan poor. Kualitas sinyal yang semakin rendah menyebabkan packet loss menjadi besar. Perbedaan lainnya terlihat pada kondisi sepi dimana besaran packet loss lebih kecil daripada kondisi normal dan sibuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna pada kondisi sibuk, sehingga besaran packet loss semakin besar. Tabel 4.6 menunjukan besaran rata-rata data pengukuran packet loss terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk yang dilakukan selama enam hari. Smase-01 Kuat Sinyal Packet Loss Sepi Normal Sibuk Tabel. 4.6. Rata-rata packet loss access point-Smase-01 Selama enam hari dalam . Kinerja packet loss pada Gambar 4.25 menunjukan trendline packet loss bahwa semakin rendah kualitas sinyal pada kondisi sibuk, maka packet loss semakin naik besaran nilai packet loss. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas sinyal semakin rendah pada kondisi sibuk akan mudah terkena interfensi sehingga paket data yang dikirim menjadi hilang. Besaran packet loss terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi dan normal dalam kategori bagus sesuai dengan standart THIPON yaitu kurang dari 3. Packet loss terhadap kualitas sinyal excellent, good, dan fair pada kondisi sibuk termasuk dalam kategori bagus, karena kurang dari 3. Sedangkan kualitas sinyal poor pada kondisi sibuk dalam kategori sedang. Excellent Good 0.1295 0.606 Fair 0.321 0.388 2.816 Poor 0.871 1.533 4.233 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Excellent Good Fair Poor Packet Loss Sepi Packet Loss Normal Packet Loss Sibuk Gambar 4.25. Grafik rata-rata packet loss access point- Smase-01

4.8.2.3 Jitter

Tabel 4.7 menunjukan data berupa rata-rata dari jitter terhadap kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk selama enam hari. Gambar 4.26 menunjukan kinerja jitter berdasarkan kualitas sinyal pada kondisi sepi, normal, dan sibuk. Smase-01 Kuat Sinyal Jitter ms Sepi Normal Sibuk Excellent 2.862 5.944 14.724 Good 6.333 13.4075 30.921 Fair 18.447 29.624 88.267 Poor 30.1715 68.690 163.794 Tabel. 4.7. Rata-rata jitter access point-Smase-01 Selama enam hari dalam ms. Sesuai dengan standar THIPON nilai jitter access point- Smase-01 terhadap kualitas sinyal excellent, good, fair, dan poor pada kondisi sepi dan normal dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms. Hasil jitter terhadap kualitas sinyal excellent dan good, pada kondisi sibuk juga termasuk dalam kategori bagus karena kurang dari 75 ms, untuk kualitas sinyal fair pada kondisi sibuk termasuk dalam kategori sedang, dn untuk kualitas sinyal poor pada kondisi sibuk termasuk dalam kategori jelek. Trendline Jitter access point- Smase-01 pada Gambar 4.26 menunjukan semakin rendah kualitas sinyal pada kondisi sibuk, maka nilai jitter semakin besar .Hal ini terjadi karena traffic jaringan pada kondisi sibuk lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sepi dan normal. Hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin rendahnya kualitas sinyal pada kondisi sibuk akan menyebabkan semakin besar peluang terjadinya congestion, sehingga nilai jitter akan semakin besar. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Excellent Good Fair Poor Jitter ms Sepi Jitter ms Normal Jitter ms Sibuk Gambar 4.26. Grafik rata-rata jitter access point-Smase-01 4.5.3 Kondisi access point-Smase-02 4.5.3.1 Throughput